Del Potro kesulitan tembus big four
A
A
A
Sindonews.com - Petenis Argentina, Juan Martin del Potro mengaku kesulitan ketika dirinya tidak mampu mengalahkan empat petenis terbaik di dunia (big four), Novak Djokovic, Roger Federer, Rafael Nadal, dan Andy Murray. Dia mengatakan, jika ingin mengalahkan mereka harus dalam kondisi 100 persen. Pasalnya, lawan yang dihadapinya itu memiliki permainan yang sangat baik di setiap pertandingannya.
"Ini sangat sulit. Big four ini memiliki sejarah di setiap Grand Slam yang diikutinya. Saya beserta tiga pemain lainnya (Tomas Berdych, Jo Wilfried Tsonga, dan David Ferrer) selalu berusaha untuk masuk ke dalam bagian tersebut. Tetapi nyatanya itu tidak mudah untuk dikerjakan, karena mereka selalu bermain baik dan selalu berada di semifinal setiap turnamen yang diikutinya," terang Del Potro seperti dilansir Super Sport, Jumat (15/3/2013).
"Jadi untuk mengalahkan mereka, maka Anda harus berada dalam kondisi 100 persen. Kemudian melihat apakah keempat pemain terbaik itu bisa memberikan perlawanan atau tidak, pasalnya itu yang pernah saya lakukan saat menyingkirkan Djokovic di final AS Terbuka 2009 lalu," tambahnya.
Sementara itu, ketika ditanya apakah Del Potro ingin mengulang sukses yang pernah diraihnya pada 2009. Ia mengaku ingin melihat keberhasilan itu kembali di tahun ini, tapi petenis berusia 24 tahun tersebut tidak ingin pencapaiannya itu dirusak oleh masalah cedera. Pengakuan itu dilontarkannya ketika dirinya harus puas meningkalkan turnamen selama delapan bulan, setelah dia menjuarai AS Terbuka tersebut akibat mengalami cedera dan harus menjalani operasi pergelangan tangan.
"Saya rasa setelah saya mampu meraih keberhasilan yang membanggakan, saya juga harus kehilangan sejumlah turnamen besar begitu cepat. Sehingga ketika saya datang kembali untuk bermain tenis, saya harus puas ketika saya tidak diunggulkan dalam turnamen apapun," pungkas Del Potro yang akan menjalani pertandingan perempat final Indian Wells Masters menghadapi Andy Murray.
"Ini sangat sulit. Big four ini memiliki sejarah di setiap Grand Slam yang diikutinya. Saya beserta tiga pemain lainnya (Tomas Berdych, Jo Wilfried Tsonga, dan David Ferrer) selalu berusaha untuk masuk ke dalam bagian tersebut. Tetapi nyatanya itu tidak mudah untuk dikerjakan, karena mereka selalu bermain baik dan selalu berada di semifinal setiap turnamen yang diikutinya," terang Del Potro seperti dilansir Super Sport, Jumat (15/3/2013).
"Jadi untuk mengalahkan mereka, maka Anda harus berada dalam kondisi 100 persen. Kemudian melihat apakah keempat pemain terbaik itu bisa memberikan perlawanan atau tidak, pasalnya itu yang pernah saya lakukan saat menyingkirkan Djokovic di final AS Terbuka 2009 lalu," tambahnya.
Sementara itu, ketika ditanya apakah Del Potro ingin mengulang sukses yang pernah diraihnya pada 2009. Ia mengaku ingin melihat keberhasilan itu kembali di tahun ini, tapi petenis berusia 24 tahun tersebut tidak ingin pencapaiannya itu dirusak oleh masalah cedera. Pengakuan itu dilontarkannya ketika dirinya harus puas meningkalkan turnamen selama delapan bulan, setelah dia menjuarai AS Terbuka tersebut akibat mengalami cedera dan harus menjalani operasi pergelangan tangan.
"Saya rasa setelah saya mampu meraih keberhasilan yang membanggakan, saya juga harus kehilangan sejumlah turnamen besar begitu cepat. Sehingga ketika saya datang kembali untuk bermain tenis, saya harus puas ketika saya tidak diunggulkan dalam turnamen apapun," pungkas Del Potro yang akan menjalani pertandingan perempat final Indian Wells Masters menghadapi Andy Murray.
(aww)