Persib antisipasi virus Australia 2015
A
A
A
Sindonews.com – Klub-klub di Indonesia kembali harus patuh dan selalu siaga menghadapi segala kemungkinan perubahan jadwal kompetisi. Rekonsiliasi dua kelompok yang selama ini berseteru bukan tanpa dampak negatif.
Langsung ataupun tidak langsung perubahan jadwal kompetisi menuntut klub, khususnya masing-masing pelatih untuk siaga serta dituntut berpikir keras dalam menjalankan program latihan. Hal itu juga yang dirasakan pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.
Akibat jadwal kompetisi yang terus berubah karena alasan untuk menghormati penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Minggu (17/3) dan program Tim Nasional jelang babak kualifikasi Piala Asia 2015 kontra Arab Saudi. Djanur ditantang untuk merumuskan masalah sekaligus mencari formula terbaik untuk memastikan kondisi timnya tetap stabil.
“Langsung ataupun tidak langsung saya dan juga tim ini memang dituntut untuk berpikir keras mencari solusi untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Bukan hanya sekarang, tapi juga kedepannya karena bukan tidak mungkin perubahan-perubahan seperti ini bisa terus terjadi,” kata Djanur.
Sebelumnya Persib pun dihadapkan pada perubahan jadwal karena situasi dan kondisi politik di Jawa Barat. Dua laga yang seharusnya digelar pada bulan Februari berubah tanggal pelaksanaannya dan berdampak pada padatnya jadwal pertandingan di bulan Maret.
Setelah itu, perubahan kembali terjadi di pertengahan bulan Maret. Empat laga di bulan Maret terkoreksi jadwalnya karena dua kepentingan yang idealnya sudah bisa diantisipasi sejak dini oleh para penentu kebijakan atau penyelenggara kompetisi.
Seperti diketahui, ada enam pemain Persib yang harus memenuhi panggilan Badan Tim Nasional (BTN) untuk mengikuti program bersama timnas. Keenam pemain tersebut masing-masing I Made Wiryawan, Tony Sucipto, Supardi, M. Ridwan, Firman Utina, dan Sergio van Dijk.
Muncul kekhawatiran keenam pemain yang saat ini membela Timnas Indonesia saat kembali ke Persib mengalami persoalaan kelelahan fisik ataupun masalah lainnya. Menurut Djanur, ia akan mempersiapkan program khusus bagi pemain yang sedang menjalani program timnas.
Djanur hanya bisa berharap para pemain yang membela Timnas Indonesia saat kembali bergabung bersama tim, tidak membawa masalah kelelahan maupun cedera, sehingga bisa tampil bermain pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL).
“Mudah-mudahan, mereka tidak ada masalah. Jadi ketika mereka bergabung, kita bisa memaksimalkan waktu persiapan untuk menghadapi pertandingan terdekat. Solusi lain yang mungkin akan kita ambil adalah dengan melakukan rotasi, tujuannya tentu supaya kekuatan tim tetap sama. Ini juga sebagai antisipasi jika ada pemain inti kita yang absen,” tandasnya.
Langsung ataupun tidak langsung perubahan jadwal kompetisi menuntut klub, khususnya masing-masing pelatih untuk siaga serta dituntut berpikir keras dalam menjalankan program latihan. Hal itu juga yang dirasakan pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.
Akibat jadwal kompetisi yang terus berubah karena alasan untuk menghormati penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Minggu (17/3) dan program Tim Nasional jelang babak kualifikasi Piala Asia 2015 kontra Arab Saudi. Djanur ditantang untuk merumuskan masalah sekaligus mencari formula terbaik untuk memastikan kondisi timnya tetap stabil.
“Langsung ataupun tidak langsung saya dan juga tim ini memang dituntut untuk berpikir keras mencari solusi untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Bukan hanya sekarang, tapi juga kedepannya karena bukan tidak mungkin perubahan-perubahan seperti ini bisa terus terjadi,” kata Djanur.
Sebelumnya Persib pun dihadapkan pada perubahan jadwal karena situasi dan kondisi politik di Jawa Barat. Dua laga yang seharusnya digelar pada bulan Februari berubah tanggal pelaksanaannya dan berdampak pada padatnya jadwal pertandingan di bulan Maret.
Setelah itu, perubahan kembali terjadi di pertengahan bulan Maret. Empat laga di bulan Maret terkoreksi jadwalnya karena dua kepentingan yang idealnya sudah bisa diantisipasi sejak dini oleh para penentu kebijakan atau penyelenggara kompetisi.
Seperti diketahui, ada enam pemain Persib yang harus memenuhi panggilan Badan Tim Nasional (BTN) untuk mengikuti program bersama timnas. Keenam pemain tersebut masing-masing I Made Wiryawan, Tony Sucipto, Supardi, M. Ridwan, Firman Utina, dan Sergio van Dijk.
Muncul kekhawatiran keenam pemain yang saat ini membela Timnas Indonesia saat kembali ke Persib mengalami persoalaan kelelahan fisik ataupun masalah lainnya. Menurut Djanur, ia akan mempersiapkan program khusus bagi pemain yang sedang menjalani program timnas.
Djanur hanya bisa berharap para pemain yang membela Timnas Indonesia saat kembali bergabung bersama tim, tidak membawa masalah kelelahan maupun cedera, sehingga bisa tampil bermain pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL).
“Mudah-mudahan, mereka tidak ada masalah. Jadi ketika mereka bergabung, kita bisa memaksimalkan waktu persiapan untuk menghadapi pertandingan terdekat. Solusi lain yang mungkin akan kita ambil adalah dengan melakukan rotasi, tujuannya tentu supaya kekuatan tim tetap sama. Ini juga sebagai antisipasi jika ada pemain inti kita yang absen,” tandasnya.
(wbs)