IPL dan Divisi Utama LPIS jalan terus
A
A
A
Sindonews.com - Kompetisi di bawah naungan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) untuk Indonesian Premier League (IPL) dan Divisi Utama musim tetap dilanjutkan. Keputusan itu berdasarkan hasil rapat koordinasi antara PT LPIS beserta tim-tim IPL dan Divisi Utama di Jakarta menyikapi hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Sekretaris Persiba Bantul Wikan Werdo Kisworo yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut mengatakan kompetisi IPL musim ini yang sudah berjalan 2-3 laga tetap dilanjutkan sesuai jadwal.
"IPL tetap dilanjutkan sesuai jadwal. Ini merupakan musim terakhir IPL, karena musim depan sudah melebur dengan ISL. Divisi Utama LPIS juga tetap digelar," katanya saat dihubungi dari Yogyakarta, Jumat (22/3).
Hanya saja, PT LPIS selaku sponsor kompetisi tidak menjanjikan memberikan modal awal atau revenue sharing kepada tim yang berada di bawah naungan. Untuk pendanaan mengarungi kompetisi semusim ke depan menjadi tanggungan masing-masing klub.
"Sebelumnya memang ada wacana revenue sharing, namun PT LPIS tidak menjanjikan memberikan itu. PT LPIS takut ditagih. Kapasitas PT LPIS hanya sebagai sponsor kompetisi, bukan sponsor klub," jelasnya.
Wikan tidak menampik tanpa adanya reveneu sharing membuat tim-tim IPL kelabakan dalam menopang anggaran untuk biaya operasional tim terutama untuk laga tandang atau away.
"Jadi potensi WO memang besar, karena beberapa tim mengalami problem finansial sehingga tidak mampumenjalani laga away. Kondisinya memang demikian, tapi mau gimana lagi. Yang penting ada semangat agar kompetisi tetap jalan terus," ungkapnya.
Dia memastikan, dua tim yang akan menjadi lawan Persiba dalam waktu dekat (PSLS Lhokseumawe dan Persiraja Banda Aceh), menegaskan komitmennya untuk datang ke Bantul. "Persiba siap menjamu PSLS Lhokseumawe pada 28 Maret dan Persiraja Banda Aceh pada 31 Maret. Dalam rapat tersebut, kami bertemu dengan perwakilan kedua tim dan dua-duanya memiliki komitmen datang menjalani laga tandang di Bantul," ungkapnya.
Wikan juga memastikan tim Laskar Sultan Agung juga akan semaksimal mungkin melakoni laga tandang meski dalam keterbatasan finansial.
"Dari segi finansial memang terbatas, namun kami akan meminimalisasi agar Persiba terhindar dari kekalahan WO. Artinya, kami akan berusaha semaksimal mungkin menjalani laga tandang," tegasnya.
Disinggung 4 slot tim IPL yang berhak menjadi bagian ISL musim depan, Wikan belum bisa memastikannya. Pasalnya dalam rapat koordinasi tersebut tidak membahas sama sekali seputar 4 jatah tim IPL ke ISL.
"Tidak membahas soal itu (jatah 4 tim IPL ke ISL). Sampai saat ini belum ada kejelasan. Siapa yang berwenang menunjuk 4 tim juga belum tahu, apakah dipilih oleh Exco PSSI atau berdasarkan hasil kompetisi," ungkapnya.
Sementara itu, hasil rapat tersebut juga memutuskan kompetisi Divisi Utama LPIS musim ini tetap digelar namun tidak ada promosi. Inilah harga mahal yang harus dibayar dari berakhirnya dualisme. "Ya, musim ini tetap digelar, namun tidak ada promosi," kata Manager Operasional PSS Sleman Bambang Nurjoko.
Dia mengakui, keputusan tidak ada promosi memang sangat berat bagi tim-tim Divisi Utama LPIS. "Keputusan tidak ada promosi bagi Divisi Utama (LPIS) memang berat. Semua tim (di bawah LPIS) merasakan betapa beratnya. Tapi ini kami tetap berusaha semangat mengarungi kompetisi,"
jelasnya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Banur ini mengatakan, untuk teknik pelaksanaan Divisi Utama LPIS, kick off dihelat pada 14 Maret. "Hasil rapat juga memutuskan kompetisi (Divisi Utama LPIS) digelar pada Minggu 14 Maret 201," katanya.
Sebagai partai pembuka, opening ceremony digelar di Stadion Maguwoharjo Sleman yang mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan tim promosi Persibangga Purbalingga. Pada hari yang sama juga digelar tiga pertandingan lain di lokasi yang berbeda. Pertandingan digelar dua
kali dalam seminggu, yakni setiap Minggu dan Rabu.
Banur menambahkan, jumlah konstestan Divisi Utama LPIS musim ini sebanyak 24 tim yang dibagi menjadi 2 grup, masing-masing grup terdiri 12 tim. PSS Sleman berada di Grup 2, antara lain terdiri dari PPSM Magelang, Persibangga Purbalingga, Persipasi Bekasi dan lainnya. "Karena tidak ada promosi, maka tidak mempertemukan tim-tim papan atas masing-masing grup," ungkapnya.
