Persib adaptasi dan conditioning cuaca Samarinda
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung mengambil pelajaran dari beratnya perjalanan ke Papua. Karena itu, saat melawat ke Kalimantan, Maung Bandung akan berangkat lebih awal.
Tim asuhan Djadjang Nurdjaman akan berangkat dan tiba di Kota Samarinda, Rabu (13/2) atau empat hari sebelum laga kontra Persisam Samarinda, Sabtu (16/2).
Ketika melakoni laga di Papua melawan Persiram Raja Ampat, armada Persib dihadapkan pada masalah kebugaran pemain. Meski berangkat pada Senin (28/1), para pemain tiba di Kota Sorong Selasa pagi (29/1) atau tiga hari sebelum pertandingan.
Perjalanan yang relatif tidak begitu melelahkan seperti saat melakoni perjalanan ke Papua. Diharapkan, kondisi fisik Firman Utina dan kawan-kawan lebih bugar. Terlebih lawan yang dihadapi kali ini, diakui di atas kertas lebih baik dibandingkan dua klub Papua yang sebelumnya diladeni Persib, Persiram dan Persidafon Dafonsoro.
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman sendiri memastikan kondisi psikologis para pemainnya tetap terjaga dengan baik, sebelum melakoni dua laga berat di Kalimantan melawan Persisam dan Mitra Kukar. ''Adaptasi cuaca dan conditioning juga merupakan hal penting saat menjalani pertandingan tandang,” ucap Djanur.
''Tapi kesiapan mental juga sangat penting. Dengan mental yang baik, kita bisa mengatasi persoalaan seperti rasa takut karena akan mendapatkan tekanan besar dari tuan rumah maupun karena hal-hal lain yang sifatnya situasional,” tambah Djanur.
Sementara itu, playmaker andalan Persib asal Kamerun, Georges Parfait Mbida Messi mengatakan, atmosfer sepak bola di Indonesia berbeda dengan negara yang pernah ia singgahi. Utamanya cuaca antara satu kota dengan kota lainnya berbeda.
Itu yang dirasakannya ketika bermain di Bandung dan kota lainnya seperti Papua yang disinggahi Persib, pekan lalu. Dengan bekal pengalamannya saat menjalani tur Papua, Mbida Messi menyatakan sudah memiliki kesiapan lebih. Apalagi menghadapi cuaca di Indonesia yang seringkali mengalami pergantian suhu di setiap tempat, baik kandang ataupun tandang.
''Sudah jadi kewajiban saya sebagai seorang pesepak bola bermain di kondisi seperti apa pun. Yang pasti mau tidak mau saya harus cepat beradaptasi. Jadi kendala cuaca bagi saya bukan masalah,” kata Mbida Messi.
Musim ini merupakan kiprah perdana bagi Mbida Messi bermain di kompetisi sepak bola Indonesia. Namun, dia mengatakan ingin cepat bisa beradaptasi dalam segala hal, termasuk dalam hal komunikasi.
''Sampai sekarang saya masih terus belajar menggunakan bahasa Indonesia. Komunikasi adalah hal yang sangat penting, terutama buat pemain asing seperti saya. Dengan komunikasi kita bisa menjalin kerja sama yang baik bersama pemain lain,” tandasnya
Tim asuhan Djadjang Nurdjaman akan berangkat dan tiba di Kota Samarinda, Rabu (13/2) atau empat hari sebelum laga kontra Persisam Samarinda, Sabtu (16/2).
Ketika melakoni laga di Papua melawan Persiram Raja Ampat, armada Persib dihadapkan pada masalah kebugaran pemain. Meski berangkat pada Senin (28/1), para pemain tiba di Kota Sorong Selasa pagi (29/1) atau tiga hari sebelum pertandingan.
Perjalanan yang relatif tidak begitu melelahkan seperti saat melakoni perjalanan ke Papua. Diharapkan, kondisi fisik Firman Utina dan kawan-kawan lebih bugar. Terlebih lawan yang dihadapi kali ini, diakui di atas kertas lebih baik dibandingkan dua klub Papua yang sebelumnya diladeni Persib, Persiram dan Persidafon Dafonsoro.
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman sendiri memastikan kondisi psikologis para pemainnya tetap terjaga dengan baik, sebelum melakoni dua laga berat di Kalimantan melawan Persisam dan Mitra Kukar. ''Adaptasi cuaca dan conditioning juga merupakan hal penting saat menjalani pertandingan tandang,” ucap Djanur.
''Tapi kesiapan mental juga sangat penting. Dengan mental yang baik, kita bisa mengatasi persoalaan seperti rasa takut karena akan mendapatkan tekanan besar dari tuan rumah maupun karena hal-hal lain yang sifatnya situasional,” tambah Djanur.
Sementara itu, playmaker andalan Persib asal Kamerun, Georges Parfait Mbida Messi mengatakan, atmosfer sepak bola di Indonesia berbeda dengan negara yang pernah ia singgahi. Utamanya cuaca antara satu kota dengan kota lainnya berbeda.
Itu yang dirasakannya ketika bermain di Bandung dan kota lainnya seperti Papua yang disinggahi Persib, pekan lalu. Dengan bekal pengalamannya saat menjalani tur Papua, Mbida Messi menyatakan sudah memiliki kesiapan lebih. Apalagi menghadapi cuaca di Indonesia yang seringkali mengalami pergantian suhu di setiap tempat, baik kandang ataupun tandang.
''Sudah jadi kewajiban saya sebagai seorang pesepak bola bermain di kondisi seperti apa pun. Yang pasti mau tidak mau saya harus cepat beradaptasi. Jadi kendala cuaca bagi saya bukan masalah,” kata Mbida Messi.
Musim ini merupakan kiprah perdana bagi Mbida Messi bermain di kompetisi sepak bola Indonesia. Namun, dia mengatakan ingin cepat bisa beradaptasi dalam segala hal, termasuk dalam hal komunikasi.
''Sampai sekarang saya masih terus belajar menggunakan bahasa Indonesia. Komunikasi adalah hal yang sangat penting, terutama buat pemain asing seperti saya. Dengan komunikasi kita bisa menjalin kerja sama yang baik bersama pemain lain,” tandasnya
(aww)