Persib punya banyak celah
A
A
A
Sindonews.com - Laga penuh emosi berhasil dituntaskan Persib Bandung dengan kemenangan. Tim kebanggaan warga Jawa Barat ini mampu melibas Persija Jakarta dengan skor telak 3-1. Pertandingan yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (3/3) itu pun disambut gembira seluruh bobotoh.
Dukungan puluhan ribu penonton di pinggir lapangan pun membuat permainan Atep dkk terlihat lebih agresif. Para pemain memiliki motivasi lebih karena dalam belasan tahun terakhir, Persijalah yang menjadi rival utama Maung Bandung. Tim yang dibesut pelatih Djadjang Nurdjaman ini pun menyadari kemenangan atas Macan Kemayoran sangat penting bagi seluruh pecinta Persib di Indonesia.
Apalagi dengan hadirnya stiker teranyar Persib Sergio van Dijk yang tidak hanya menunggu bola dan berdiam diri di area pertahanan lawan. Dia pun aktif turun untuk memenangkan duel di lini tengah dan menyodorkan umpan-umpan matang. Hasilnya, peforma Maung Bandung, terutama sektor penyerangan, tampak lebih variatif.
Meski begitu, terdapat satu hal yang harus masuk dalam daftar pekerjaan rumah tim pelatih Persib. Gol Persija yang di pertandingan kemarin sempat membuat kedudukan imbang menjadi 1-1, merupakan pertanda masih adanya kekurangan di lini belakang Maung Bandung. Apa lagi, beberapa kali Macan Kemayoran juga mampu membuat bobotoh kaget karena gawang Shahar Ginanjar hampir saja bobol. Gol Persija sendiri lahir dari kaki Robertino Pugliara melalui titik putih.
Pemain belakang Persib Maman Abdurahman mengakui hal itu. Mantan pemain bintang PSIS Semarang tersebut mengatakan, meski bisa menekuk Persija dengan skor telak, dirinya seringkali kesulitan membendung serangan-serangan sektor penyerangan lawan. Bahkan tercatat dua kali pemain Persija mendapatkan celah untuk melakukan tendangan langsung ke arah gawang.
Menit ke 27, pemain belakang Macan Kemayoran Ngurah Nanak melancarkan tendangan yang masih mampu dihalau Shahar Ginanjar. Hanya selang beberapa saat kemudian, giliran ikon Persija Ismed Sofyan yang melakukan hal sama. Beruntung, tendangannya dari luar kotak penalti hanya membentur gawang dan gagal menciptakan skor.
"Ya, di pertandingan kemarin memang masih banyak kekurangan. Dan itu yang harus kami perbaiki untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Tetapi tentu kemenangan yang diraih harus kita syukuri, karena pertandingan melawan Persija merupakan momen spesial, baik bagi kami maupun pihak lawan," kata Maman.
Namun dalam hal konsentrasi, dia menyebut lini belakang Maung Bandung sudah mengalami peningkatan. Gol yang tercipta, ujar Maman, bukan merupakan imbas dari kelengahan atau blunder pemain bertahan yang saat itu digawangi dia dan Abanda Herman.
" Tapi ketika Persija dihadiahi tendangan penalti oleh wasit, sebenarnya itu bukan berawal dari kecolongan lini belakang kami. Hanya saja Abanda menggunakan tangannya, jadi pelajaran yang bisa diambil adalah, sebisa mungkin tangan tidak boleh aktif saat mengantisipasi serangan lawan," tandasnya.
Dukungan puluhan ribu penonton di pinggir lapangan pun membuat permainan Atep dkk terlihat lebih agresif. Para pemain memiliki motivasi lebih karena dalam belasan tahun terakhir, Persijalah yang menjadi rival utama Maung Bandung. Tim yang dibesut pelatih Djadjang Nurdjaman ini pun menyadari kemenangan atas Macan Kemayoran sangat penting bagi seluruh pecinta Persib di Indonesia.
Apalagi dengan hadirnya stiker teranyar Persib Sergio van Dijk yang tidak hanya menunggu bola dan berdiam diri di area pertahanan lawan. Dia pun aktif turun untuk memenangkan duel di lini tengah dan menyodorkan umpan-umpan matang. Hasilnya, peforma Maung Bandung, terutama sektor penyerangan, tampak lebih variatif.
Meski begitu, terdapat satu hal yang harus masuk dalam daftar pekerjaan rumah tim pelatih Persib. Gol Persija yang di pertandingan kemarin sempat membuat kedudukan imbang menjadi 1-1, merupakan pertanda masih adanya kekurangan di lini belakang Maung Bandung. Apa lagi, beberapa kali Macan Kemayoran juga mampu membuat bobotoh kaget karena gawang Shahar Ginanjar hampir saja bobol. Gol Persija sendiri lahir dari kaki Robertino Pugliara melalui titik putih.
Pemain belakang Persib Maman Abdurahman mengakui hal itu. Mantan pemain bintang PSIS Semarang tersebut mengatakan, meski bisa menekuk Persija dengan skor telak, dirinya seringkali kesulitan membendung serangan-serangan sektor penyerangan lawan. Bahkan tercatat dua kali pemain Persija mendapatkan celah untuk melakukan tendangan langsung ke arah gawang.
Menit ke 27, pemain belakang Macan Kemayoran Ngurah Nanak melancarkan tendangan yang masih mampu dihalau Shahar Ginanjar. Hanya selang beberapa saat kemudian, giliran ikon Persija Ismed Sofyan yang melakukan hal sama. Beruntung, tendangannya dari luar kotak penalti hanya membentur gawang dan gagal menciptakan skor.
"Ya, di pertandingan kemarin memang masih banyak kekurangan. Dan itu yang harus kami perbaiki untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Tetapi tentu kemenangan yang diraih harus kita syukuri, karena pertandingan melawan Persija merupakan momen spesial, baik bagi kami maupun pihak lawan," kata Maman.
Namun dalam hal konsentrasi, dia menyebut lini belakang Maung Bandung sudah mengalami peningkatan. Gol yang tercipta, ujar Maman, bukan merupakan imbas dari kelengahan atau blunder pemain bertahan yang saat itu digawangi dia dan Abanda Herman.
" Tapi ketika Persija dihadiahi tendangan penalti oleh wasit, sebenarnya itu bukan berawal dari kecolongan lini belakang kami. Hanya saja Abanda menggunakan tangannya, jadi pelajaran yang bisa diambil adalah, sebisa mungkin tangan tidak boleh aktif saat mengantisipasi serangan lawan," tandasnya.
(wbs)