Pro Duta buang peluang menang
A
A
A
Sindonews.com - Pro Duta FC membuang peluang mendulang poin penuh di partai kandang ketika menjamu Persiba Bantul di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Rabu (27/2). Kedua tim tidak mampu mencetak sebiji gol pun ke gawang lawannya.
Pasukan Kuda Pegasus, julukan Pro Duta FC, maupun Laskar Sultan Agung, julukan Persiba, tidak memberikan ancaman yang berarti bagi lawannya masing-masing. Hamppir tidak ada ancaman ke gawang Pro Duta FC yang dikawal penjaga gawang, Deniss Romanovs. Sementara dua peluang Pro Duta lewat Ghozali dan Rahmad Hidayat juga gagal berbuah gol.
Pro Duta yang hanya mengandalkan striker muda jarang memberikan ancaman ke gawang Wahyu Tri Nugroho. Hingga peluit panjang ditiupkan wasit Nopendri, kedudukan 0-0 tetap bertahan. Usai pertandingan, Pelatih Pro Duta FC, Roberto Bianchi tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Kegagalan mengonversi peluang menjadi gol seperti saat menghadapi Semen Padang FC, 16 Februari lalu.
"Hampir sama seperti pertandingan lawan Semen Padang. Kami lebih banyak menguasai pertandingan, tapi 3/4 lapangan, tim tidak bisa menyelesaikan bola terakhir menjadi gol. Tapi bukan berarti mereka belum siap untuk itu, karena sudah latihan untuk itu," ujarnya.
Dia kembali menyatakan, kendala penyelesaian akhir terjadi lantaran kurang percaya dirinya pemain yang didominasi pemain muda. "Yang kami lihat, banyak pemain yang grogi, belum bisa mengemban tanggung jawab sebesar itu," ungkapnya.
Banyaknya pemain yang dirotasi pada pertandingan tersebut menurutnya dilakukan untuk menambah jam terbang." Hal itu untuk menambah percaya diri pemain muda. Kami banyak memberikan kesempatan ke banyak pemain," ucapnya.
Sementara, Asisten Pelatih Persiba Bantul, Albert Rusdiana mengatakan, timnya bermain di bawah performa lantaran kendala persiapan singkat. Selain itu, cuaca Lubukpakam yang panas membuat agresivitas tim menurun. "Cuaca kurang bersahabat, seharusnya pemain bisa lebih agresif, drop. Kebetulan lawan juga bermain bagus, disiplin posisi. Alhamdulillah kami dapat poin maksimal di sini,''ujarnya.
Menurutnya, rapatnya pertahanan yang dimainkan Pro Duta membuat pihaknya tidak dapat mengembangkan permainan terutama sektor penyerangan. "Kami sebbenanrnya kesulitan menyerang, bukan murni bertahan. Permainan di lini bertahan Pro Duta cukup apik," bebernya.
Sementara kiper Persiba Bantul, Wahyu Tri Nugroho mengatakan, timnya yang sudah pernah bertemu denngan Pro Duta cukup tahu permainan lawan yang rapi. "Sebelumnya saya sudah tahu bagaimana Pro Duta. Mereka main dengan proses yang rapi sekali. Dari belakang berjalan bagus, kami beruntung dapat satu poin untuk pertandingan selanjutnya. Mereka banyak serangan," bebernya.
Wasit Nopendri mengeluarkan tiga kartu kuning untuk pemain Pro Duta FC Suyatno, Jose Galan, dan Rahmad Hidayat. Dua kartu kuning Persiba untuk Slamet Widodo dan Nopendi.
Pasukan Kuda Pegasus, julukan Pro Duta FC, maupun Laskar Sultan Agung, julukan Persiba, tidak memberikan ancaman yang berarti bagi lawannya masing-masing. Hamppir tidak ada ancaman ke gawang Pro Duta FC yang dikawal penjaga gawang, Deniss Romanovs. Sementara dua peluang Pro Duta lewat Ghozali dan Rahmad Hidayat juga gagal berbuah gol.
Pro Duta yang hanya mengandalkan striker muda jarang memberikan ancaman ke gawang Wahyu Tri Nugroho. Hingga peluit panjang ditiupkan wasit Nopendri, kedudukan 0-0 tetap bertahan. Usai pertandingan, Pelatih Pro Duta FC, Roberto Bianchi tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Kegagalan mengonversi peluang menjadi gol seperti saat menghadapi Semen Padang FC, 16 Februari lalu.
"Hampir sama seperti pertandingan lawan Semen Padang. Kami lebih banyak menguasai pertandingan, tapi 3/4 lapangan, tim tidak bisa menyelesaikan bola terakhir menjadi gol. Tapi bukan berarti mereka belum siap untuk itu, karena sudah latihan untuk itu," ujarnya.
Dia kembali menyatakan, kendala penyelesaian akhir terjadi lantaran kurang percaya dirinya pemain yang didominasi pemain muda. "Yang kami lihat, banyak pemain yang grogi, belum bisa mengemban tanggung jawab sebesar itu," ungkapnya.
Banyaknya pemain yang dirotasi pada pertandingan tersebut menurutnya dilakukan untuk menambah jam terbang." Hal itu untuk menambah percaya diri pemain muda. Kami banyak memberikan kesempatan ke banyak pemain," ucapnya.
Sementara, Asisten Pelatih Persiba Bantul, Albert Rusdiana mengatakan, timnya bermain di bawah performa lantaran kendala persiapan singkat. Selain itu, cuaca Lubukpakam yang panas membuat agresivitas tim menurun. "Cuaca kurang bersahabat, seharusnya pemain bisa lebih agresif, drop. Kebetulan lawan juga bermain bagus, disiplin posisi. Alhamdulillah kami dapat poin maksimal di sini,''ujarnya.
Menurutnya, rapatnya pertahanan yang dimainkan Pro Duta membuat pihaknya tidak dapat mengembangkan permainan terutama sektor penyerangan. "Kami sebbenanrnya kesulitan menyerang, bukan murni bertahan. Permainan di lini bertahan Pro Duta cukup apik," bebernya.
Sementara kiper Persiba Bantul, Wahyu Tri Nugroho mengatakan, timnya yang sudah pernah bertemu denngan Pro Duta cukup tahu permainan lawan yang rapi. "Sebelumnya saya sudah tahu bagaimana Pro Duta. Mereka main dengan proses yang rapi sekali. Dari belakang berjalan bagus, kami beruntung dapat satu poin untuk pertandingan selanjutnya. Mereka banyak serangan," bebernya.
Wasit Nopendri mengeluarkan tiga kartu kuning untuk pemain Pro Duta FC Suyatno, Jose Galan, dan Rahmad Hidayat. Dua kartu kuning Persiba untuk Slamet Widodo dan Nopendi.
(aww)