Pemain Persis LPIS loyo
A
A
A
Sindonews.com - Durasi normal pertandingan sepak bola berlangsung selama 90 menit. Para pemain dituntut tetap memiliki fisik dan stamina kuat selama 90 menit. Namun, apa jadinya jika pemain hanya sanggup bermain maksimal selama 60 menit? Itulah yang dialami skuad Persis
Solo versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Pelatih Persis LPIS Widyantoro mengakui kondisi fisik para pemainnya belum bisa tampil maksimal. Dia tidak segan menyebut fisik pemainnya payah. "Kondisi fisik pemain belum memuaskan. Fisik pemain hanya kuta berlari sekitar 60 menit saja, padahal sepak bola itu lamanya 90 menit,' katanya, Rabu (20/2/2013).
Wiwid -sapaan akrab Widyantoro- mengakui bisa mengetahui kondisi fisik tim besutannya tidak maksimal setelah selama dua pekan memimpin latihan. "Mereka diketahui kondisi fisiknya kurang bagus setelah saya amati secara intensif selama dua pekan terakhir," ujar pelatih
berlisensi A nasional.
Dia mengakui, kondisi fisik pemain yang payah tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. "Ya, itu pekerjaan (meningkatkan stamina pemain) yang segera kita benahi. Setidaknya sebelum laga resmi (Divisi Utama LPIS) dimulai, kondisi fisik pemain
harus sudah maksimal selama 90 menit," jelasnya.
Problem fisik memang harus segera dibenahi. Jika sangat riskan bagi tim Laskar Sambernyawa memujudkan ambisinya promosi ke kasta tertinggi musim ini. Pasalnya, jika fisik tidak mumpuni, hasil buruk berupa kekalahan sangat besar terjadi. Apalagi, data statistik seputar sepak bola menunjukkan, gol lebih banyak tercipta pada menit-menit di atas 60 menit di saat kondisi fisik menurun. Fisik menurun berbanding lurus dengan konsentrasi yang menurun pula.
Eks Pelatih PSS Sleman ini mengakui, tidak semua pemainnya berstamina di bawah rata-rata. Ada juga pemain yang 'tahan banting' sehingga bisa diandalkan bermain selama 90 menit. "Komposisinya, pemain yang stamina bagus 60% yang staminanya kurang bagus 40%," imbuhnya.
Solo versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Pelatih Persis LPIS Widyantoro mengakui kondisi fisik para pemainnya belum bisa tampil maksimal. Dia tidak segan menyebut fisik pemainnya payah. "Kondisi fisik pemain belum memuaskan. Fisik pemain hanya kuta berlari sekitar 60 menit saja, padahal sepak bola itu lamanya 90 menit,' katanya, Rabu (20/2/2013).
Wiwid -sapaan akrab Widyantoro- mengakui bisa mengetahui kondisi fisik tim besutannya tidak maksimal setelah selama dua pekan memimpin latihan. "Mereka diketahui kondisi fisiknya kurang bagus setelah saya amati secara intensif selama dua pekan terakhir," ujar pelatih
berlisensi A nasional.
Dia mengakui, kondisi fisik pemain yang payah tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. "Ya, itu pekerjaan (meningkatkan stamina pemain) yang segera kita benahi. Setidaknya sebelum laga resmi (Divisi Utama LPIS) dimulai, kondisi fisik pemain
harus sudah maksimal selama 90 menit," jelasnya.
Problem fisik memang harus segera dibenahi. Jika sangat riskan bagi tim Laskar Sambernyawa memujudkan ambisinya promosi ke kasta tertinggi musim ini. Pasalnya, jika fisik tidak mumpuni, hasil buruk berupa kekalahan sangat besar terjadi. Apalagi, data statistik seputar sepak bola menunjukkan, gol lebih banyak tercipta pada menit-menit di atas 60 menit di saat kondisi fisik menurun. Fisik menurun berbanding lurus dengan konsentrasi yang menurun pula.
Eks Pelatih PSS Sleman ini mengakui, tidak semua pemainnya berstamina di bawah rata-rata. Ada juga pemain yang 'tahan banting' sehingga bisa diandalkan bermain selama 90 menit. "Komposisinya, pemain yang stamina bagus 60% yang staminanya kurang bagus 40%," imbuhnya.
(wbs)