Murray: Jangan campuri pengunduran diri Kepala LTA

Jum'at, 15 Maret 2013 - 19:27 WIB
Murray: Jangan campuri...
Murray: Jangan campuri pengunduran diri Kepala LTA
A A A
Sindonews.com - Andy Murray meminta kepada sejumlah petenis Inggris untuk tidak menanggapi permasalahan yang sedang menimpa Asosiasi Tenis Inggris (LTA). Menurutnya, sudah banyak orang yang telah bekerja dengan baik untuk membangun olahraga ini ke depannya, seperti sistem yang sukses untuk menemukan pemain berbakat. Pengakuan ini diucapkannya setelah pengunduran diri Kepala LTA, Draper Roger.

"Ada banyak orang-orang hebat di olahraga tenis di Inggris, tapi tidak satupun dari mereka bisa memandang bahwa bakat yang dimilikinya dapat mendongkrak popularitasnya sebagai atlet. Jika setiap pemain serta pengurus LTA berada di dalam satu ruangan yang sama, maka permasalahan yang selama ini terjadi dapat dengan mudah terselesaikan," katanya seperti dilansir express Sport, Jumat (15/3/2013).

"Saya memberikan komentar ini, karena saya telah mendapatkan solusinya ketika kami melakukan pembicaraan. Jadi saya sudah tidak beranggapan negatif lagi dengan kinerja yag dilakukan LTA selama ini," tambahnya.

Selama menjabat sebagai Kepala LTA sejak tahun 2006, Roger terus mendapatkan kritikan tajam dari para petenis Inggris. Pasalnya, pemain menilai LTA belum menunjukkan dukungan penuh terhadap karir petenis Inggris. Meskipun banyak tekanan yang datang baik dari pemain maupun staf LTA sendiri, Roger mengaku senang dengan pekerjaan yang telah dilakukannya selama tujuh tahun terakhir tersebut.

"Menjadi kehormatan besar untuk bisa memberikan pelayanan yang baik untuk membangun olahraga yang saya. Saya telah sangat beruntung bisa bekerja dengan orang-orang yang fantastis baik di LTA dan para petenis Inggris. Karenanya, sekarang adalah waktu yang tepat bagi saya untuk menyerahkan tongkat estafet kepada pemimpin baru yang dapat membangun apa yang telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir dan mengambil tenis Inggris ke tingkat yang baru," pungkas Roger seperti dikutip The Guardian.
(dka)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7581 seconds (0.1#10.140)