Kas Hartadi digosipkan mundur, perahu Sriwijaya FC retak?
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Sriwijaya FC (SFC) Dodi Reza Alex menegaskan bahwa kondisi tim masih kondusif. Munculnya rumor pengunduran diri pelatih kepala SFC Kas Hartadi, hanya karena kesalahpahaman saja.
''Tidak ada kisruh, masalahnya hanya kesalahpahamanan dalam komunikasi antara manajer dan pelatih. Saat ini, SFC tetap solid dan berjalan sebagaimana mestinya,” ungkap Dodi Reza Alex, saat dihubungi Rabu (20/2).
Menurut putra dari Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini, sebenarnya hal yang wajar-wajar saja jika seorang manajer ingin bertanya kepada seorang pelatih, tentang bagaimana program yang dibuat pelatih. Mulai dari program jangka pendek hingga program jangka panjang. ''Itu hal yang biasa dan sudah terjadi di tiap-tiap tim lain, bukan hanya SFC. Wajar juga jika manajemen bertanya kepada pelatih, mengapa permainan tim kurang terlalu bagus,” ujarnya.
Kemudian, menurutnya wajar juga jika manajer meminta kepada pelatih, agar setelah pertandingan seluruh perangkat pemain dan pelatih di evaluasi. Maksudnya, untuk menganalisisis semua yang sudah terjadi, untuk perbaikan pada pertandingan selanjutnya.
Senada dengan Presiden SFC, Asisten Manajer SFC Muchendi Mahzareki mengatakan bahwa ada miskomunikasi antara manajer Robert Heri dan Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi. ''Hanya miskomunikasi. Karena sebenarnya pak Robert Heri murni hanya bertanya. Memang ada beberapa permintaan beliau soal evaluasi sebelum dan sesudah pertandingan,” katanya.
Muchendi yang juga putra sulung Bupati OKI Ishak Mekki ini menguraikan, memang ada beberapa pertanyaan soal pemain termasuk Diogo Rangel yang tidak diturunkan. Tetapi setelah ada penjelasan dari pelatih, manajer Robert Heri mengerti. ''Jadi sifatnya diskusi, tidak ada istilah intervensi, dan saya pikir pelatih paham soal itu,” jelas Muchendi.
Hanya saja, berdasarkan salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, ada beberapa pertanyaan yang dinilai sudah menyangkut teknis dan ada intervensi di dalamnya. Karena menurunkan pemain atau tidak, dan menentukan strategi atau formasi merupakan wilayah pelatih. Apalagi dan mungkin Kas Hartadi merasakan pertanyaan dan permintaan dari manajer tersebut, sudah mencampuri urusan teknis, apalagi soal formasi dan lainnya.
”Bisa jadi, Pak Kas merasa dibebani saat manajer meminta laporan tentang formasi sebelum pertandingan, kemudian membuat laporan evaluasi sesudah pertandingan kepada manajemen, karena hal tidak pernah dilakukan sebelumnya. Apalagi setelah pertandingan, pelatih dan pemain perlu istirahat dulu,” ucap narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
''Tidak ada kisruh, masalahnya hanya kesalahpahamanan dalam komunikasi antara manajer dan pelatih. Saat ini, SFC tetap solid dan berjalan sebagaimana mestinya,” ungkap Dodi Reza Alex, saat dihubungi Rabu (20/2).
Menurut putra dari Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini, sebenarnya hal yang wajar-wajar saja jika seorang manajer ingin bertanya kepada seorang pelatih, tentang bagaimana program yang dibuat pelatih. Mulai dari program jangka pendek hingga program jangka panjang. ''Itu hal yang biasa dan sudah terjadi di tiap-tiap tim lain, bukan hanya SFC. Wajar juga jika manajemen bertanya kepada pelatih, mengapa permainan tim kurang terlalu bagus,” ujarnya.
Kemudian, menurutnya wajar juga jika manajer meminta kepada pelatih, agar setelah pertandingan seluruh perangkat pemain dan pelatih di evaluasi. Maksudnya, untuk menganalisisis semua yang sudah terjadi, untuk perbaikan pada pertandingan selanjutnya.
Senada dengan Presiden SFC, Asisten Manajer SFC Muchendi Mahzareki mengatakan bahwa ada miskomunikasi antara manajer Robert Heri dan Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi. ''Hanya miskomunikasi. Karena sebenarnya pak Robert Heri murni hanya bertanya. Memang ada beberapa permintaan beliau soal evaluasi sebelum dan sesudah pertandingan,” katanya.
Muchendi yang juga putra sulung Bupati OKI Ishak Mekki ini menguraikan, memang ada beberapa pertanyaan soal pemain termasuk Diogo Rangel yang tidak diturunkan. Tetapi setelah ada penjelasan dari pelatih, manajer Robert Heri mengerti. ''Jadi sifatnya diskusi, tidak ada istilah intervensi, dan saya pikir pelatih paham soal itu,” jelas Muchendi.
Hanya saja, berdasarkan salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, ada beberapa pertanyaan yang dinilai sudah menyangkut teknis dan ada intervensi di dalamnya. Karena menurunkan pemain atau tidak, dan menentukan strategi atau formasi merupakan wilayah pelatih. Apalagi dan mungkin Kas Hartadi merasakan pertanyaan dan permintaan dari manajer tersebut, sudah mencampuri urusan teknis, apalagi soal formasi dan lainnya.
”Bisa jadi, Pak Kas merasa dibebani saat manajer meminta laporan tentang formasi sebelum pertandingan, kemudian membuat laporan evaluasi sesudah pertandingan kepada manajemen, karena hal tidak pernah dilakukan sebelumnya. Apalagi setelah pertandingan, pelatih dan pemain perlu istirahat dulu,” ucap narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
(aww)