PSM gagal masuk ISL jadi dosa bersama
A
A
A
Sindonews.com - PSM Makassar berjuang untuk lolos ke Indonesia Super Liga (ISL) 2014 mendatang. Jika gagal, maka ini akan menjadi dosa bersama bagi semua pihak lantaran gagal menyelamatkan klub ini.
Tidak ada yang bisa membantah, kalau PSM adalah klub tradisional di pentas elite sepak bola negeri ini dan jadi kebanggan warga Sulawesi Selatan (Sulsel). Karena sejak zaman Ramang hingga Rasyid Bakrie, tim Juku Eja tidak pernah berada di kasta terendah.
Namun, seiring rencana unifikasi (penggabbungan) liga pada 2014 mendatang, nasib PSM menjadi tanda tanya. Pasalnya, saat Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar akhir pekan lalu, klub berusia 97 tahun ini tidak punya wakil.
Bukan karena PSM menolak hadir. Namun, lebih pada kerancuan tim verifikasi PSSI. Poinnya adalah, yang diundang mewakili manajemen klub saat KLB adalah Abadi Sirajuddin yang juga adik kandung Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
Namun masalahnya adalah, Abadi tidak pernah menerima undangan sebagai voters mewakili PSM. ''Kalaupun ada undangan, saya tidak berhak mewakili PSM. Saya datang ke KLB atas nama Ketua Pengprov PSSI Sulsel,” jelasnya.
Menurut dia, yang harus hadir pada KLB lalu adalah CEO PSM Rully Habibie atau Ketua Umum PSM Sadikin Aksa. Abadi mengatakan, keduanya berhak ikut pada KLB maupun kongres PSSI lainnya.
Rangkaian persoalan kembali muncul di sini. Rully mengatakan, dirinya tidak punya hak hadir dalam KLB karena yang diundang adalah Abadi. Jika dirinya atau Sadikin yang wakili PSM, dikhawatirkan ditolak oleh panitia KLB.
Rully menjelaskan, kondisi ini menyulitkan PSM untuk hadir pada Kongres Biasa PSSI yang akan membahas teknis penyatuan liga Juni nanti. ''Berdasarkan informasi yang saya terima, data di KLB, menjadi data awal untuk kongres selanjutnya,” paparnya.
Dia menegaskan, persoalan saat ini bukan pada bisa tidaknya PSM bergabung di ISL 2014 setelah sempat terkena sanksi dari exco PSSI saat pindah ke IPL. Namun poin pentingnya adalah, siapa yang menjadi wakil PSM di Kongres Biasa yang akan digelar Juni mendatang.
Karena berdasarkan hasil KLB, ISL 2014 mendatang diikuti 22 klub. Terdiri dari empat klub Indonesian Premier League (IPL) dan 18 ISL. ''Pada kongres biasa nanti, akan dibahas dan disetujui nama klub IPL yang dimasukkan di ISL 2014. Kalau PSM tidak punya wakil, siapa yang memperjuangkan nasib klub ini,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini manajemen terus intes berkomunikasi dengan Sadikin termasuk Abadi soal siapa yang akan hadir dalam kongres biasa nanti. ''Nanti kami mencoba meminta surat kuasa, bahwa yang akan mewakili PSM adalah saya atau Pak Sadikin,” tuturnya.
Surat kuasa tersebut menurut dia sangat penting sebagai bukti hitam di atas putih, bawah tidak ada dua orang yang mewakili PSM di Kongres Biasa dan nama yang tertera sebagai voters sudah menpercayakan ke pihak lain.
Rully mengatakan, saat ini pihaknya juga akan mencoba berkoordinasi dengan klub PT LPIS maupun ISL untuk lolos pada Kongres Biasa nanti. ''Pada prinsipnya kami akan tetap berupaya melakukan yang terbaik untuk tim ini,” jelasnya.
Sementara itu, CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjadjanto mengakui bahwa hanya ada empat klub IPL yang diberikan jatah pada ISL 2014 mendatang. Soal teknis klub, baru akan dibahas saat Kongres Biasa.
