Demi Pasoepati, Roca rogoh kocek pribadi
A
A
A
Sindonews.com - Harapan yang ditunggu-tunggu Pasoepati -julukan suporter Persis Solo- sepekan lagi menjadi kenyataan. Javier Roca, ikon Persis Persis versi LPIS memastikan tiba di Solo pada 25 Februari. Pemain bernomor punggung 9 ini rela merogoh kocek pribadi sekitar Rp150 juta tujuannya hanya ingin menjadi bagian dari skuad Sambernyawa musim ini.
Roca mengatakan, saat ini sedang mengurus tiket Chile-Indonesia. Pemain kelahiran Santiago 9 Agustus 1977 ini memilih jalur Australia agar lebih cepat mendapatkan visa. "Demi Pasoepati, saya beli tiket sendiri. Mungkin 25 Februari sudah tiba di Solo," katanya, Senin
(18/2/2013).
Kabar baik ini tidak hanya menjadi milik Pasoepati. Managemen Persis LPIS pun girang dengan kabar positif tersebut. Pasalnya, managemen tim kebanggaan publik Solo ini sebelumnya mengaku keberatan dengan biaya perjalanan yang besar untuk memulangkan Roca ke Solo. Inisiatif Roca dengan merogoh kocek pribadi ini tentu managemen tidak perlu pusing memikirkan biaya.
Gelandang flamboyan ini memilih berinisiatif datang ke Solo dari pada menunggu panggilan managemen. Dia ingin cepat berada di Solo agar tidak ketinggalan berlatih bersama rekan-rekan tim yang berdiri sejak 1923 ini. "Aku tidak ingin terlambat datang latihan. Soal negoisasi bisa dibicarakan kemudian. Intinya tiba dulu di Solo," tegasnya.
Roca mengaku rela mengeluarkan duit pribadi karena masih ingin menjadi bagian dari Persis LPIS. Selain itu, ikatan emosional yang kuat dengan Pasoepati juga menjadi alasannya. "Ikatan dengan Pasoepati lebih dari sekedar uang atau tiket pesawat gratis. Itu bukti cinta aku kepada
Pasoepati dan Kota Solo," ujarnya.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengaku senang dengan rencananya kedatangan Roca. Joni juga mengagumi lotalitas Roca terhadap tim kebanggaan publik Kota Bengawan ini. "Loyalitas Roca untuk tim ini tidak perlu diragukan," akunya.
Joni menegaskan, memasukkan Roca menjadi bagian skuad yang dibesut Widyantoro adalah prioritas. Jika pun ada regulasi dari PSSI dan operator liga yang membatasi kuota pemain asing, Roca menjadi pilihan utamanya. "Persis LPIS hanya akan memasukkan dua pemain asing untuk musim ini. Satu tempat diprioritaskan untuk Roca," jelasnya.
Roca sudah mendapat garansi satu slot pemain asing dari managemen. Satu tempat lagi, kemungkinan akan diberikan kepada Michael Ndubuisi. "Roca tiba di Solo 25 Februari, Ndubuisi saat ini berada di Jakarta. Dua jatah pemain asing yang pasti untuk Roca, satunya untuk Ndubuisi, namun perlu diseleksi lagi," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, jika nantinya kualitas Roca setiba dari Chile sudah menurun, managemen tetap akan mengontraknya. Managemen menyadari betul sosok Roca yang mampu menyedot antusias penonton. Managemen juga menyadari, tanpa Roca tiket penonton sulit didongkrak.
Roca mengatakan, saat ini sedang mengurus tiket Chile-Indonesia. Pemain kelahiran Santiago 9 Agustus 1977 ini memilih jalur Australia agar lebih cepat mendapatkan visa. "Demi Pasoepati, saya beli tiket sendiri. Mungkin 25 Februari sudah tiba di Solo," katanya, Senin
(18/2/2013).
Kabar baik ini tidak hanya menjadi milik Pasoepati. Managemen Persis LPIS pun girang dengan kabar positif tersebut. Pasalnya, managemen tim kebanggaan publik Solo ini sebelumnya mengaku keberatan dengan biaya perjalanan yang besar untuk memulangkan Roca ke Solo. Inisiatif Roca dengan merogoh kocek pribadi ini tentu managemen tidak perlu pusing memikirkan biaya.
Gelandang flamboyan ini memilih berinisiatif datang ke Solo dari pada menunggu panggilan managemen. Dia ingin cepat berada di Solo agar tidak ketinggalan berlatih bersama rekan-rekan tim yang berdiri sejak 1923 ini. "Aku tidak ingin terlambat datang latihan. Soal negoisasi bisa dibicarakan kemudian. Intinya tiba dulu di Solo," tegasnya.
Roca mengaku rela mengeluarkan duit pribadi karena masih ingin menjadi bagian dari Persis LPIS. Selain itu, ikatan emosional yang kuat dengan Pasoepati juga menjadi alasannya. "Ikatan dengan Pasoepati lebih dari sekedar uang atau tiket pesawat gratis. Itu bukti cinta aku kepada
Pasoepati dan Kota Solo," ujarnya.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengaku senang dengan rencananya kedatangan Roca. Joni juga mengagumi lotalitas Roca terhadap tim kebanggaan publik Kota Bengawan ini. "Loyalitas Roca untuk tim ini tidak perlu diragukan," akunya.
Joni menegaskan, memasukkan Roca menjadi bagian skuad yang dibesut Widyantoro adalah prioritas. Jika pun ada regulasi dari PSSI dan operator liga yang membatasi kuota pemain asing, Roca menjadi pilihan utamanya. "Persis LPIS hanya akan memasukkan dua pemain asing untuk musim ini. Satu tempat diprioritaskan untuk Roca," jelasnya.
Roca sudah mendapat garansi satu slot pemain asing dari managemen. Satu tempat lagi, kemungkinan akan diberikan kepada Michael Ndubuisi. "Roca tiba di Solo 25 Februari, Ndubuisi saat ini berada di Jakarta. Dua jatah pemain asing yang pasti untuk Roca, satunya untuk Ndubuisi, namun perlu diseleksi lagi," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, jika nantinya kualitas Roca setiba dari Chile sudah menurun, managemen tetap akan mengontraknya. Managemen menyadari betul sosok Roca yang mampu menyedot antusias penonton. Managemen juga menyadari, tanpa Roca tiket penonton sulit didongkrak.
(wbs)