Djanur andalkan pemain muda binaan Persib
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman berharap Persib bisa memetik hasil dari proses pembinaan yang terus digulirkan klub-klub amatir di Kota Bandung. Karena itu, Djanur ingin Persib U-21 benar-benar jadi wadah yang tepat untuk menampung bakat-bakat pemain lokal.
Secara terbuka, Djanur mengungkapkan ia sangat mengharapkan ada komunikasi dan koordinasi yang baik dengan skuad Persib U-21. Sebab baginya tim junior memiliki sejumlah hal yang bisa mendukung kepentingan tim senior. “Jadi saya harap tidak ada jarak yang katanya selama ini terjadi antara Persib senior dengan junior,” terang Djanur.
Berbekal pengalamannya melatih di Pelita Jaya U-21, Djanur tahu betul pentingnya komunikasi antara tim senior dan junior. Ia mencontohkan sosok kiper muda berbakat, Shahar Ginanjar mampu diorbitkan di level senior karena ada hubungan timbal balik antara tim senior dan junior.
“Komunikasi dan koordinasi itu memang cukup penting. Saya sendiri sangat berharap ada pemain potensial dari tim U-21 yang kedepannya bisa diandalkan dan dimaksimalkan potensinya oleh Persib,” ungkap pelatih yang sukses membawa Pelita Jaya U-21 menjuarai ISL U-21 pada musim 2008/2009.
Menurut Djanur, pemain junior dapat dibina dengan serius menggunakan sistem yang sama seperti yang digunakan atau diterapkan pada pemain senior. Dengan begitu, Djadjang pun tidak akan ragu dengan kualitas pemain yang mampu bergabung dengan Persib U-21.
“Idealnya dibina masuk dalam satu camp, latihan secara kontinu dan terencana,” ungkapnya seolah ingin menceritakan pengalamannya dalam memoles tim Pelita U-21 selama tiga musim dengan cara menggemblengnya di pusat latihan Sawangan, Depok.
Meski baru ditentukan pada hari Jumat (22/3), namun Persib U-21 dipastikan bakal diperkuat oleh tiga pemain muda yang berstatus magang di Persib Bandung. Mereka adalah Agil Pramono, Dipi Yogaswara, dan Sena Mahendra.
Secara terbuka, Djanur mengungkapkan ia sangat mengharapkan ada komunikasi dan koordinasi yang baik dengan skuad Persib U-21. Sebab baginya tim junior memiliki sejumlah hal yang bisa mendukung kepentingan tim senior. “Jadi saya harap tidak ada jarak yang katanya selama ini terjadi antara Persib senior dengan junior,” terang Djanur.
Berbekal pengalamannya melatih di Pelita Jaya U-21, Djanur tahu betul pentingnya komunikasi antara tim senior dan junior. Ia mencontohkan sosok kiper muda berbakat, Shahar Ginanjar mampu diorbitkan di level senior karena ada hubungan timbal balik antara tim senior dan junior.
“Komunikasi dan koordinasi itu memang cukup penting. Saya sendiri sangat berharap ada pemain potensial dari tim U-21 yang kedepannya bisa diandalkan dan dimaksimalkan potensinya oleh Persib,” ungkap pelatih yang sukses membawa Pelita Jaya U-21 menjuarai ISL U-21 pada musim 2008/2009.
Menurut Djanur, pemain junior dapat dibina dengan serius menggunakan sistem yang sama seperti yang digunakan atau diterapkan pada pemain senior. Dengan begitu, Djadjang pun tidak akan ragu dengan kualitas pemain yang mampu bergabung dengan Persib U-21.
“Idealnya dibina masuk dalam satu camp, latihan secara kontinu dan terencana,” ungkapnya seolah ingin menceritakan pengalamannya dalam memoles tim Pelita U-21 selama tiga musim dengan cara menggemblengnya di pusat latihan Sawangan, Depok.
Meski baru ditentukan pada hari Jumat (22/3), namun Persib U-21 dipastikan bakal diperkuat oleh tiga pemain muda yang berstatus magang di Persib Bandung. Mereka adalah Agil Pramono, Dipi Yogaswara, dan Sena Mahendra.
(akr)