Awalnya karena postur tubuh

Senin, 04 Maret 2013 - 15:37 WIB
Awalnya karena postur tubuh
Awalnya karena postur tubuh
A A A
Sindonews.com – Djadjang Nurdjaman mengaku tak sengaja mendapatkan bakat Shahar Ginanjar. Berawal dari aktivitasnya yang senang menyaksikan pertandingan sepak bola amatir dan tingkat usia dini, Djanur mendapatkan sosok kiper berbakat Shahar Ginanjar.

Cerita pertemuan Djanur dan Shahar memang spontan. Ketika Djanur dipercaya menjadi arsitek Pelita Jaya U-21 pada tahun 2008. Djanur intens melakukan ‘tur’ ke sejumlah daerah dan kerap menghadiri pertandingan-pertandingan tingkat usia.

Tujuannya tentu mencari pemain untuk melengkapi komposisi tim yang bakal diandalkannya menghadapi kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2008/2009. “Awalnya tahun 2008 saya lihat pertandingan PS Sawsco. Ketika itu, Shahar bermain. Saat itu juga saya mulai tertarik, awalnya karena lihat postur tubuhnya yang tinggi dan ideal,” jelas Djanur kepada Koran Sindo Jabar, Minggu (3/3).

“Tapi tidak langsung saya putuskan. Beberapa kali saya pantau kemampuannya dan ternyata dia memang punya kemampuan dan akhirnya saya tarik dia ke Pelita Jaya U-21. Saya katakan kepada Shahar selama punya keinginan untuk kerja keras, potensinya akan terus berkembang,” ungkap Djanur.

Keputusan Djanur merekrut Shahar terbukti ampuh, di musim 2008/2009. Djanur bersama Shahar sukses membawa Persib meraih titel juara ISL U-21 setelah di laga final di Stadion Si Jalak Harupat menghempaskan Persita Tangerang U-21 dengan skor 2-1.

Kebersamaan Djanur dan Shahar terus berlanjut hingga level senior. Musim lalu ketika Djanur menjabat sebagai caretaker, sebelum kemudian Rahmad Darmawan datang untuk memegang tanggung jawab sebagai pelatih kepala Pelita Jaya. Shahar beberapa kali mendapatkan kesempatan bermain di tim senior Pelita.

Dengan pengalamannya bermain bersama Pelita senior, jam terbang Shahar mulai naik. Ia kini tak lagi berstatus sebagai pemain level junior setelah Djanur memboyongnya ke Persib Bandung. Sejauh ini, Shahar sudah menunjukan dirinya punya potensi.

“Seiring dengan waktu dia akan berkembang. Intinya tetap harus kerja keras dan rendah hati,” tandas Djanur seolah memberikan pesan bijak buat anak didiknya tersebut.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6736 seconds (0.1#10.140)