Sampras cibir keputusan ITF terkait tes doping
A
A
A
Sindonews.com - Keputusan Federasi Tenis Internasional (ITF) untuk melakukan pengujian doping di setiap turnamen mulai tahun ini mendapat tanggapan dari legenda tenis dunia, Pete Sampras. Menurutnya, selama dia berkarir sejak 14 tahun yang lalu, olahraga tersebut telah terbebas dari masalah doping.
"Ini hanya perasaan saya. Tapi saya pikir pemain yang memiliki bakat di olahraga ini, tidak akan menggunakan doping. Sebab itu bukan budaya mereka," akunya seperti dilansir CBC Philly Sports, Selasa (5/3/2013).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, awal bulan ini Presiden ITF, Francesco Ricci Bitti bersikeras jika mereka tetap akan melakukan pengujian doping di setiap turnamen tahun ini. Karena itu, untuk melancarkan program tersebut, ITF akan bekerja sama dengan Badan Anti Doping Dunia (WADA).
Hal ini dilakukan setelah petenis peringkat 124 dunia, Barbora Zahlavova Strycova dari Republik Ceko harus mendekam enam bulan di penjara, karena terbukti positif menggunakan doping. Meski begitu, dia membantah bahwa obat yang di masukan ke dalam suplemen tersebut untuk meningkatkan penampilannya.
"Mungkin saya naif. Tapi saya tidak melihat petenis-petenis dunia bisa bermain-main dengan masalah doping seperti itu," pungkas juara 14 kali Grand Slam tersebut.
"Ini hanya perasaan saya. Tapi saya pikir pemain yang memiliki bakat di olahraga ini, tidak akan menggunakan doping. Sebab itu bukan budaya mereka," akunya seperti dilansir CBC Philly Sports, Selasa (5/3/2013).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, awal bulan ini Presiden ITF, Francesco Ricci Bitti bersikeras jika mereka tetap akan melakukan pengujian doping di setiap turnamen tahun ini. Karena itu, untuk melancarkan program tersebut, ITF akan bekerja sama dengan Badan Anti Doping Dunia (WADA).
Hal ini dilakukan setelah petenis peringkat 124 dunia, Barbora Zahlavova Strycova dari Republik Ceko harus mendekam enam bulan di penjara, karena terbukti positif menggunakan doping. Meski begitu, dia membantah bahwa obat yang di masukan ke dalam suplemen tersebut untuk meningkatkan penampilannya.
"Mungkin saya naif. Tapi saya tidak melihat petenis-petenis dunia bisa bermain-main dengan masalah doping seperti itu," pungkas juara 14 kali Grand Slam tersebut.
(nug)