Tyson: Saya pelaku sejarah tinju
A
A
A
Sindonews.com - Petinju kelas berat Inggris, Tyson Fury, berupaya untuk memperpanjang rekor tak terkalahkan miliknya. Dia terbang ke New York, Amerika Serikat, untuk menantang mantan juara kelas penjelajah IBF, Steve Cunningham pada 20 April mendatang. Di samping itu, Fury juga menargetkan kemenangan agar bisa mengamankan status eliminator akhir, yang akan menempatkannya di baris pertama untuk menantang juara IBF, Wladimir Klitschko.
Meskipun begitu, upaya Fury untuk merealisasikan hal itu cukup berat, pasalnya Cunningham bukanlah lawan yang ringan. Bahkan, Fury mengakui jika lawannya itu telah memiliki semuanya. "Seorang mantan juara dunia, petarung yang bagus, dia memiliki skill yang tinggi. (Sementara) saya masih dalam proses mencari jatidiri. Dan laga ini merupakan yang terbaik dari karir saya sampai saat ini," kata petinju berusia 24 tahun itu, dikutip Sporting Life, Jumat (22/2).
"Saya benar-benar gembira bisa bertempur di Madison Square Garden (New York, AS)," imbuh mantan juara kelas berat Inggris dan Persemakmuran.
Lebih lanjut, Fury mengungkapkan bahwa dirinya sudah tidak sabar untuk menuliskan namanya dalam daftar para juara yang pernah bertarung di sana. "Saya seorang pelaku sejarah tinju itu sendiri, jadi ini jelas merupakan puncak karir saya sejauh ini."
Di lain pihak, Cunningham membidik duel melawan Fury ini menjadi titik kebangkitannya, setelah ia menderita kalah poin dari Tomasz Adamek pada Desember tahun lalu, dan kekalahan itu menjadi kekalahan ketiga dari empat pertarungan terakhir Cunningham. "Saya menatap ke depan untuk mendapatkan kembali kejayaan saya di atas ring," tegas petinju berusia 36 tahun itu.
Meskipun begitu, upaya Fury untuk merealisasikan hal itu cukup berat, pasalnya Cunningham bukanlah lawan yang ringan. Bahkan, Fury mengakui jika lawannya itu telah memiliki semuanya. "Seorang mantan juara dunia, petarung yang bagus, dia memiliki skill yang tinggi. (Sementara) saya masih dalam proses mencari jatidiri. Dan laga ini merupakan yang terbaik dari karir saya sampai saat ini," kata petinju berusia 24 tahun itu, dikutip Sporting Life, Jumat (22/2).
"Saya benar-benar gembira bisa bertempur di Madison Square Garden (New York, AS)," imbuh mantan juara kelas berat Inggris dan Persemakmuran.
Lebih lanjut, Fury mengungkapkan bahwa dirinya sudah tidak sabar untuk menuliskan namanya dalam daftar para juara yang pernah bertarung di sana. "Saya seorang pelaku sejarah tinju itu sendiri, jadi ini jelas merupakan puncak karir saya sejauh ini."
Di lain pihak, Cunningham membidik duel melawan Fury ini menjadi titik kebangkitannya, setelah ia menderita kalah poin dari Tomasz Adamek pada Desember tahun lalu, dan kekalahan itu menjadi kekalahan ketiga dari empat pertarungan terakhir Cunningham. "Saya menatap ke depan untuk mendapatkan kembali kejayaan saya di atas ring," tegas petinju berusia 36 tahun itu.
(nug)