Serangan Persib nggak punya gereget

Kamis, 14 Maret 2013 - 14:34 WIB
Serangan Persib nggak...
Serangan Persib nggak punya gereget
A A A
Sindonews.com - Persib Bandung sukses mengalahkan Pelita Bandung Raya (PBR) dengan skor 3-1, Rabu (13/3). Kendati menang, penampilan Persib Bandung dinilai belum greget. Sergio van Dijk dkk masih terlalu berhati-hati dalam memeragakan skema penyerangan. Bahkan mereka kerap terbawa ritme permainan lawan.

Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengakui anak asuhnya tidak leluasa menyerang pertahanan PBR di pertandingan tersebut. Namun, menurut dia, hal itu bukan karena ketajaman Kenji Adachihara dkk tumpul, melainkan bagian dari strategi yang harus diperagakan di lapangan hijau.

Mantan bintang Persib dekade 1980-an tersebut sudah menduga lawannya akan lebih mementingkan pertahanan. Ternyata, penerapannya di laga tersebut adalah dengan menunggu Persib menekan lebih dulu untuk diblok sektor gelandang bertahan yang dihuni pemain muda potensial, Rizky Pellu. Setelah itu, PBR melancarkan serangan balik melalui umpan lambung Eka Ramdani dan berharap lini pertahanan Persib lengah dalam mengawal Gaston Castano.

Namun sebagai saudara tua, pengalaman yang dimiliki Persib berhasil mengelabuhi strategi PBR. Tekanan melalui sisi lapangan lebih intens dilakukan untuk menghindari posisi Rizky Pellu yang dibelakangnya pun sudah bersiap dua bek senior, Nova Arianto dan Mijo Dadic.

Selain itu, sektor kanan dan kiri pertahanan PBR dinilai lebih lemah karena berisi para pesepakbola muda seperti Munadi dan Syaifudin. Kedua bek itu dilapis oleh pemain sayap yang juga masih belia, M Arsyad dan Asep Ato. Terbukti, serangan Persib dari Kenji dan Sergio yang dipertandingan kemarin bermain lebih ke sisi lapangan, berhasil memaksa bek PBR jatuh bangun membendung serangan.

''Dari awal pertandingan, PBR memang lebih banyak menunggu. Itu sebabnya kami tidak boleh terlalu ngotot dalam menyerang dan melancarkan passing-passing, apalagi jarak jauh. Para pemain harus lebih berhati-hati menghadapi pola permainan menunggu seperti itu. Jadi bukan berarti kami tidak bermain lepas dalam menyerang, tapi itu memang bagian dari strategi,” tutur pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut.

Terkait satu gol yang bersarang ke jala I Made Wirawan, Djanur mengakui hal itu sebagai imbas dari kelengahan sektor pertahanan Maung Bandung. Abanda Herman dkk tidak menduga pergerakan bek PBR, Mijo Dadic, yang saat tendangan sudut langsung berlari ke dalam kotak penalti untuk menyundul bola. Tanpa pengawalan, Dadic pun dengan mudah menjebol gawang Persib.

''Itu masalah fokus. Begitu banyak pemain kami yang berada di kotak penalti saat itu, tapi mereka kecolongan terhadap satu pemain saja (Dadic), dan celakanya itu berbuah gol. Fokus dan konsentrasi harus terus saya tekankan, meski sebenarnya sudah hampir setiap hari saya mengingatkan mereka tentang hal itu,” tuturnya.

Meski mengakui banyak kesalahan mendasar yang dilakukan skuad Maung Bandung, Djanur sangat bersyukur dengan raihan tiga poin ini. Laga derby yang terdapat di Indonesia Super League (ISL) musim ini, dianggap sebagai sebuah keuntungan bagi Persib. Karena meski berstatus sebagai tim tamu, Maung Bandung mendapat dukungan penuh dari Bobotoh.

''Kemenangan ini patut disyukuri. Kami bermain tandang, tapi karena masih di Bandung, itu memberi keuntungan bagi Persib. Tiga poin sangat berharga untuk mendongkrak posisi di klasemen,” ujarnya.

Hasil positif saat mengalahkan PBR membuat Persib naik peringkat ke posisi delapan klasemen sementara ISL. Atep dkk mengumpulkan lima belas poin, hasil dari empat kali menang, tiga seri, dan tiga kekalahan.
(aww)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5492 seconds (0.1#10.24)