Takut rugi di GBT, Persebaya resmi ke Gelora Bangkalan
A
A
A
Sindonews.com - Stadion Gelora Bangkalan resmi menjadi salah satu home base Persebaya IPL musim ini. Stadion berkapasitas 11 ribu penonton itu dianggap solusi ancaman kerugian finansial jika tetap memaksakan bermain di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Benarkah?
Pelatih Persebaya Ibnu Grahan sudah memastikan jika Gelora Bangkalan menjadi home base Andik Vermansyah dkk. Itu setelah hasil tim verifikasi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) memberikan rekomendasi layak dipakai. "Home base kita terdaftar dua di LPIS. GBT dan Gelora Bangkalan," ujarnya.
Saat datang ke Stadion Bangkalan, tim verifikasi PT LPIS dipimpin langsung Subramaniam E Rasamanickam yang menjabat League Advisor LPIS. "Daya tampungnya cuma 11 ribu. Memang lebih kecil, tapi fasilitas penunjuang dinyatakan memenuhi persyaratan, tidak ada masalah," ujar pelatih pemegang lisensi A AFC ini.
Terdaftarnya Stadion Gelora Bangkalan sebagai salah satu home base Persebaya musim ini membuktikan jika niat manajemen pindah dari Surabaya tidak bisa ditahan. Meski dalam laga pertama melawan Bontang FC lalu, masih tetap memakai Stadion Gelora Bung Tomo. Saat itu, panpel yang mencetak 17 ribu lembar tiket ludes terjual.
Namun itu tidak membuat manejeman mengurungkan niat pindah ke Stadion Gelora Bangkalan. Sebab, dari perhitungan CEO Persebaya Gede Widiade, tim berjuluk Bledhuk Ijo tetap akan merugi jika seluruh laga musim ini dimainkan di GBT. "Tetap pada rencana semula, biaya di Surabaya terlalu mahal, " ujarnya.
Entah dari mana hitungannya yang jelas dalam laga perdana melawan Bontang FC lalu, Persebaya masih mendapatkan keuntungan. Sayangnya Ketua Panpel Persebaya Ram Surahman menolak menjelaskan keutungan atau kerugian yang di dapatkan Persebaya saat laga yang berakhir untuk kemenangan Persebaya 5-0 itu. "Yang pasti pajak dan sewa stadion masih tetap sama seperti musim lalu," elaknya.
Meski mengelak, namun dari estimasi total 17 ribu tiket yang terjual Persebaya masih meneguk keutungan. Gambarannya, tiket terbagi tiga kategori, yaitu ekonomi dibandrol Rp 25 ribu naik dari harga musim lalu yang cuma Rp 20 ribu. Sedangkan kelas utama Rp 50 ribu dan VIP seharga Rp 100 ribu.
Jika tiket ekonomi sebanyak 15 ribu maka Persebaya mendapatkan uang Rp375 juta. Ditambah kelas utama 1000 lembar senilai Rp50 juta dan VIP kisaran 200 lembar maka ada uang Rp 20 juta. Total Persebaya sekitar mendapatkan keuntungan kotor sekitar Rp 445 juta.
Sementara biaya pengeluaran operasional Persebaya, Ram Surahman juga enggan memberikan keterangan rinci. Tapi jika berdasarkan hitungan musim lalu, maka pendapatkan kotor lawan Bontang masih dikurangi biaya pajak penonton sebesar 15 persen sekitar Rp66.750.000 dan biaya sewa stadion Gelora Bung Tomo senilai Rp32 juta.
Selain itu, tradisi sebelumnya ketika belaga di Stadion Gelora 10 November, ada beberapa pos pengeluaran lainnya. Seperti komisi panitia, keamanan berkisar Rp 15 juta sampai Rp 20 juta dan pajak reklame konon sekitar Rp 250 ribu per reklame. Anggap saja tetap ada 12 reklame di tepi lapangan maka Persebaya mengeluarkan uang sekitar 7 juta, "Soal pajak hitungannya di Dispenda Surabaya, sata tidak tahu rinciannya. Dispora hanya sewa stadion saja, " ucap Kepala Dispora Surabaya Sigit Sugiharsono.
Dari kisaran pendapatan hasil penjualan tiket dan pengeluaran biaya pertandingan melawan Bontang FC, Minggu (24/2), maka Persebaya semestinya masih bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp 250 juta sampai Rp 300 juta. Jumlah ini tentu akan lebih kecil didapatkan Persebaya jika menggelar pertandingan di Stadion Gelora Bangkalan yang berkapasitas 11 ribu penonton.
Bahkan seandainya penonton di Bangkalan penuh ditambah biaya operasional rendah, di atas kertas hitungannya tetap akan lebih menguntungkan jika digelar di Surabaya. Ini berkaca dari rata-rata penonton Persebaya musim lalu yang berkisar sekitar 15 ribu. Sekedar catatan, musim lalu laga melawan Bontang menjadi rekor penonton terendah, namun masih menyentuh angka 9 ribu lembar lebih tiket terjual.
