Grafik Persis LPIS naik
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Persis Solo versi LPIS Widyantoro menilai tim besutannya menunjukkan grafik yang meningkat dari sudut permainan. Hal itu terlihat saat tim Laskar Sambernyawa menang tipis 1-0 atas tamunya PPSM Magelang dalam laga bertajuk uji coba di Stadion Manahan, Rabu (27/2) sore.
Wiwid, sapaan akrab Widyantoro, mengaku cukup puas dengan hasil gol semata wayang yang dicetak striker Ferry Anto tersebut. "Saya tidak melihat skornya, tapi dari sudut permainan ada peningkatan yang lumayan bagus. Grafiknya naik dibanding laga-laga uji coba sebelumnya. Ini bekal menghadapi ajang resmi Divisi Utama LPIS musim ini," katanya, Kamis (28/2/2013).
Menurut dia, laga uji coba tersebut juga menjadi pelajaran penting bagi tim kebanggaan publik Solo. Setidaknya, Wiwid memiliki gambaran saat meladeni tim yang menerapkan gaya permainan bertahan seperti yang diperagakan PPSM. "Bisa mencetak gol melawan tim yang menerapkan negatif football (bertahan total), sudah bagus. Ini akan menjadi modal
saat Persis (LPIS) menghadapi tim yang menerapkan gaya bertahan," jelasnya.
Pelatih berlisensi A nasional ini menambahkan, tim besutannya secara umum sudah memperlihatkan peningkatan, terutama gaya permainan sentuhan dari kaki ke kaki. "Umpan dan sentukan dari kaki ke kaki sudah lumayan bagus, lebih bagus dibanding saat menghadapi Persebi Boyolali lalu," jelasnya.
Namun, performa yang sudah bagus tersebut masih perlu ditingkatkan lagi, terutama dalam hal penyelesaian akhir. "Sudah bagus, tapi finishing tocuh masih perlu ditingkatkan," ujarnya.
Pelatih kelahiran Magelang 17 September 1970 ini mengakui, selain finishing touch yang perlu diperbaiki, pekerjaan lain yang harus dibenahi adalah di benteng pertahanan. Salah satu titik kelemahan skuad Persis LPIS berada di barisan pertahanan yang terkesan kurang
tenang saat menghalau counter attack lawan.
Tanpa ragu Wiwid menyebut empat pemain yang bertugas di sektor belakang masing-masing Hendri Aprilianto, Haryadi, Sofyan Morhan dan Revo masih kurang solid. Dari empat pemain itu, sosok Haryadi dan Sofyan Morhan yang dianggap penampilannya kurang apik. "Wing back kanan dan kiri (Hendri dan Revo) sudah lumayan, namun untuk bek sentral (Haryadi dan Sofyan) masih kurang," imbuhnya.
Namun, Wiwid mengaku masih memiliki waktu cukup untuk memperbaiki sektor yang dianggap masih rapuh tersebut. Setidaknya keberadaan stopper Patrick Maiyer Sieh bisa menjadi penguat siginifikan di barisan pertahanan. Pemain asal Liberia ini sudah dimainkan pada laga tersebut namun hanya beberapa menit karena baru saja bergabung dengan rekan-rekan Persis LPIS. "Mudah-mudahan (Patrick) bisa menjadi penguat," kata dia.
Disinggung kualitas Javier Roca dalam laga kemarin, Wiwid mengakui pemain asal Chili belum bisa tampil maksimal. Namun, Wiwid menyadari mengingat ikon Persis LPIS ini baru bergabung sehari setelah tiba di Solo dari negaranya. "Roca masih lemah untuk speed-speed pendek,namun masih ada waktu untuk memulihkannya," kata eks Pelatih PSS Sleman.
Wiwid, sapaan akrab Widyantoro, mengaku cukup puas dengan hasil gol semata wayang yang dicetak striker Ferry Anto tersebut. "Saya tidak melihat skornya, tapi dari sudut permainan ada peningkatan yang lumayan bagus. Grafiknya naik dibanding laga-laga uji coba sebelumnya. Ini bekal menghadapi ajang resmi Divisi Utama LPIS musim ini," katanya, Kamis (28/2/2013).
Menurut dia, laga uji coba tersebut juga menjadi pelajaran penting bagi tim kebanggaan publik Solo. Setidaknya, Wiwid memiliki gambaran saat meladeni tim yang menerapkan gaya permainan bertahan seperti yang diperagakan PPSM. "Bisa mencetak gol melawan tim yang menerapkan negatif football (bertahan total), sudah bagus. Ini akan menjadi modal
saat Persis (LPIS) menghadapi tim yang menerapkan gaya bertahan," jelasnya.
Pelatih berlisensi A nasional ini menambahkan, tim besutannya secara umum sudah memperlihatkan peningkatan, terutama gaya permainan sentuhan dari kaki ke kaki. "Umpan dan sentukan dari kaki ke kaki sudah lumayan bagus, lebih bagus dibanding saat menghadapi Persebi Boyolali lalu," jelasnya.
Namun, performa yang sudah bagus tersebut masih perlu ditingkatkan lagi, terutama dalam hal penyelesaian akhir. "Sudah bagus, tapi finishing tocuh masih perlu ditingkatkan," ujarnya.
Pelatih kelahiran Magelang 17 September 1970 ini mengakui, selain finishing touch yang perlu diperbaiki, pekerjaan lain yang harus dibenahi adalah di benteng pertahanan. Salah satu titik kelemahan skuad Persis LPIS berada di barisan pertahanan yang terkesan kurang
tenang saat menghalau counter attack lawan.
Tanpa ragu Wiwid menyebut empat pemain yang bertugas di sektor belakang masing-masing Hendri Aprilianto, Haryadi, Sofyan Morhan dan Revo masih kurang solid. Dari empat pemain itu, sosok Haryadi dan Sofyan Morhan yang dianggap penampilannya kurang apik. "Wing back kanan dan kiri (Hendri dan Revo) sudah lumayan, namun untuk bek sentral (Haryadi dan Sofyan) masih kurang," imbuhnya.
Namun, Wiwid mengaku masih memiliki waktu cukup untuk memperbaiki sektor yang dianggap masih rapuh tersebut. Setidaknya keberadaan stopper Patrick Maiyer Sieh bisa menjadi penguat siginifikan di barisan pertahanan. Pemain asal Liberia ini sudah dimainkan pada laga tersebut namun hanya beberapa menit karena baru saja bergabung dengan rekan-rekan Persis LPIS. "Mudah-mudahan (Patrick) bisa menjadi penguat," kata dia.
Disinggung kualitas Javier Roca dalam laga kemarin, Wiwid mengakui pemain asal Chili belum bisa tampil maksimal. Namun, Wiwid menyadari mengingat ikon Persis LPIS ini baru bergabung sehari setelah tiba di Solo dari negaranya. "Roca masih lemah untuk speed-speed pendek,namun masih ada waktu untuk memulihkannya," kata eks Pelatih PSS Sleman.
(wbs)