PSM Makassar pasrah menunggu sanksi
A
A
A
Sindonews.com - PSM Makassar menunggu keputusan terkait sanksi yang diberikan PSSI saat klub berusia 97 tahun ini pindah ke Indonesian Premier League (IPL) tahun 2010 lalu.
CEO PSM Makassar Rully Habibie mengatakan, jika nantinya hanya ada satu liga, maka dia belum mengetahui nasib tim Juku Eja apakah masih ada kasta atau justru ke Divisi Satu seperti sanksi yang diberikan PSSI.
Pernyataan itu disampaikan Rully dengan akan digelarnya Kongres Luar Biasa pada Mingu (173) nanti. "Kalau kisruh sepak bola sudah berakhir, kami belum tahu status sanksi PSM seperti apa," tuturnya.
Menurut dia, klub akan mengikuti apapun keputusan yang diberikan PSSI soal kelanjutan nasib PSM di liga profesional Indonesia.
Menanggapi rencana KLB nanti, Rully mengaku tidak bisa berkomentar banyak. "Kami tidak tahu apa yang akan dibicarakan, makanya kami belum menyiapkan materi apapun," ucapnya.
Rully hanya berharap agar karut marut sepakbola Indonesia segera berakhir. "Kisruh ini bukan hanya menghacurkan prestasi sepakbola nasional, namun juga klub," katanya.
Menurutnya, dengan adanya kisruh sepakbola klub tidak bisa mencari sponsor. "Banyak sponsor tertarik, tapi karena kacaunya kompetisi, sebagian memilih mundur," paparnya.
Dia mengatakan, dengan larangan klub menerima dana APBD, membuat persoalan makin rumit. "Ini sangat sulit bagi pengelola klub manapun," tuturnya.
Disatu sisi, harus mencari dana dengan usaha sendiri, disisi lain kondisi sepakbola belum benar_benar baik. "Kita sama-sama berdoa masalah ini selesai demi sepakbola Indonesia," pungkasnya.
CEO PSM Makassar Rully Habibie mengatakan, jika nantinya hanya ada satu liga, maka dia belum mengetahui nasib tim Juku Eja apakah masih ada kasta atau justru ke Divisi Satu seperti sanksi yang diberikan PSSI.
Pernyataan itu disampaikan Rully dengan akan digelarnya Kongres Luar Biasa pada Mingu (173) nanti. "Kalau kisruh sepak bola sudah berakhir, kami belum tahu status sanksi PSM seperti apa," tuturnya.
Menurut dia, klub akan mengikuti apapun keputusan yang diberikan PSSI soal kelanjutan nasib PSM di liga profesional Indonesia.
Menanggapi rencana KLB nanti, Rully mengaku tidak bisa berkomentar banyak. "Kami tidak tahu apa yang akan dibicarakan, makanya kami belum menyiapkan materi apapun," ucapnya.
Rully hanya berharap agar karut marut sepakbola Indonesia segera berakhir. "Kisruh ini bukan hanya menghacurkan prestasi sepakbola nasional, namun juga klub," katanya.
Menurutnya, dengan adanya kisruh sepakbola klub tidak bisa mencari sponsor. "Banyak sponsor tertarik, tapi karena kacaunya kompetisi, sebagian memilih mundur," paparnya.
Dia mengatakan, dengan larangan klub menerima dana APBD, membuat persoalan makin rumit. "Ini sangat sulit bagi pengelola klub manapun," tuturnya.
Disatu sisi, harus mencari dana dengan usaha sendiri, disisi lain kondisi sepakbola belum benar_benar baik. "Kita sama-sama berdoa masalah ini selesai demi sepakbola Indonesia," pungkasnya.
(aww)