Hanya saja, tim-tim papan atas masing-masing grup, berpeluang berpartisipasi dengan tim-tim Divisi Utama PT Liga Indonesia. "Jadi, tidak hanya kasta tertinggi (IPL dan ISL) yang digabung, Divisi Utama
PT LPIS dan Divisi UTama PT Liga Indonesia musim depan juga digabung,"kata Banur.
Sekretaris Persiba Bantul Wikan Werdo Kisworo yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut mengatakan kompetisi IPL musim ini yang sudah berjalan 2-3 laga tetap dilanjutkan sesuai jadwal.
"IPL tetap dilanjutkan sesuai jadwal. Ini merupakan musim terakhir IPL, karena musim depan sudah melebur dengan ISL. Divisi Utama LPIS juga tetap digelar," katanya saat dihubungi dari Yogyakarta, Jumat (22/3).
Hanya saja, PT LPIS selaku sponsor kompetisi tidak menjanjikan memberikan modal awal atau revenue sharing kepada tim yang berada di bawah naungan. Untuk pendanaan mengarungi kompetisi semusim ke depan menjadi tanggungan masing-masing klub.
"Sebelumnya memang ada wacana revenue sharing, namun PT LPIS tidak menjanjikan memberikan itu. PT LPIS takut ditagih. Kapasitas PT LPIS hanya sebagai sponsor kompetisi, bukan sponsor klub," jelasnya.
Wikan tidak menampik tanpa adanya reveneu sharing membuat tim-tim IPL kelabakan dalam menopang anggaran untuk biaya operasional tim terutama untuk laga tandang atau away.
"Jadi potensi WO memang besar, karena beberapa tim mengalami problem finansial sehingga tidak mampumenjalani laga away. Kondisinya memang demikian, tapi mau gimana lagi. Yang penting ada semangat agar kompetisi tetap jalan terus," ungkapnya.
Dia memastikan, dua tim yang akan menjadi lawan Persiba dalam waktu dekat (PSLS Lhokseumawe dan Persiraja Banda Aceh), menegaskan komitmennya untuk datang ke Bantul. "Persiba siap menjamu PSLS Lhokseumawe pada 28 Maret dan Persiraja Banda Aceh pada 31 Maret. Dalam rapat tersebut, kami bertemu dengan perwakilan kedua tim dan dua-duanya memiliki komitmen datang menjalani laga tandang di Bantul," ungkapnya.
Wikan juga memastikan tim Laskar Sultan Agung juga akan semaksimal mungkin melakoni laga tandang meski dalam keterbatasan finansial.
"Dari segi finansial memang terbatas, namun kami akan meminimalisasi agar Persiba terhindar dari kekalahan WO. Artinya, kami akan berusaha semaksimal mungkin menjalani laga tandang," tegasnya.
Disinggung 4 slot tim IPL yang berhak menjadi bagian ISL musim depan, Wikan belum bisa memastikannya. Pasalnya dalam rapat koordinasi tersebut tidak membahas sama sekali seputar 4 jatah tim IPL ke ISL.
"Tidak membahas soal itu (jatah 4 tim IPL ke ISL). Sampai saat ini belum ada kejelasan. Siapa yang berwenang menunjuk 4 tim juga belum tahu, apakah dipilih oleh Exco PSSI atau berdasarkan hasil kompetisi," ungkapnya.
Sementara itu, hasil rapat tersebut juga memutuskan kompetisi Divisi Utama LPIS musim ini tetap digelar namun tidak ada promosi. Inilah harga mahal yang harus dibayar dari berakhirnya dualisme. "Ya, musim ini tetap digelar, namun tidak ada promosi," kata Manager Operasional PSS Sleman Bambang Nurjoko.
Dia mengakui, keputusan tidak ada promosi memang sangat berat bagi tim-tim Divisi Utama LPIS. "Keputusan tidak ada promosi bagi Divisi Utama (LPIS) memang berat. Semua tim (di bawah LPIS) merasakan betapa beratnya. Tapi ini kami tetap berusaha semangat mengarungi kompetisi,"
jelasnya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Banur ini mengatakan, untuk teknik pelaksanaan Divisi Utama LPIS, kick off dihelat pada 14 Maret. "Hasil rapat juga memutuskan kompetisi (Divisi Utama LPIS) digelar pada Minggu 14 Maret 201," katanya.
Sebagai partai pembuka, opening ceremony digelar di Stadion Maguwoharjo Sleman yang mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan tim promosi Persibangga Purbalingga. Pada hari yang sama juga digelar tiga pertandingan lain di lokasi yang berbeda. Pertandingan digelar dua
kali dalam seminggu, yakni setiap Minggu dan Rabu.
Banur menambahkan, jumlah konstestan Divisi Utama LPIS musim ini sebanyak 24 tim yang dibagi menjadi 2 grup, masing-masing grup terdiri 12 tim. PSS Sleman berada di Grup 2, antara lain terdiri dari PPSM Magelang, Persibangga Purbalingga, Persipasi Bekasi dan lainnya. "Karena tidak ada promosi, maka tidak mempertemukan tim-tim papan atas masing-masing grup," ungkapnya.
Hanya saja, tim-tim papan atas masing-masing grup, berpeluang berpartisipasi dengan tim-tim Divisi Utama PT Liga Indonesia. "Jadi, tidak hanya kasta tertinggi (IPL dan ISL) yang digabung, Divisi Utama
PT LPIS dan Divisi UTama PT Liga Indonesia musim depan juga digabung,"kata Banur.
(aww)