Hitungan untung rugi memindahkan Persebaya ke Bangkalan memang masih di atas kertas. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi. Kebenarannya baru akan terlihat jika benar-benar Persebaya keluar dari Surabaya di pertandingkan kandang nanti. Di laga berikutnya, Andik Vermansyah dkk masih akan melakoni laga away ke kandang Persema Malang, Rabu (6/3) lusa.
Tapi sebelum tambah buntung jika memang hanya motif finansial satu-satunya pertimbangan manajemen Persebaya memutuskan memakai Stadion Gelora Bangkalan di laga home mendatang, harusnya perlu dicermati ulang. Namun kalau masih ada skenario lain, maka tidak ada yang bisa menghadang, "Efisiensi dan optimalisasi pendapatan itulah satu-satunya pertimbangan kita, " elak CEO Persebaya, Gede Widiade. (rachmad tomy)
Estimasi Pendapatan Persebaya vs Bontang FC, Minggu (24/2)
Pendapatan
Tiket Harga Terjual Nilai
Ekonomi Rp 25 ribu 15 ribu Rp375 juta.
Utama Rp 50 ribu 1000 Rp50 juta
VIP Rp 100 rib 200 Rp20 juta.
--------------------------------------------------------
Total Rp445 juta
Pengeluaran
Jenis Persen Nilai
Pajak Penonton 15 Rp 66.750.000
Sewa GBT - Rp 32 juta.
Keamanan - Rp 20 juta
Pajak Reklame 3-5 Rp 7 juta
Komisi Panitia 5-10 Rp 22 juta
----------------------------------------------------------
Total Rp137.750.000
Keuntungan Bersih
Rp445.000.000 - Rp137.750.000 = Rp307.250.000
Estimasi Pendapatan Home Base SG Bangkalan
Kapasitas Stadion 11 ribu
Pendapatan
Tiket Harga Terjual Nilai
Ekonomi Rp 20 ribu 9 ribu Rp180 juta.
Utama Rp 50 ribu 500 Rp25 juta
VIP Rp 100 ribu 200 Rp20 juta.
--------------------------------------------------------
Total Rp225 juta
Pengeluaran
Jenis Persen Nilai
Sewa SGB - Rp5 juta.
Keamanan - Rp5 juta
Komisi Panitia 5-10 Rp15 juta
-------------------------------------------------------
Total Rp25 juta
Pendapatan Bersih Rp200 juta
Pelatih Persebaya Ibnu Grahan sudah memastikan jika Gelora Bangkalan menjadi home base Andik Vermansyah dkk. Itu setelah hasil tim verifikasi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) memberikan rekomendasi layak dipakai. "Home base kita terdaftar dua di LPIS. GBT dan Gelora Bangkalan," ujarnya.
Saat datang ke Stadion Bangkalan, tim verifikasi PT LPIS dipimpin langsung Subramaniam E Rasamanickam yang menjabat League Advisor LPIS. "Daya tampungnya cuma 11 ribu. Memang lebih kecil, tapi fasilitas penunjuang dinyatakan memenuhi persyaratan, tidak ada masalah," ujar pelatih pemegang lisensi A AFC ini.
Terdaftarnya Stadion Gelora Bangkalan sebagai salah satu home base Persebaya musim ini membuktikan jika niat manajemen pindah dari Surabaya tidak bisa ditahan. Meski dalam laga pertama melawan Bontang FC lalu, masih tetap memakai Stadion Gelora Bung Tomo. Saat itu, panpel yang mencetak 17 ribu lembar tiket ludes terjual.
Namun itu tidak membuat manejeman mengurungkan niat pindah ke Stadion Gelora Bangkalan. Sebab, dari perhitungan CEO Persebaya Gede Widiade, tim berjuluk Bledhuk Ijo tetap akan merugi jika seluruh laga musim ini dimainkan di GBT. "Tetap pada rencana semula, biaya di Surabaya terlalu mahal, " ujarnya.
Entah dari mana hitungannya yang jelas dalam laga perdana melawan Bontang FC lalu, Persebaya masih mendapatkan keuntungan. Sayangnya Ketua Panpel Persebaya Ram Surahman menolak menjelaskan keutungan atau kerugian yang di dapatkan Persebaya saat laga yang berakhir untuk kemenangan Persebaya 5-0 itu. "Yang pasti pajak dan sewa stadion masih tetap sama seperti musim lalu," elaknya.
Meski mengelak, namun dari estimasi total 17 ribu tiket yang terjual Persebaya masih meneguk keutungan. Gambarannya, tiket terbagi tiga kategori, yaitu ekonomi dibandrol Rp 25 ribu naik dari harga musim lalu yang cuma Rp 20 ribu. Sedangkan kelas utama Rp 50 ribu dan VIP seharga Rp 100 ribu.
