Poyet ambisius menggusur Benitez
A
A
A
Sindonews.com – Mantan pemain Chelsea, Gustavo Poyet mengaku siap untuk menggantikan posisi Rafa Benitez di bangku kepelatihan Chelsea. Menurutnya, menjadi pelatih klub berjuluk The Blues itu menjadi cita-cita yang telah lama ia impikan.
’’Saya ingin menuju level yang tinggi. Itu adalah target saya seperti orang lain tahu. Jika tawaran itu datang dari Liga Premier Inggris dan Chelsea maka itu akan menjadi fantastis,” ungkap Poyet seperti dikutip Dailymail, Jumat (1/3/2013)
Kursi pelatih Chelsea kini memasuki tanda tanya setelah Benitez mengaku akan mengundurkan diri pada akhir musim nanti. Pengunduran diri pelatih asal Spanyol itu tak lepas dari tekanan suporter Chelsea yang menuntut Benitez untuk hengkang dari Stamford Bridge.
Situasi tersebut menjadi kesempatan bagi Poyet untuk mendapatkan posisi pelatih The Blues. Poyet yang kini melatih Brighton mengaku yakin suporter The Blues akan menyambutnya di Stamford Bridge. Apalagi ia merasa cukup berjasa bagi Chelsea setelah mengantarkan klub asal London itu menjuarai European Super Cup pada tahun 1998 dan Piala FA pada tahun 2000.
’’Saya sangat menyukai spekulasi itu karena itu berarti mereka menganggap saya telah melakukan hal yang benar,” pungkasnya.
’’Saya ingin menuju level yang tinggi. Itu adalah target saya seperti orang lain tahu. Jika tawaran itu datang dari Liga Premier Inggris dan Chelsea maka itu akan menjadi fantastis,” ungkap Poyet seperti dikutip Dailymail, Jumat (1/3/2013)
Kursi pelatih Chelsea kini memasuki tanda tanya setelah Benitez mengaku akan mengundurkan diri pada akhir musim nanti. Pengunduran diri pelatih asal Spanyol itu tak lepas dari tekanan suporter Chelsea yang menuntut Benitez untuk hengkang dari Stamford Bridge.
Situasi tersebut menjadi kesempatan bagi Poyet untuk mendapatkan posisi pelatih The Blues. Poyet yang kini melatih Brighton mengaku yakin suporter The Blues akan menyambutnya di Stamford Bridge. Apalagi ia merasa cukup berjasa bagi Chelsea setelah mengantarkan klub asal London itu menjuarai European Super Cup pada tahun 1998 dan Piala FA pada tahun 2000.
’’Saya sangat menyukai spekulasi itu karena itu berarti mereka menganggap saya telah melakukan hal yang benar,” pungkasnya.
(aww)