Jankovic berjuang keras di Bogota
A
A
A
Sindonews.com - Unggulan teratas Jelena Jankovic berhasil mengawali petualangannya di Copa Colsanitas, Bogota, Kolombia, dengan kemenangan yang diraih cukup berat melawan Julia Cohen dari Amerika Serikat, Rabu (20/2) sore waktu setempat. Dalam permainan tiga set yang sangat melelahkan, yang menghabiskan waktu tiga jam 18 menit, Jankovic mencatatkan kemenangan 6-4, 5-7, 6-2.
"Itu benar-benar pertandingan yang panjang untuk putaran pertama," kata Jankovic setelah pertandingan, dikutip laman resmi WTA. "Dia bermain bola-bola tinggi, yang sulit bagi saya untuk menyerang. Tapi saya masih tetap kuat secara mental dan fisik."
Lebih lanjut, Jankovic menuturkan bahwa dia sempat berkata dalam dirinya jika dia harus tetap bermain agresif, dan menempatkan namanya di pertandingan berikutnya. "Saya terus melakukan itu sampai saya memenangkan pertandingan."
Selanjutnya, di turnamen yang digelar di tanah liat itu, Jankovic akan berhadapan dengan juara edisi 2010 yang juga menjadi andalan tuan rumah, Mariana Duque-Marino. "Saya telah mengenalinya. Dia pemain yang sangat bagud dan yang sangat bagus ketika saya berlatih dengannya beberapa tahun silam. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit," tutur petenis asal Serbia itu.
Dalam pertandingan nanti, Jankovic mencoba untuk memainkan permainan terbaiknya, dan menunggu bagaimana hasilnya. "Saya mengalami masa pasang surut beberapa tahun terakhir dan dalam beberapa hal saya belum benar-benar berjalan, tapi saya harus berkerja sangat keras dan berusaha bermain cukup keras. Saya harap segalanya bisa membaik mulai saat ini."
Sementara itu, selama karirnya di dunia tenis profesional, Jankovic tidak terlalu asing dengan lapangan tanah liat, pasalnya dari 12 koleksi gelar juaranya, lima di antaranya diraih di lapangan tanah liat. Dan terakhir ia memenangkan turnamen di lapangan tanah liat adalah tiga tahun lalu saat di Marbella, Spanyol.
Jankovic tidak asing dengan tanah liat - lima dari 12 nya gelar WTA karir telah datang pada permukaan lambat, khususnya Budapest pada tahun 2004, Charleston dan Roma pada tahun 2007, Roma pada tahun 2008 dan Marbella pada tahun 2009.
"Itu benar-benar pertandingan yang panjang untuk putaran pertama," kata Jankovic setelah pertandingan, dikutip laman resmi WTA. "Dia bermain bola-bola tinggi, yang sulit bagi saya untuk menyerang. Tapi saya masih tetap kuat secara mental dan fisik."
Lebih lanjut, Jankovic menuturkan bahwa dia sempat berkata dalam dirinya jika dia harus tetap bermain agresif, dan menempatkan namanya di pertandingan berikutnya. "Saya terus melakukan itu sampai saya memenangkan pertandingan."
Selanjutnya, di turnamen yang digelar di tanah liat itu, Jankovic akan berhadapan dengan juara edisi 2010 yang juga menjadi andalan tuan rumah, Mariana Duque-Marino. "Saya telah mengenalinya. Dia pemain yang sangat bagud dan yang sangat bagus ketika saya berlatih dengannya beberapa tahun silam. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit," tutur petenis asal Serbia itu.
Dalam pertandingan nanti, Jankovic mencoba untuk memainkan permainan terbaiknya, dan menunggu bagaimana hasilnya. "Saya mengalami masa pasang surut beberapa tahun terakhir dan dalam beberapa hal saya belum benar-benar berjalan, tapi saya harus berkerja sangat keras dan berusaha bermain cukup keras. Saya harap segalanya bisa membaik mulai saat ini."
Sementara itu, selama karirnya di dunia tenis profesional, Jankovic tidak terlalu asing dengan lapangan tanah liat, pasalnya dari 12 koleksi gelar juaranya, lima di antaranya diraih di lapangan tanah liat. Dan terakhir ia memenangkan turnamen di lapangan tanah liat adalah tiga tahun lalu saat di Marbella, Spanyol.
Jankovic tidak asing dengan tanah liat - lima dari 12 nya gelar WTA karir telah datang pada permukaan lambat, khususnya Budapest pada tahun 2004, Charleston dan Roma pada tahun 2007, Roma pada tahun 2008 dan Marbella pada tahun 2009.
(nug)