Suporter tewas, Bonek tuding Polri lakukan pembiaran
A
A
A
Sindonews.com - Suporter Persebaya yang dikenal Bondho Nekat alias Bonek menuding adanya pembiaran yang dilakukan aparat keamanan dalam kasus bentrokan antarsuporter bola. Kekecewaan ini dilontarkan menyusul meninggalnya satu suporter berkostum Bonek yang dikeroyok Aremania di Gresik, Kamis (7/3).
Seperti diketahui, pertandingan antara Persegres Gresik dan Arema Cronous di Stadion Tri Dharma Gresik menewaskan Erik Setiawan (17 tahun), warga Wringin Anom, Gresik.
Menurut salah satu koordinator Bonek, Nur Hasim, selama ini Bonek selalu mendapat perlakuan berbeda dari suporter-suporter lainnya. "Padahal di luar sana, banyak suporter lain yang lebih kejam, lebih brutal dan lebih keras. Tapi aparat seolah menutup sebelah mata," ucap Hasim seperti dilansir goal, Jumat (8/3/2013).
Bila aparat adil, lanjut Hasim, seharusnya aparat segera menindak pelaku pembunuhan Erik Setiawan. "Kenapa tidak segera ditindak. Padahal, jelas ada saksi yang melihat kejadian itu," pungkasnya
Di sisi lain, Pembina YSS Wastomi Suhari mengatakan, kondisi tersebut tentunya akan menambah daftar panjang perseteruan antara Bonek dan Aremania. "Lebih baik pertandingan itu digelar di luar pulau saja. Hal itu untuk menghindari bentrok lagi," kata Wastomi saat dihubungi Sindo, Jumat (8/3/2013).
Sementara itu, Panpel Deltras mengusulkan kepada PT Liga Indonesia (LI) agar lanjutan kompetisi Divisi Utama (DU) antara Persebaya DU dan Deltras dihelat di Malang dan Stadion Surajaya, Lamongan. Hal itu ditempuh setelah alotnya izin dengan pihak kepolisian. Sehingga Panpel memberikan dua alternatif tempat tersebut.
Kata Wastomi, usulan tersebut dinilai akan menuai persoalan baru. Seharusnya, sebelum mengusulkan itu perlu diperhatikan adalah hubungan suporter Persebaya DU dan Arema tidak pernah akur. "Lha, ini kok malah mau menggelar pertandingan Deltras dan Persebaya di Malang," tutupnya.
Seperti diketahui, pertandingan antara Persegres Gresik dan Arema Cronous di Stadion Tri Dharma Gresik menewaskan Erik Setiawan (17 tahun), warga Wringin Anom, Gresik.
Menurut salah satu koordinator Bonek, Nur Hasim, selama ini Bonek selalu mendapat perlakuan berbeda dari suporter-suporter lainnya. "Padahal di luar sana, banyak suporter lain yang lebih kejam, lebih brutal dan lebih keras. Tapi aparat seolah menutup sebelah mata," ucap Hasim seperti dilansir goal, Jumat (8/3/2013).
Bila aparat adil, lanjut Hasim, seharusnya aparat segera menindak pelaku pembunuhan Erik Setiawan. "Kenapa tidak segera ditindak. Padahal, jelas ada saksi yang melihat kejadian itu," pungkasnya
Di sisi lain, Pembina YSS Wastomi Suhari mengatakan, kondisi tersebut tentunya akan menambah daftar panjang perseteruan antara Bonek dan Aremania. "Lebih baik pertandingan itu digelar di luar pulau saja. Hal itu untuk menghindari bentrok lagi," kata Wastomi saat dihubungi Sindo, Jumat (8/3/2013).
Sementara itu, Panpel Deltras mengusulkan kepada PT Liga Indonesia (LI) agar lanjutan kompetisi Divisi Utama (DU) antara Persebaya DU dan Deltras dihelat di Malang dan Stadion Surajaya, Lamongan. Hal itu ditempuh setelah alotnya izin dengan pihak kepolisian. Sehingga Panpel memberikan dua alternatif tempat tersebut.
Kata Wastomi, usulan tersebut dinilai akan menuai persoalan baru. Seharusnya, sebelum mengusulkan itu perlu diperhatikan adalah hubungan suporter Persebaya DU dan Arema tidak pernah akur. "Lha, ini kok malah mau menggelar pertandingan Deltras dan Persebaya di Malang," tutupnya.
(wbs)