Persema ancam mundur, Arema IPL ogah banyak berpikir

Selasa, 19 Maret 2013 - 15:23 WIB
Persema ancam mundur,...
Persema ancam mundur, Arema IPL ogah banyak berpikir
A A A
Sindonews.com - Persema Malang menjadi salah satu klub yang paling merasa dirugikan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret lalu. Proses unifikasi liga yang hanya mengambil empat klub dari Indonesian Premier League (IPL) menurut Persema sangat tidak fair.

Komposisi tersebut dianggap sangat merugikan klub IPL. Persema berhasrat mundur dari keterlibatan di IPL. Persema adalah salah satu klub yang tidak dilibatkan dalam KLB PSSI tempo hari. Kendati sudah mendapatkan keanggotaan, namun klub berjuluk Bledeg Biru ini dinyatakan 'tidak ada'.

Unifikasi liga pada 2013 bakal diisi 18 klub ISL dan hanya empat klub IPL. Itu dianggap sengaja mematikan klub IPL dengan mempersempit peluang bertahan di liga level tertinggi yang rencananya tetap0 memakai nama ISL. ''Bagi kami itu hasil yang snagat buruk bagi klub IPL,” kata CEO Persema Didied Poernawan Afandi.

Dia menilai perkembangan sepakbola nasional kembali lagi ke era sebelumnya dan tidak ada perkembangan. ''Hanya empat tim dari IPL jelas secara tak langsung membuang klub-klub di kompetisi ini. Saya merasa Persema tidak ada gunanya mengikuti lanjutan IPL,” lanjut Didied.

Persema, dulunya adalah anggota PSSI yang sangat loyal. Semuanya berubah ketika pada 2011 lalu Persema dikeluarkan dari PSSI karena ikut di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Sejak itu status Persema di PSSI selalu mengundang perdebatan, termasuk keabsahannya ikut di kompetisi IPL.

Sebenarnya Persema Malang masih memiliki kesempatan mengikuti format liga baru pada 2014 jika bisa menembus empat besar klasemen akhir IPL. Apalagi Persema bukan tim yang dijangkiti dualisme sehingga peluang lebih besar dibanding klub lain seperti Arema Ipl atau Persebaya Surabaya.

Persoalannya, menuju ke sana juga terlampau sulit karena Persema tidak memiliki modal berarti untuk menuju papan atas. Musim ini, karena keterbatasan dana, Bledeg Biru hanya mengandalkan pemain-pemain muda dan tidak ada target muluk, kecuali bertahan di IPL.

''Kalau komposisi antara klub ISL dan IPL sama besar untuk reunifikasi, maka akan jauh lebih adil dan persaingannya sehat. Kalau hasilnya begini, kami jelas dirugikan,” tandas Didied.

Dia bersama pelatih Slave Radovski dan Manajer Patrick Tarigan pun terbang ke Jakarta untuk klarifikasi hasil KLB itu.

Sementara, Arema IPL belum mau berpusing ria menyusul hasil KLB yang disebut-sebut mematikan IPL. Manajer Arema IPL Harrys Fambudi memilih konsentrasi dulu pada tugas tim di kompetisi saat ini dengan target masuk ke empat besar. Soal nantinya dianggap sah atau tidak, menurutnya tergantung verifikasi.

''Nantinya kan tergantung verifikasi lagi dari AFC dan PSSI. Jadi, sebenarnya yang menentukan itu bukan PSSI. Kami tidak pusing dengan hasil KLB sekarang dan lebih baik memikirkan tim agar bisa berprestasi setinggi mungkin. Jadi soal hasil KLB, saya tidak akan berkomentar banyak,” jelasnya.

Arema IPL juga menghadapi masalah besar soal rencana reunifikasi liga. Sebab, Arema adalah salah satu klub yang terkena dualisme dan diharuskan menyelesaikan masalah itu sebagai syarat ikut reunifikasi liga 2014. Karena bisa jadi Arema Cronous sudah mengkavling satu tempat dari 18 klub ISL yang langsung ke reunifikasi.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0402 seconds (0.1#10.140)