10 tahun tak terkalahkan, legenda Paralympic pensiun
A
A
A
Sindonews.com - Setelah tak pernah kalah dalam lebih dari satu dekade dan mencatatkan 470 kemenangan berturut-turut, akhirnya legenda Paralympic asal Belanda, Esther Mary Vergeer, memutuskan pensiun dari dunia tenis kursi roda.
Perempuan berusia 31 tahun itu telah memenangkan tujuh medali emas Paralimpiade, 13 gelar juara dunia dan semua 21 turnamen grand slam yang dia ikuti, ditambah 23 gelar di ganda.
"Sebuah hari yang spesial: secara resmi pensiun dari tenis," tulis Vergeer dalam halaman Twitter-nya, Selasa (12/2) waktu setempat.
Selama karirnya, secara keseluruhan Vergeer telah memenangkan gelar tunggal sebanyak 169 kali, 120 di antaranya diraih secara berturut-turut, ditambah 159 di ganda, dan membantu Belanda memenangkan World Team Cup sebanyak 12 kali. "Saya terkesan dengan yang saya miliki sejauh ini, saya kadang-kadang masih tidak percaya bahwa dalam bertahun-tahun saya belum terkalahkan. Tapi untuk saat ini cukup," kata Vergeer kepada wartawan.
Bintang kelahiran 18 Juli 1981 itu juga dipuji sebagai tokoh inspirasional oleh kepala Federasi Tenis Internasional (ITF), Francesco Ricci Bitti. "Esther Vergeer adalah duta yang luar biasa tidak hanya untuk tenis tetapi juga untuk dunia olahraga difabel," tegas Ricci Bitti, sebagaimana dikutip CNN.
"Dia adalah inspirasi bagi banyak orang. Tenis kursi roda berutang padanya, utang besar rasa syukur atas profesionalisme dan kualitas dia sebagai pemain. Semua orang di ITF berharap dia mendapatkan kebaikan bersama yayasannya dan kami tahu bahwa apa pun yang dia pilih untuk dilakukannya pada masa mendatang, itu juga bisa meraih sukses."
Vergeer mulai bermain tenis kursi roda pada usia 12 tahun, setelah ia kehilangan fungsi kakinya empat tahun sebelumnya karena komplikasi usai menjalani operasi tulang belakang. Dia juga bermain bola basket kursi roda, tetapi ia terfokus pada olahraga tenis, dan meraih nomor satu dunia untuk kali pertama pada 1999.
Vergeer menghabiskan 668 minggu di puncak peringkat, mencapai satu dekade tak terkalahkan pada 30 Januari 2013, meskipun pertandingan terakhir kompetitifnya di Paralimpiade London 2012 pada 8 September. "Saya mengambil waktu keluar setelah di London dan tidak menemukan tantangan tersisa di lapangan. Tapi di luar masih ada banyak tantangan, misalnya keinginan untuk memberikan anak-anak cacat kesempatan untuk bermain olahraga di seluruh dunia," ungkap Vergeer.
Perempuan berusia 31 tahun itu telah memenangkan tujuh medali emas Paralimpiade, 13 gelar juara dunia dan semua 21 turnamen grand slam yang dia ikuti, ditambah 23 gelar di ganda.
"Sebuah hari yang spesial: secara resmi pensiun dari tenis," tulis Vergeer dalam halaman Twitter-nya, Selasa (12/2) waktu setempat.
Selama karirnya, secara keseluruhan Vergeer telah memenangkan gelar tunggal sebanyak 169 kali, 120 di antaranya diraih secara berturut-turut, ditambah 159 di ganda, dan membantu Belanda memenangkan World Team Cup sebanyak 12 kali. "Saya terkesan dengan yang saya miliki sejauh ini, saya kadang-kadang masih tidak percaya bahwa dalam bertahun-tahun saya belum terkalahkan. Tapi untuk saat ini cukup," kata Vergeer kepada wartawan.
Bintang kelahiran 18 Juli 1981 itu juga dipuji sebagai tokoh inspirasional oleh kepala Federasi Tenis Internasional (ITF), Francesco Ricci Bitti. "Esther Vergeer adalah duta yang luar biasa tidak hanya untuk tenis tetapi juga untuk dunia olahraga difabel," tegas Ricci Bitti, sebagaimana dikutip CNN.
"Dia adalah inspirasi bagi banyak orang. Tenis kursi roda berutang padanya, utang besar rasa syukur atas profesionalisme dan kualitas dia sebagai pemain. Semua orang di ITF berharap dia mendapatkan kebaikan bersama yayasannya dan kami tahu bahwa apa pun yang dia pilih untuk dilakukannya pada masa mendatang, itu juga bisa meraih sukses."
Vergeer mulai bermain tenis kursi roda pada usia 12 tahun, setelah ia kehilangan fungsi kakinya empat tahun sebelumnya karena komplikasi usai menjalani operasi tulang belakang. Dia juga bermain bola basket kursi roda, tetapi ia terfokus pada olahraga tenis, dan meraih nomor satu dunia untuk kali pertama pada 1999.
Vergeer menghabiskan 668 minggu di puncak peringkat, mencapai satu dekade tak terkalahkan pada 30 Januari 2013, meskipun pertandingan terakhir kompetitifnya di Paralimpiade London 2012 pada 8 September. "Saya mengambil waktu keluar setelah di London dan tidak menemukan tantangan tersisa di lapangan. Tapi di luar masih ada banyak tantangan, misalnya keinginan untuk memberikan anak-anak cacat kesempatan untuk bermain olahraga di seluruh dunia," ungkap Vergeer.
(nug)