Menyambungkan mata rantai
A
A
A
Sindonews.com – Mulai Selasa (19/3), juara Indonesia Super League (ISL) U-21 musim 2009/2010, Persib Bandung U-21 akan mulai menggelar persiapan. Meski hanya memiliki waktu sekitar satu bulan waktu persiapan sebelum penyelenggaraan kompetisi. Namun, Maung Ngora berharap bisa memiliki skuad tangguh.
Dengan mengandalkan para pemain dari sejumlah klub amatir di Kota Bandung maupun Jawa Barat yang nanti dijaring melalui proses seleksi. Maung Ngora siap bersaing di Grup 2 ISL U-21 dengan juara bertahan, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo dan Pelita Bandung Raya.
Namun, bukan karena menerka seperti apa prestasi skuad Maung Ngora di ajang kompetisi Primavera ala Indonesia tersebut. Melainkan sejauhmana keseriusan PT. Persib Bandung Bermartabat (PT. PBB) mencurahkan perhatiannya kepada skuad junior.
Sebelumnya PT. PBB kerap dikritik karena seolah acuh pada nasib Persib U-21. Baru ketika musim 2011/2012, perhatian tersebut mulai dialirkan PT. PBB. Meski tidak secara langsung, PT. PBB jadi salah satu penjamin terlaksananya penyelenggaraan kompetisi tingkat usia dini yang selama ini kerap digulirkan Pengcab PSSI Kota Bandung.
Dengan cara mendukung penyelenggaraan kompetisi di wilayah Pengcab PSSI Kota Bandung, terutama di tingkat usia 19 tahun. PT. PBB berharap feedback positif dari langkah yang mereka lakukan. Terlebih PT. PBB musim ini melibatkan Mukti Suwondo, sosok yang cukup dihormati di lingkungan klub-klub anggota Pengcab PSSI Kota Bandung yang notabene adalah klub yang sebelumnya berperan pada kiprah Persib.
Mukti baru saja mendapatkan tanggungjawab yang baru di tim. Selain harus menjalankan fungsi sebagai Wakil Manajer Persib senior. Mukti pun secara resmi sudah ditunjuk untuk menjadi Manajer Persib U-21. “Ya betul saya sudah resmi ditunjuk sebagai Manajer. Selasa (19/3) kita sudah mulai bergerak untuk mencari pemain,” jelasnya.
Kehadiran Mukti di tim sendiri jelas bermakna banyak hal. Selain untuk menjembatani kepentingan klub-klub amatir. Mukti pun diharapkan mampu meredam tuntutan yang selama ini didengungkan para pengurus klub-klub untuk menuntut hak saham di PT. PBB.
Namun, lebih dari itu, Mukti lebih suka jika kehadirannya diharapkan mampu mengembalikan atau menyambungkan kembali mata rantai yang sempat terputus antara klub-klub amatir dengan Persib karena makin kaburnya hubungan historis antara klub amatir dengan Persib, terutama dalam hal pola pembinaan.
Selama ini Persib memang lebih terlihat sebagai tim yang doyan mengontrak pemain bintang ketimbang mengembangkan potensi pemain muda binaan klub-klub amatir di Bandung maupun Jawa Barat. “Mudah-mudahan saja tim U-21 bisa mengembalikan harapan kita memiliki tim yang tangguh dengan basis pembinaan yang kuat,” terang Mukti.
Harapan Mukti cukup relevan, sebab ketika Maung Bandung memberikan kesempatan kepada pemain binaan. Tak sedikit diantara mereka yang terlihat berkembang pesat seperti Jajang Sukmara. Pemain jebolan U-21 yang dibesarkan klub amatir Saint Prima FC Bandung tersebut, musim lalu tampil baik dan cukup menyita perhatian.
Dengan mengandalkan para pemain dari sejumlah klub amatir di Kota Bandung maupun Jawa Barat yang nanti dijaring melalui proses seleksi. Maung Ngora siap bersaing di Grup 2 ISL U-21 dengan juara bertahan, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo dan Pelita Bandung Raya.
Namun, bukan karena menerka seperti apa prestasi skuad Maung Ngora di ajang kompetisi Primavera ala Indonesia tersebut. Melainkan sejauhmana keseriusan PT. Persib Bandung Bermartabat (PT. PBB) mencurahkan perhatiannya kepada skuad junior.
Sebelumnya PT. PBB kerap dikritik karena seolah acuh pada nasib Persib U-21. Baru ketika musim 2011/2012, perhatian tersebut mulai dialirkan PT. PBB. Meski tidak secara langsung, PT. PBB jadi salah satu penjamin terlaksananya penyelenggaraan kompetisi tingkat usia dini yang selama ini kerap digulirkan Pengcab PSSI Kota Bandung.
Dengan cara mendukung penyelenggaraan kompetisi di wilayah Pengcab PSSI Kota Bandung, terutama di tingkat usia 19 tahun. PT. PBB berharap feedback positif dari langkah yang mereka lakukan. Terlebih PT. PBB musim ini melibatkan Mukti Suwondo, sosok yang cukup dihormati di lingkungan klub-klub anggota Pengcab PSSI Kota Bandung yang notabene adalah klub yang sebelumnya berperan pada kiprah Persib.
Mukti baru saja mendapatkan tanggungjawab yang baru di tim. Selain harus menjalankan fungsi sebagai Wakil Manajer Persib senior. Mukti pun secara resmi sudah ditunjuk untuk menjadi Manajer Persib U-21. “Ya betul saya sudah resmi ditunjuk sebagai Manajer. Selasa (19/3) kita sudah mulai bergerak untuk mencari pemain,” jelasnya.
Kehadiran Mukti di tim sendiri jelas bermakna banyak hal. Selain untuk menjembatani kepentingan klub-klub amatir. Mukti pun diharapkan mampu meredam tuntutan yang selama ini didengungkan para pengurus klub-klub untuk menuntut hak saham di PT. PBB.
Namun, lebih dari itu, Mukti lebih suka jika kehadirannya diharapkan mampu mengembalikan atau menyambungkan kembali mata rantai yang sempat terputus antara klub-klub amatir dengan Persib karena makin kaburnya hubungan historis antara klub amatir dengan Persib, terutama dalam hal pola pembinaan.
Selama ini Persib memang lebih terlihat sebagai tim yang doyan mengontrak pemain bintang ketimbang mengembangkan potensi pemain muda binaan klub-klub amatir di Bandung maupun Jawa Barat. “Mudah-mudahan saja tim U-21 bisa mengembalikan harapan kita memiliki tim yang tangguh dengan basis pembinaan yang kuat,” terang Mukti.
Harapan Mukti cukup relevan, sebab ketika Maung Bandung memberikan kesempatan kepada pemain binaan. Tak sedikit diantara mereka yang terlihat berkembang pesat seperti Jajang Sukmara. Pemain jebolan U-21 yang dibesarkan klub amatir Saint Prima FC Bandung tersebut, musim lalu tampil baik dan cukup menyita perhatian.
(wbs)