Manajemen SFC ngaku belum bayarkan bonus
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) mengakui belum membayarkan bonus juara Inter Island Cup (IIC) 2012 kepada pemain. Pasalnya, bonus sebesar Rp120 juta tersebut, digunakan manajemen untuk membayar semua biaya operasional saat SFC berada di Solo.
Pernyataan tersebut di ungkapkan Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Augie Bunyamin. Menurut penuturan Augie, memang panitia IIC telah melakukan pembayaran bonus juara tersebut kepada Laskar Wong Kito.
''Memang kami sudah mendapatkan bonus itu dari panitia (IIC). Tapi kami juga harus membayar semua biaya operasional seperti penginapan dan penerbangan, selama kami berada di kota Solo,” ungkapnya.
Direktur Hotel Swarnadwipa ini mengatakan, manajemen SFC menerima hadiah sebesar Rp120 juta dari panitia IIC. Tapi pengeluaran yang harus di bayar pihak SFC untuk penginapan dan penerbangan tim, mencapai angka Rp220 juta.
''Itu alasan kami mengapa bonus tersebut belum kami bayarkan pada pemain. Jadi, bukan manajemen sengaja mengulur waktu atau sengaja tidak memberikan bonus itu pada pemain,” katanya.
Selama kompetisi 2013 ini berjalan, sambung Augie, manajer SFC Robert Heri juga terus mencarikan sponsor-sponsor untuk mendukung keuangan SFC. Sejauh ini, Robert Heri masih melakukan pendekatan dengan pihak PGN dan Medco yang berada di Jakarta.
''Makanya, kami juga (manajemen) merasa terusik dengan pemberitaan, bahwa pelatih SFC di intervensi manajemen. Padahal, semua itu hanya diskusi dan evaluasi biasa. Dengan adanya pemberitaan tersebut, tentu membuat pak Robert (Heri) menjadi bingung. Karena, dia sedang semangat mencari donatur untuk tim, tapi malah ada pemberitaan yang menyudutkannya,” ucap Augie.
Saat ini, urai Augie pihaknya masih menunggu pembayaran dari beberapa sponsor untuk membayar semua kebutuhan dan operasional tim. Karena, pola pembayaran pihak sponsor kepada manajemen bukan dibayar begitu saja, melainkan per termin.
''Kami juga mengerti apa yang dirasakan pemain. Tapi kan, pihak sponsor tidak langsung membayar kepada manajemen, namun bertahan dan sekarang kita juga masih menunggu (pembayaran) itu,” tukasnya.
Augie juga menjelaskan tentang adanya intervensi tersebut, bahwa tidak ada sama sekali niat dari manajemen dan Robert Heri melakukan intervensi. Karena semuanya murni hanya evaluasi sebelum dan sesudah pertandingan. Selebihnya manajemen menyerahkan keputusan teknis kepada pelatih.
''Selain itu, siapa yang bertanggung jawab dan berhak melakukan evaluasi, pastinya manajemen. Karena yang membawahi ofisial dan jajaran pelatih dan pemain adalah manajemen. Namun untuk teknis di lapangan kami tetap menyerahkan kepada pelatih,” jelasnya.
Pernyataan tersebut di ungkapkan Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Augie Bunyamin. Menurut penuturan Augie, memang panitia IIC telah melakukan pembayaran bonus juara tersebut kepada Laskar Wong Kito.
''Memang kami sudah mendapatkan bonus itu dari panitia (IIC). Tapi kami juga harus membayar semua biaya operasional seperti penginapan dan penerbangan, selama kami berada di kota Solo,” ungkapnya.
Direktur Hotel Swarnadwipa ini mengatakan, manajemen SFC menerima hadiah sebesar Rp120 juta dari panitia IIC. Tapi pengeluaran yang harus di bayar pihak SFC untuk penginapan dan penerbangan tim, mencapai angka Rp220 juta.
''Itu alasan kami mengapa bonus tersebut belum kami bayarkan pada pemain. Jadi, bukan manajemen sengaja mengulur waktu atau sengaja tidak memberikan bonus itu pada pemain,” katanya.
Selama kompetisi 2013 ini berjalan, sambung Augie, manajer SFC Robert Heri juga terus mencarikan sponsor-sponsor untuk mendukung keuangan SFC. Sejauh ini, Robert Heri masih melakukan pendekatan dengan pihak PGN dan Medco yang berada di Jakarta.
''Makanya, kami juga (manajemen) merasa terusik dengan pemberitaan, bahwa pelatih SFC di intervensi manajemen. Padahal, semua itu hanya diskusi dan evaluasi biasa. Dengan adanya pemberitaan tersebut, tentu membuat pak Robert (Heri) menjadi bingung. Karena, dia sedang semangat mencari donatur untuk tim, tapi malah ada pemberitaan yang menyudutkannya,” ucap Augie.
Saat ini, urai Augie pihaknya masih menunggu pembayaran dari beberapa sponsor untuk membayar semua kebutuhan dan operasional tim. Karena, pola pembayaran pihak sponsor kepada manajemen bukan dibayar begitu saja, melainkan per termin.
''Kami juga mengerti apa yang dirasakan pemain. Tapi kan, pihak sponsor tidak langsung membayar kepada manajemen, namun bertahan dan sekarang kita juga masih menunggu (pembayaran) itu,” tukasnya.
Augie juga menjelaskan tentang adanya intervensi tersebut, bahwa tidak ada sama sekali niat dari manajemen dan Robert Heri melakukan intervensi. Karena semuanya murni hanya evaluasi sebelum dan sesudah pertandingan. Selebihnya manajemen menyerahkan keputusan teknis kepada pelatih.
''Selain itu, siapa yang bertanggung jawab dan berhak melakukan evaluasi, pastinya manajemen. Karena yang membawahi ofisial dan jajaran pelatih dan pemain adalah manajemen. Namun untuk teknis di lapangan kami tetap menyerahkan kepada pelatih,” jelasnya.
(aww)