Warning pemain SFC agar hindari kesalahan bodoh
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Kas Hartadi mengingatkan pasukannya agar tidak pongah dengan kemenangan atas Pelita Bandung Raya (PBR), Minggu (17/2). Kas meminta pemain bisa menerjemahkan instruksi sang nakhoda di dalam pertandingan.
Dia juga mengingatkan para pemain agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang tak perlu yang berakibat pada hukuman kartu kuning atau kartu merah. Pasalnya, hingga partai ke tujuh yang telah dimainkan Laskar Wong Kito, tidak sedikit pilar-pilar utama mengantongi hukuman kartu itu.
Seperti Abdul Rahman yang sudah terkena dua kartu kuning, Taufik Kasrun, Dodo Anang, Ferry Rotinsulu, Tantan dan Fandy Mochtar masing-masing telah mengantongi satu kartu kuning. Belum lagi Immanuel Padwa yang langsung dihukum wasit dengan kartu merah.
Manu-sapaan Immanuel Padwa sendiri, merupakan pemain ketiga yang mengoleksi kartu merah, setelah sebelumnya Rivky Mokodompit dan Sultan Samma yang kehilangan satu pertandingan, akibat kartu merah tersebut.
Padahal Minggu (24/2) depan, Kas pelatih nakhoda SFC Kas Hartadi akan membawa pasukannya, mengungjungi markas Arema Cronous di stadion Kanjuruhan. Bisa di prediksi, partai tersebut akan menyedot perhatian tim-tim Indonesia Super League (ISL) lainya.
Pasalnya, jika SFC yang notabene juara bertahan ini takluk di tangan Snigo Edan-julukan Arema Cronous, maka akan sulit bagi SFC untuk finis di puncak klasemen untuk putaran pertama.
''Setelah pertandingan, saya langsung mengingatkan pada seluruh pemain agar tidak melakukan pelanggaran yang bisa memunculkan kartu kuning atau merah,” ujarnya.
Menurut pelatih yang telah memberikan dua gelar untuk SFC di tahun 2012 lalu ini, Arema Cronous merupakan tim yang bermaterikan pemain yang paling lengkap pada musim ini.
''Semua sudah tahu kekuatan Arema, mereka baru saja mengalahkan Persija saat main di kandang Persija. Jika ada pemain kami yang kembali melakukan pelanggaran, tentu akan merugikan kami sendiri,” ujarnya.
Hanya saja, sekalipun Arema tim yang bertabur bintang, namun Kas Hartadi tetap tak silau, sekalipun main di Stadion Kanjuruhan. ''Kami sudah bertemu dua kali dan sudah bisa merasakan bagaimana kekuatan mereka. Terlepas dari itu, yang paling penting kami harus memiliki pemain dengan kondisi yang kuat dan fit,” tandasnya lagi.
Sementara asisten manajer SFC, Muchendi Machzarekki menuturkan lambat laun timnya sudah mulai kembali pada jalur kemenangan. Memang, akan ada kendala dan kekalahan yang bisa saja membuat pendukung setia SFC menjadi marah. Tapi pihaknya akan menyakinkan suporter, kalau SFC memiliki mental tanding yang bagus.
''Kami pernah kalah, tapi juga pernah menang saat menghadapi Arema. Artinya, belum tentu tim yang kuat bisa menjamin kemenangan,” pungkasnya.
Dia juga mengingatkan para pemain agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang tak perlu yang berakibat pada hukuman kartu kuning atau kartu merah. Pasalnya, hingga partai ke tujuh yang telah dimainkan Laskar Wong Kito, tidak sedikit pilar-pilar utama mengantongi hukuman kartu itu.
Seperti Abdul Rahman yang sudah terkena dua kartu kuning, Taufik Kasrun, Dodo Anang, Ferry Rotinsulu, Tantan dan Fandy Mochtar masing-masing telah mengantongi satu kartu kuning. Belum lagi Immanuel Padwa yang langsung dihukum wasit dengan kartu merah.
Manu-sapaan Immanuel Padwa sendiri, merupakan pemain ketiga yang mengoleksi kartu merah, setelah sebelumnya Rivky Mokodompit dan Sultan Samma yang kehilangan satu pertandingan, akibat kartu merah tersebut.
Padahal Minggu (24/2) depan, Kas pelatih nakhoda SFC Kas Hartadi akan membawa pasukannya, mengungjungi markas Arema Cronous di stadion Kanjuruhan. Bisa di prediksi, partai tersebut akan menyedot perhatian tim-tim Indonesia Super League (ISL) lainya.
Pasalnya, jika SFC yang notabene juara bertahan ini takluk di tangan Snigo Edan-julukan Arema Cronous, maka akan sulit bagi SFC untuk finis di puncak klasemen untuk putaran pertama.
''Setelah pertandingan, saya langsung mengingatkan pada seluruh pemain agar tidak melakukan pelanggaran yang bisa memunculkan kartu kuning atau merah,” ujarnya.
Menurut pelatih yang telah memberikan dua gelar untuk SFC di tahun 2012 lalu ini, Arema Cronous merupakan tim yang bermaterikan pemain yang paling lengkap pada musim ini.
''Semua sudah tahu kekuatan Arema, mereka baru saja mengalahkan Persija saat main di kandang Persija. Jika ada pemain kami yang kembali melakukan pelanggaran, tentu akan merugikan kami sendiri,” ujarnya.
Hanya saja, sekalipun Arema tim yang bertabur bintang, namun Kas Hartadi tetap tak silau, sekalipun main di Stadion Kanjuruhan. ''Kami sudah bertemu dua kali dan sudah bisa merasakan bagaimana kekuatan mereka. Terlepas dari itu, yang paling penting kami harus memiliki pemain dengan kondisi yang kuat dan fit,” tandasnya lagi.
Sementara asisten manajer SFC, Muchendi Machzarekki menuturkan lambat laun timnya sudah mulai kembali pada jalur kemenangan. Memang, akan ada kendala dan kekalahan yang bisa saja membuat pendukung setia SFC menjadi marah. Tapi pihaknya akan menyakinkan suporter, kalau SFC memiliki mental tanding yang bagus.
''Kami pernah kalah, tapi juga pernah menang saat menghadapi Arema. Artinya, belum tentu tim yang kuat bisa menjamin kemenangan,” pungkasnya.
(aww)