PSM Makassar masih krisis kiper
A
A
A
Sindonews.com ---PSM Makassar bisa sedikit bernapas lega lantaran kiper utamanya Denny Marcel akan mulai berlatih bersama rekan-rekannya di lapangan. Namun kehadirannya belum menuntaskan problem krisis penjaga gawang di tim berusian 97 tahun ini.
Denny harus absen latihan rekan-rekannya di PSM selama beberapa pekan, lantaran harus memperkuat timnas Indonesia untuk pra Piala Asia 2015.
Kosongnya posisi kiper utama di tim Juku Eja, otomatis diisi penjaga gawang kedua yakni AM Guntur dan kiper cadangan Fahrul.
Namun Fahrul harus absen latihan beberapa hari karena cedera yang dialaminya dan belum diketahui dengan pasti, kapan bisa kembali bergabung bersama rekan-rekannya di lapangan.
Kondisi ini membuat, stok penjaga gawan makin terbatas. Asisten Pelatih Kiper PSM Ansar Abdullah mengaku senang dengan kembali bergabungnya Denny. "Tapi kehadirannya, belum menyelesaikan masalah krisis kiper yang sedang dialami klub," jelasnya.
Ansar mengatakan, sudah beberapa kali mengusulkan nama mantan kiper Pelita Bakri M Rahman ke manajemen. Hanya saja, belum dia belum mendapatkan jawaban apakah diterima atau ditolak.
Jika ditolak, berarti PSM hanya akan diperkuat tiga orang kiper saja di IPL musim ini. "Kalau memang kondisinya seperti itu mau bagaimana lagi. Karena kewenangan ada pada manajemen," ucapnya.
Menurutnyan dengan hanya memiliki tiga orang kiper, akan sangat riskan bagi tim Juku Eja di IPL nanti. "Bisa jadi Denny Marcel masih akan memperkuat timnas di Pra Piala Asia untuk beberapa pertandingan berikutnya," jelasnya.
Berarti hanya akan ada dua kiper yang tersedia yakni Guntur dan Fahrul. Jika satu diantaranya pemain tersebut cedera atau terkena kartu merah, maka krisis kiper pasti bakal menghadang.
Ansar mengatakan, saat ini ada satu kiper magang dari sekolah sepakbola (SSB) di Makassar. Namun belum bisa diharapkan untuk masuk dalam tim utama. Selain masih sangat muda yakni 17 tahun, kemampuannya juga masih harus diaasah.
CEO PSM Makassar Rully Habibie mengatakan, untuk musim ini, PSM akan memasukkan 32 nama pemain ke operator liga yakni PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Dari jumlah tersebut, manajemen tim Juku Eja baru mendaftarkan tiga orang kiper. Kemungkinan akan ada penambahan satu penjaga gawang lagi belum bisa dipastikan.
Rully tidak menjelaskan lebih rinci alasan manajemen yang hanya mendaftarkan tiga kiper di PT LPIS. "Nanti akan kita lihat soal rencana penambahan kiper, karena harus disesuaikan dengan keadaan keuangan," paparnya.
Jika nantinya ada penambahan kiper, dia juga belum mau bicara, apakah akan mencari penjaga gawang asing atau lokal. "Saat ini kami fokus mengurusi kontrak beberapa pemain," jelasnya.
Musim ini PSM menghabiskan dana sebanyak Rp12 miliar lebih. Sebesar 60% khusus belanja pemain. Sedangkan sisanya untuk kegiatan operasional.
Denny harus absen latihan rekan-rekannya di PSM selama beberapa pekan, lantaran harus memperkuat timnas Indonesia untuk pra Piala Asia 2015.
Kosongnya posisi kiper utama di tim Juku Eja, otomatis diisi penjaga gawang kedua yakni AM Guntur dan kiper cadangan Fahrul.
Namun Fahrul harus absen latihan beberapa hari karena cedera yang dialaminya dan belum diketahui dengan pasti, kapan bisa kembali bergabung bersama rekan-rekannya di lapangan.
Kondisi ini membuat, stok penjaga gawan makin terbatas. Asisten Pelatih Kiper PSM Ansar Abdullah mengaku senang dengan kembali bergabungnya Denny. "Tapi kehadirannya, belum menyelesaikan masalah krisis kiper yang sedang dialami klub," jelasnya.
Ansar mengatakan, sudah beberapa kali mengusulkan nama mantan kiper Pelita Bakri M Rahman ke manajemen. Hanya saja, belum dia belum mendapatkan jawaban apakah diterima atau ditolak.
Jika ditolak, berarti PSM hanya akan diperkuat tiga orang kiper saja di IPL musim ini. "Kalau memang kondisinya seperti itu mau bagaimana lagi. Karena kewenangan ada pada manajemen," ucapnya.
Menurutnyan dengan hanya memiliki tiga orang kiper, akan sangat riskan bagi tim Juku Eja di IPL nanti. "Bisa jadi Denny Marcel masih akan memperkuat timnas di Pra Piala Asia untuk beberapa pertandingan berikutnya," jelasnya.
Berarti hanya akan ada dua kiper yang tersedia yakni Guntur dan Fahrul. Jika satu diantaranya pemain tersebut cedera atau terkena kartu merah, maka krisis kiper pasti bakal menghadang.
Ansar mengatakan, saat ini ada satu kiper magang dari sekolah sepakbola (SSB) di Makassar. Namun belum bisa diharapkan untuk masuk dalam tim utama. Selain masih sangat muda yakni 17 tahun, kemampuannya juga masih harus diaasah.
CEO PSM Makassar Rully Habibie mengatakan, untuk musim ini, PSM akan memasukkan 32 nama pemain ke operator liga yakni PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Dari jumlah tersebut, manajemen tim Juku Eja baru mendaftarkan tiga orang kiper. Kemungkinan akan ada penambahan satu penjaga gawang lagi belum bisa dipastikan.
Rully tidak menjelaskan lebih rinci alasan manajemen yang hanya mendaftarkan tiga kiper di PT LPIS. "Nanti akan kita lihat soal rencana penambahan kiper, karena harus disesuaikan dengan keadaan keuangan," paparnya.
Jika nantinya ada penambahan kiper, dia juga belum mau bicara, apakah akan mencari penjaga gawang asing atau lokal. "Saat ini kami fokus mengurusi kontrak beberapa pemain," jelasnya.
Musim ini PSM menghabiskan dana sebanyak Rp12 miliar lebih. Sebesar 60% khusus belanja pemain. Sedangkan sisanya untuk kegiatan operasional.
(wbs)