'Si Kabayan dan Si Pitung' tak pernah akur

Sabtu, 02 Maret 2013 - 22:42 WIB
Si Kabayan dan Si Pitung tak pernah akur
'Si Kabayan dan Si Pitung' tak pernah akur
A A A
Sindonews.com - Ketimbang dua dekade ke belakang. Bobotoh Persib Bandung maupun fans Persija Jakarta, lebih bisa menikmati pertandingan Maung Bandung melawan MacanKemayoran. Gengsi pertemuan kedua tim, lebih terasa dan bergema dibandingkan di era Perserikatan maupun awal penyelenggaraan Liga Indonesia.

Merunut pada sejarah kedua tim, persaingan Persib dan Persija di zaman Perserikatan hanya berlaku diatas lapangan. Tidak sampai menjalar ke luar lapangan seperti yang terjadi beberapa musim terakhir.

Terlepas dari itu, persaingan antara Persib dan Persija sebenarnya menggambarkan persaingan sepak bola Kota Kembang dan Ibu Kota Negara tetap terjaga dari zaman Perserikatan hingga era profesional.

Di awal penyelenggaraan kompetisi Ligina yang menggabungkan klub-klub Perserikatan dan Galatama sebaga pesertanya. Bandung dan Jakarta sudah tidak akur. Bukan karena Persija, melainkan Pelita Jaya yang kala itu masih bermarkas di Stadion Lebak Bulus.

Status Pelita yang bertabur bintang dengan mendatangkan sejumlah eks pilar timnas Kamerun seperti Roger Milla, Emanuel Maboang Kessack dan lainnya cukup menumbuhkan kecemburuan 'sosial'. Persib yang kala itu jadi simbol sepak bola konvensional karena mempertahankan materi 100% pemain lokal selalu memiliki spirit berlipat ketika menghadapi Pelita.

Tak hanya itu, setiap Pelita bertandang ke Bandung baik untuk menghadapi Persib maupun Bandung Raya. Publik sepak bola Bandung selalu membuat Stadion Siliwangi terlihat lebih kecil karena tidak mampu menampung jumlah penonton yang kerap meluber hingga pinggir lapangan.

Persaingan sepak bola Bandung dan Jakarta, mulai mengalami pergeseran di akhir 1990-an. Hal itu tak lepas dari menghilangnya Bandung Raya dari peredaran dan melorotnya prestasi Pelita Jaya, bahkan hingga mengalami degradasi sebelum kembali ke level tertinggi di Ligina musim 2007/2008.

Simbol persaingan itu dipegang oleh Persib dan Persija. Bahkan lebih panas karena menjalar ke luar lapangan. Suporter kedua tim kerap terlibat bentrok bahkan hingga menelan korban jiwa. Sekalipun kedua tim sedang tidak bertemu atau berduel di lapangan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0029 seconds (0.1#10.140)