Jika tiket ekonomi sebanyak 15 ribu maka Persebaya mendapatkan uang Rp375 juta. Ditambah kelas utama 1000 lembar senilai Rp50 juta dan VIP kisaran 200 lembar maka ada uang Rp 20 juta. Total Persebaya sekitar mendapatkan keuntungan kotor sekitar Rp 445 juta.
Sementara biaya pengeluaran operasional Persebaya, Ram Surahman juga enggan memberikan keterangan rinci. Tapi jika berdasarkan hitungan musim lalu, maka pendapatkan kotor lawan Bontang masih dikurangi biaya pajak penonton sebesar 15 persen sekitar Rp66.750.000 dan biaya sewa stadion Gelora Bung Tomo senilai Rp32 juta.
Selain itu, tradisi sebelumnya ketika belaga di Stadion Gelora 10 November, ada beberapa pos pengeluaran lainnya. Seperti komisi panitia, keamanan berkisar Rp 15 juta sampai Rp 20 juta dan pajak reklame konon sekitar Rp 250 ribu per reklame. Anggap saja tetap ada 12 reklame di tepi lapangan maka Persebaya mengeluarkan uang sekitar 7 juta, "Soal pajak hitungannya di Dispenda Surabaya, sata tidak tahu rinciannya. Dispora hanya sewa stadion saja, " ucap Kepala Dispora Surabaya Sigit Sugiharsono.
Dari kisaran pendapatan hasil penjualan tiket dan pengeluaran biaya pertandingan melawan Bontang FC, Minggu (24/2), maka Persebaya semestinya masih bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp 250 juta sampai Rp 300 juta. Jumlah ini tentu akan lebih kecil didapatkan Persebaya jika menggelar pertandingan di Stadion Gelora Bangkalan yang berkapasitas 11 ribu penonton.
Bahkan seandainya penonton di Bangkalan penuh ditambah biaya operasional rendah, di atas kertas hitungannya tetap akan lebih menguntungkan jika digelar di Surabaya. Ini berkaca dari rata-rata penonton Persebaya musim lalu yang berkisar sekitar 15 ribu. Sekedar catatan, musim lalu laga melawan Bontang menjadi rekor penonton terendah, namun masih menyentuh angka 9 ribu lembar lebih tiket terjual.
Hitungan untung rugi memindahkan Persebaya ke Bangkalan memang masih di atas kertas. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi. Kebenarannya baru akan terlihat jika benar-benar Persebaya keluar dari Surabaya di pertandingkan kandang nanti. Di laga berikutnya, Andik Vermansyah dkk masih akan melakoni laga away ke kandang Persema Malang, Rabu (6/3) lusa.
Tapi sebelum tambah buntung jika memang hanya motif finansial satu-satunya pertimbangan manajemen Persebaya memutuskan memakai Stadion Gelora Bangkalan di laga home mendatang, harusnya perlu dicermati ulang. Namun kalau masih ada skenario lain, maka tidak ada yang bisa menghadang, "Efisiensi dan optimalisasi pendapatan itulah satu-satunya pertimbangan kita, " elak CEO Persebaya, Gede Widiade. (rachmad tomy)
Estimasi Pendapatan Persebaya vs Bontang FC, Minggu (24/2)
Pendapatan
Tiket Harga Terjual Nilai
Ekonomi Rp 25 ribu 15 ribu Rp375 juta.
Utama Rp 50 ribu 1000 Rp50 juta
VIP Rp 100 rib 200 Rp20 juta.
--------------------------------------------------------
Total Rp445 juta
Pengeluaran
Jenis Persen Nilai
Pajak Penonton 15 Rp 66.750.000
Sewa GBT - Rp 32 juta.
Keamanan - Rp 20 juta
Pajak Reklame 3-5 Rp 7 juta
Komisi Panitia 5-10 Rp 22 juta
----------------------------------------------------------
Total Rp137.750.000
Keuntungan Bersih
Rp445.000.000 - Rp137.750.000 = Rp307.250.000
Estimasi Pendapatan Home Base SG Bangkalan
Kapasitas Stadion 11 ribu
Pendapatan
Tiket Harga Terjual Nilai
Ekonomi Rp 20 ribu 9 ribu Rp180 juta.
Utama Rp 50 ribu 500 Rp25 juta
VIP Rp 100 ribu 200 Rp20 juta.
--------------------------------------------------------
Total Rp225 juta
Pengeluaran
Jenis Persen Nilai
Sewa SGB - Rp5 juta.
Keamanan - Rp5 juta
Komisi Panitia 5-10 Rp15 juta
-------------------------------------------------------
Total Rp25 juta
Pendapatan Bersih Rp200 juta
(aww)