Persebaya memohon bertanding tanpa penonton

Sindonews.com - Berbagai upaya dilakukan tim-tim sepak bola asal Jawa Timur dalam menyikapi larangan mementaskan pertandingan dari Polda Jatim. Salah satunya, Persebaya Divisi Utama mencoba menawar agar tetap diberikan izin pertandingan meski tanpa penonton.

Ketua Panitia Pertandingan (Panpel) Persebaya DU Baso Jureman mengatakan, penawaran diberikan izin tanpa penonton menghindari kerugian lebih besar yang akan dialami tim. "Alternatif terburuk kita minta tetap diberikan izin bermain di Stadion Gelora Bung Tomo tanpa penonton, daripada bertanding di luar akan lebih besar kerugiannya," ujarnya, Senin (11/3).

Manajemen Persebaya Divisi Utama masih berusaha bisa menemui Kapolrestabes Surabaya terkait larangan pertandingan sepak bola di Surbaya akibat insiden kerusuhan yang melibatkan Bonek, suporter Persebaya dan Aremania, pendukung Arema Cronous. "Manjemen ingin memastikan apakah benar larangan itu sudah diberlakukan. Kita menghormati keputusan tapi kalau bisa tetap bertanding di GBT, " ujarnya.

Sesuai jadwal, Persebaya DU akan menghadapi Perseba Bangkalan Super dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama di Gelora Bung Tomo, Sabtu, "Kita belum tahu mau bertanding di mana lawan Perseba nanti, jika memang tidak diberikan izin. Sampai sekarang kita belum pegang surat tertulis dari Polrestabes terkait larangan yang dikeluarkan Polda, " keluhnya.

Sebab, larangan dari Polda berlaku tidak hanya untuk wilayah Surabaya tapi juga melarang semua pertandingan di Jawa Timur. "Untuk cari stadion di luar Jatim juga tidak mudah. Biaya juga bertambah, sementara pemasukan dari penonton pasti menurun," ucapnya.

Musim ini, Persebaya DU sudah menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo sebagai home sebanyak dua kali laga. Jumlah penonton juga mulai meningkat dibandingkan musim lalu. Sekitar 6000 sampai 7000 penonton menyaksikan datang ke stadion melihat aksi Uston Nawawi dkk. "Pertandingan tanpa penonton lebih bijaksana, meski tim tetap rugi, " ujarnya