Inkonsistensi Naser dipertanyakan?

Senin, 11 Maret 2013 - 12:03 WIB
Inkonsistensi Naser...
Inkonsistensi Naser dipertanyakan?
A A A
Sindonews.com – Kebobolan 15 gol dari 9 pertandingan jadi indikasi jika Persib Bandung belum mendapatkan jawaban dari perubahan yang mereka lakukan musim ini.

Kehadiran sejumlah pemain belakang anyar, sejauh ini belum berdampak positif dan signifikan terhadap pertahanan Maung Bandung. Naser Al Sebai yang semula disebut-sebut bakal jadi tembok andalan, tampil angin-anginan.

Naser bahkan harus kehilangan tempat utama di tiga laga terakhir. Bahkan saat Persib menghadapi PSPS Pekanbaru dan Persija Jakarta, Naser tak mendapatkan menit bermain. Ia harus puas duduk di bangku cadangan menyaksikan rekan-rekannya berjuang di lapangan.

Baru pada saat menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang. Bek berusia 27 tahun itu, kembali ke lapangan. Ia masuk sebagai pengganti mengambil alih tugas Maman Abdurahman sejak menit ke-40. Meski masuknya Naser tidak membuat Persib kembali kebobolan. Namun performanya tidak bisa dikatakan lebih baik dibandingkan Maman.

Beberapa kali Naser terlihat kikuk dan panik saat mengawal para penyerang Sriwijaya FC. Dia pun terlihat beberapa kali melakukan sapuan bola yang kurang apik. Kondisi serupa juga terjadi ketika melakukan duel-duel di udara.

Meski tidak menyebut nama, namun Manajer Persib, Umuh Muchtar sudah kadung mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja lini belakang Persib. Bahkan wacana untuk melakukan perubahan di sektor pertahanan sudah digulirkan sejak Maung Bandung menelan kekalahan 2-4 dari Mitra Kukar.

“Walaupun saya optimis ada perubahan yang lebih baik kedepannya. Tapi lini belakang memang memerlukan perbaikan,” cetus Umuh.

Inkonsistensi performa Naser ini, bisa dikatakan jadi risiko yang harus ditanggung Maung Bandung karena kebijakan rasionalisasi anggaran yang dilakukan PT. PBB. Sebelum Naser resmi dikontrak, pelatih Djadjang Nurdjaman sebenarnya lebih suka memilih bek Australia, Todd Howarth.

Namun di detik akhir proses negosiasi, Persib dan Todd tidak mencapai kata sepakat. Salah satu alasannya adalah nilai kontrak Todd tidak sesuai dengan yang diajukan PT. PBB alias terlalu mahal.

Nasi sudah menjadi bubur sebab yang bisa dilakukan Persib saat ini adalah sebisa mungkin memaksimalkan delapan laga sisa di putaran pertama sebelum kemudian berpikir soal perlu atau tidaknya melakukan penambahan pemain terutama di lini belakang.

“Jangan saling menyalahkan. Bukan salah pelatih, bukan salah pemain dan bukan salah pengurus. Kalau harus ada yang disalahkan adalah kita bersama. Saat menang kita sama-sama menikmati dan saat kalah pun kita harus sama-sama merasakannya,” terang Firman Utina mencoba mendinginkan suasana usai Persib ditekuk Sriwijaya FC.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0656 seconds (0.1#10.140)