Persis LPIS tendang 4 pemain
A
A
A
Sindonews.com - Persis LPIS langsung mengelinasi empat pemain usai mengalahkan PPSM Magelang di ajang uji coba. Keempat pemain tersebut dianggap tidak layak menjadi bagian skuad Laskar Sambernyawa musim ini.
Pelatih Persis LPIS Widyantoro mengatakan, empat pemain yang dicoret adalah Dedean, joko Tutuko, Risnandar Amri dan legiun asing yang baru bergabung, Patrick Kaiyer. "Saya sudah mengevaluasi kemampuan pemain. Saya terpaksa mencoret empat pemain karena kurang memenuhi kriteria memperkuat tim ini," katanya, Jumat (2/3/2013).
Menurut Wiwid, sapaan akrabnya, Patrick Kaiyer langsung dicoret karena secara fisik kurang ideal. Postur tubuh eks libero Madiun Putra terlalu tambun untuk ukuran pemain sepak bola. "Badannya terlalu gemuk, sehingga kalah sprint. Ini riskan mengingat posisinya sebagai
bek sentral,' tegasnya.
Patrick yang digadang-gadang sebagai pengganti sepadan Michael Ndubuisi ternyata di luar ekspektasi. Bahkan, pemain ini baru bergabung sekali langsung didepak. Wiwid kini harus memutar otak untuk mencari pemain yang berposisi sebagai stopper tersebut. "Lha kalau
posisi stopper tidak sesuai harapan gimana? Harus mencari pemain (stopper) yang berkualitas dong," tegasnya.
Selain stopper, tim kebanggaan publik Kota Bengawan ini juga masih membutuhkan gelandang jangkar. Wiwid secara langsung sudah menghubungi eks Persijap Jepara, Diva Tarkas. "Ya, saya yang memintanya langsung datang ke Solo untuk ikut latihan bersama tim ini," katanya.
Pelatih kelahiran 1970 ini mengatakan, dicoretnya empat pemain otomatis membuat tim kebanggaan publik Solo harus mencari pemain lagi untuk melengkapi skuad sebanyak 23 pemain untuk mengarungi Divisi Utama LPIS musim ini. "Kita butuh 23 pemain, sedangkan saat ini baru 15 pemain yang sudah saya rekomendasikan kepada managemen untuk
disodori kontrak," ungkapnya.
Namun, dengan jumlah tersebut untuk menggelar latih tanding atau laga uji coba tidak perlu kawatir. Pasalnya, saat ini ada talenta lokal potensi yang masih aktif menjalani latihan di bawah arahan arsitek berlisensi A nasional ini. "Kita masih memiliki pemain muda potensi, seperti pemain yang memperkuat tim Solo untuk Porprov Jateng,"
ujarnya.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mendukung langkah pelatih asal Magelang yang bergerak cepat mencoret pemain yang tidak sesuai dengan proyek masa depan Persis LPIS. "Yang tidak seusai harus segera dicoret. Kasihan pemain kalau terus digantung statusnya, tanpa kepastian. Setelah dicoret harapannya mereka bisa menemukan tim baru," kata dia.
Pelatih Persis LPIS Widyantoro mengatakan, empat pemain yang dicoret adalah Dedean, joko Tutuko, Risnandar Amri dan legiun asing yang baru bergabung, Patrick Kaiyer. "Saya sudah mengevaluasi kemampuan pemain. Saya terpaksa mencoret empat pemain karena kurang memenuhi kriteria memperkuat tim ini," katanya, Jumat (2/3/2013).
Menurut Wiwid, sapaan akrabnya, Patrick Kaiyer langsung dicoret karena secara fisik kurang ideal. Postur tubuh eks libero Madiun Putra terlalu tambun untuk ukuran pemain sepak bola. "Badannya terlalu gemuk, sehingga kalah sprint. Ini riskan mengingat posisinya sebagai
bek sentral,' tegasnya.
Patrick yang digadang-gadang sebagai pengganti sepadan Michael Ndubuisi ternyata di luar ekspektasi. Bahkan, pemain ini baru bergabung sekali langsung didepak. Wiwid kini harus memutar otak untuk mencari pemain yang berposisi sebagai stopper tersebut. "Lha kalau
posisi stopper tidak sesuai harapan gimana? Harus mencari pemain (stopper) yang berkualitas dong," tegasnya.
Selain stopper, tim kebanggaan publik Kota Bengawan ini juga masih membutuhkan gelandang jangkar. Wiwid secara langsung sudah menghubungi eks Persijap Jepara, Diva Tarkas. "Ya, saya yang memintanya langsung datang ke Solo untuk ikut latihan bersama tim ini," katanya.
Pelatih kelahiran 1970 ini mengatakan, dicoretnya empat pemain otomatis membuat tim kebanggaan publik Solo harus mencari pemain lagi untuk melengkapi skuad sebanyak 23 pemain untuk mengarungi Divisi Utama LPIS musim ini. "Kita butuh 23 pemain, sedangkan saat ini baru 15 pemain yang sudah saya rekomendasikan kepada managemen untuk
disodori kontrak," ungkapnya.
Namun, dengan jumlah tersebut untuk menggelar latih tanding atau laga uji coba tidak perlu kawatir. Pasalnya, saat ini ada talenta lokal potensi yang masih aktif menjalani latihan di bawah arahan arsitek berlisensi A nasional ini. "Kita masih memiliki pemain muda potensi, seperti pemain yang memperkuat tim Solo untuk Porprov Jateng,"
ujarnya.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mendukung langkah pelatih asal Magelang yang bergerak cepat mencoret pemain yang tidak sesuai dengan proyek masa depan Persis LPIS. "Yang tidak seusai harus segera dicoret. Kasihan pemain kalau terus digantung statusnya, tanpa kepastian. Setelah dicoret harapannya mereka bisa menemukan tim baru," kata dia.
(wbs)