Berdasarkan saran PT LPIS, klub yang bisa masuk ke ISL mendatang adalah yang memenuhi syarat Asian Football Confederation (AFC). Misalnya, legal, finansial, pendukung, dan organisai serta infrastruktur.
Tidak ada yang bisa membantah, kalau PSM adalah klub tradisional di pentas elite sepak bola negeri ini dan jadi kebanggan warga Sulawesi Selatan (Sulsel). Karena sejak zaman Ramang hingga Rasyid Bakrie, tim Juku Eja tidak pernah berada di kasta terendah.
Namun, seiring rencana unifikasi (penggabbungan) liga pada 2014 mendatang, nasib PSM menjadi tanda tanya. Pasalnya, saat Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar akhir pekan lalu, klub berusia 97 tahun ini tidak punya wakil.
Bukan karena PSM menolak hadir. Namun, lebih pada kerancuan tim verifikasi PSSI. Poinnya adalah, yang diundang mewakili manajemen klub saat KLB adalah Abadi Sirajuddin yang juga adik kandung Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
Namun masalahnya adalah, Abadi tidak pernah menerima undangan sebagai voters mewakili PSM. ''Kalaupun ada undangan, saya tidak berhak mewakili PSM. Saya datang ke KLB atas nama Ketua Pengprov PSSI Sulsel,” jelasnya.
Menurut dia, yang harus hadir pada KLB lalu adalah CEO PSM Rully Habibie atau Ketua Umum PSM Sadikin Aksa. Abadi mengatakan, keduanya berhak ikut pada KLB maupun kongres PSSI lainnya.
Rangkaian persoalan kembali muncul di sini. Rully mengatakan, dirinya tidak punya hak hadir dalam KLB karena yang diundang adalah Abadi. Jika dirinya atau Sadikin yang wakili PSM, dikhawatirkan ditolak oleh panitia KLB.
Rully menjelaskan, kondisi ini menyulitkan PSM untuk hadir pada Kongres Biasa PSSI yang akan membahas teknis penyatuan liga Juni nanti. ''Berdasarkan informasi yang saya terima, data di KLB, menjadi data awal untuk kongres selanjutnya,” paparnya.
Dia menegaskan, persoalan saat ini bukan pada bisa tidaknya PSM bergabung di ISL 2014 setelah sempat terkena sanksi dari exco PSSI saat pindah ke IPL. Namun poin pentingnya adalah, siapa yang menjadi wakil PSM di Kongres Biasa yang akan digelar Juni mendatang.
Karena berdasarkan hasil KLB, ISL 2014 mendatang diikuti 22 klub. Terdiri dari empat klub Indonesian Premier League (IPL) dan 18 ISL. ''Pada kongres biasa nanti, akan dibahas dan disetujui nama klub IPL yang dimasukkan di ISL 2014. Kalau PSM tidak punya wakil, siapa yang memperjuangkan nasib klub ini,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini manajemen terus intes berkomunikasi dengan Sadikin termasuk Abadi soal siapa yang akan hadir dalam kongres biasa nanti. ''Nanti kami mencoba meminta surat kuasa, bahwa yang akan mewakili PSM adalah saya atau Pak Sadikin,” tuturnya.
Surat kuasa tersebut menurut dia sangat penting sebagai bukti hitam di atas putih, bawah tidak ada dua orang yang mewakili PSM di Kongres Biasa dan nama yang tertera sebagai voters sudah menpercayakan ke pihak lain.
Rully mengatakan, saat ini pihaknya juga akan mencoba berkoordinasi dengan klub PT LPIS maupun ISL untuk lolos pada Kongres Biasa nanti. ''Pada prinsipnya kami akan tetap berupaya melakukan yang terbaik untuk tim ini,” jelasnya.
Sementara itu, CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjadjanto mengakui bahwa hanya ada empat klub IPL yang diberikan jatah pada ISL 2014 mendatang. Soal teknis klub, baru akan dibahas saat Kongres Biasa.
Berdasarkan saran PT LPIS, klub yang bisa masuk ke ISL mendatang adalah yang memenuhi syarat Asian Football Confederation (AFC). Misalnya, legal, finansial, pendukung, dan organisai serta infrastruktur.
(aww)