Kas Hartadi: Saya siap dipecat Sriwijaya FC

Senin, 11 Februari 2013 - 18:01 WIB
Kas Hartadi: Saya siap...
Kas Hartadi: Saya siap dipecat Sriwijaya FC
A A A
Sindonews.com - Performa Sriwijaya FC (SFC) yang merosot di awal musim Indonesia Super League (ISL) 2013 mendapat sorotan dari manajemen. Betapa tidak, dari 6 partai yang telah dilakoni dan 4 partai di antaranya dimainkan di kandang sendiri di Stadion Gelora Sriwijaya. Laskar Wong Kito hanya mengantongi 8 poin.

Dengan hanya mendonasikan 8 poin, maka Ponaryo Astaman dan kawan-kawan terlempar dari big four. Tidak hanya itu, sebagai juara bertahan, SFC paling banyak kebobolan dari seluruh kontestan Indonesia Super League (ISL) dengan 12 gol.

Dengan dihadapkan pada kondisi yang kurang menguntungkan seperti ini, pelatih kepala SFC, Kas Hartadi, langsung berani menyatakan sikap seandainya manajemen akan melakukan pemecatan terhadap dirinya.

''Saya siap untuk dipecat dan itu sudah menjadi risiko saya sebagai pelatih. Artinya, apa pun keputusan manajemen, saya sudah siap dan saya sendiri sebenarnya sudah siap sejak musim lalu,” ungkap Kas.

Kas Hartadi sendiri mengakui kalau pasca hasil imbang tanpa gol kontra PSPS Pekanbaru di hadapan pendukung sendiri, manajemen langsung memanggil dirinya dan seluruh pemain ke Hotel Swarna Dwipa, Minggu sore lalu. ”Kita semua, mulai dari pemain, pelatih dipanggil manajemen untuk mengevaluasi, apa saja yang menjadi kendala hingga penampilan SFC seperti ini,” katanya.

Menurut pelatih yang telah memberikan dua gelar pada tahun 2012 lalu ini menuturkan, sebelum pihak manajemen SFC melakukan evaluasi tersebut, dirinya sendiri juga sudah mencari letak-letak kendala yang menghampiri timnya di awal kompetisi ini.

''Siapapun pasti akan menginginkan SFC ini lebih baik lagi. Ketika kami bermain di jauh dari performa, saya terus mencari apa sebenarnya yang menjadi kendala pada pemain. Karena saya sendiri ataupun pemain, memang di tuntut bekerja maksimal oleh manajemen,” tukasnya.

Sementara itu, manajer SFC, Robert Heri menuturkan, manajemen bisa saja melakukan pemecatan terhadap seluruh tim, jika memang tidak ada perubahan dalam tubuh SFC. ''Ya semua, pemain dan pelatih bisa kita buang, jika memang tidak memberikan kontribusi maksimal untuk SFC. Tapi kan, langkahnya belum sampai ke sana,” tuturnya.

Robert yang juga Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Prov Sumsel ini mengatakan, evaluasi yang dilakukan manajemen SFC lebih kepada hasil yang di raih Laskar Wong Kito dari 6 pertandingan yang sudah dilalui.

''Ada beberapa pemain yang masih belum optimal dan kita sendiri sudah bicarakan langsung pada pemain yang bersangkutan. Jika nanti kalau memang pemain tersebut benar-benar tidak bisa memberikan kontribusi lagi, baru kita buang,” katanya.

Meski enggan menyebutkan pemain-pemain yang kurang memberikan kontribusi tersebut, tapi Robert mengungkapkan semua pemain yang bekerja di lini belakang menjadi sorotan utama.

''Karena, akibat dari rapuhnya lini belakang, dapat mengganggu kestabilan tim. Memang lini belakang yang menjadi sorotan saat ini. Tapi untuk evaluasi, berlaku untuk semua pemain termasuk pelatih,” tandasnya.

Terlebih, manajemen sendiri mengklaim sudah menyelesaikan semua kewajibannya, untuk membayar gaji dan bonus pemain selama ini.

''Itu (gaji dan bonus) tidak ada masalah, semua sudah di selesaikan manajemen. Atas dasar itulah, kita pertanyakan kontribusi mereka dan tidak ada alasan lagi untuk bermain tak maksimal untuk SFC,” pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0758 seconds (0.1#10.140)