Nasib IPL buram, Persema ogah-ogahan ke Makassar
A
A
A
Sindonews.com - Persema Malang benar-benar kehilangan gairah untuk melanjutkan kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Buktinya, pertandingan away ke markas PSM Makassar akhir bulan ini belum tentu bakal dilakoni. Sikap cuek ini terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang dianggap merugikan.
Tim Persema sendiri masih diliburkan tanpa batas waktu jelas sembari menunggu perkembangan lebih lanjut. Manajemen mengatakan hingga kini belum ada hasrat berangkat ke Makassar untuk melakoni pertandingan lanjutan IPL. Padahal sebelumnya Bledeg Biru sangat bersemangat.
''Kami belum memutuskan apakah akan berangkat ke Makassar. Semuanya masih buram dan kami belum bisa mengambil keputusan. Kami tentu masih bicara dengan pemegang saham terkait langkah selanjutnya,” ujar Asisten Manajer Persema Malang Dito Arief, Jumat (22/3).
Persema terus mempertimbangkan apakah bakal melanjutkan keterlibatan di IPL setelah ada 'fatwa' dari KLB mereka tidak akan bisa lolos ke kompetisi hasil unifikasi musim depan. Manajemen pun masih terus berkoordinasi dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) terkait persoalan tersebut.
Klub yang dulunya dikelola Pemerintah Kota Malang ini terus mencari celah agar nasib mereka lebih baik. Sebab jika hanya menerima begitu saja keputusan KLB, maka tidak ada gunanya melanjutkan kompetisi yang jelas membutuhkan dana besar. “Jadi tunggu saja perkembangan selanjutnya,” tukas Dito.
Penampilan Persema sendiri musim ini kurang kompetitif di awal kompetisi. Dari tiga pertandingan, tim ramuan Slave Radovski hanya menang sekali dan kalah dua kali. Prospek tim sebenarnya tidak begitu cerah jika melihat komposisi tim. Namun lebih mengkhawatirkan adalah ancaman terhapus dari sepakbola Indonesia musim depan.
Sebaliknya dengan calon lawan, PSM Makassar dinyatakan masih berpeluang merebut tempat di kompetisi anyar pada 2014 nanti. Klub kebanggaan warga Sulawesi Selatan itu dinyatakan sudah terbebas dari sanksi PSSI karena sudah melalui tahap pemutihan pada kongres 2011 silam.
Pertandingan lain yang terancam batal adalah derby Jawa Timur antara Persibo Bojonegoro dan Persebaya Surabaya. Laga yang sedianya digelar pekan depan di Surabaya tersebut hingga kini belum ada kepastian karena pihak Persibo meminta penundaan jadwal.
Menurut pihak Persebaya, penundaan itu dengan alasan Persibo ingin konsentrasi ke AFC Cup. Sayang manajemen Persibo sendiri belum ada yang bisa dimintai statemen resmi terkait permintaan penundaan jadwal tersebut. Namun salah satu sumber di internal klub menyatakan, penundaan itu bukan semata karena AFC Cup.
Namun manajemen meminta waktu lebih panjang untuk membujuk pemain agar bisa kembali bertanding. Setelah tampil lawan New Radiant di Solo lalu, para pemain kehilangan semangat dan pulang kampung. Pelatih Gunsul Yakin pun tidak bisa berbuat banyak dengan fakta tersebut.
“Pemain sampai sekarang belum semuanya datang ke Bojonegoro. Mereka malas bertanding sebelum ada kepastian kontrak dari manajemen. Sedangkan katanya manajemen masih akan membahas urusan kontrak itu dapam rapat CEO. Kalau digelar sesuai jadwal, pemain mungkin tidak mau bertanding,” ujar sumber tersebut.
Persibo Bojonegoro adalah satu-satunya tim yang masih ribut urusan kontrak pemain. Maklum, hingga kompetisi IPL sudah memainkan tiga pertandingan, manajemen tidak mempunyai uang sepeser pun untuk membayar pemain yang telah berjibaku di dua kompetisi.
Tim Persema sendiri masih diliburkan tanpa batas waktu jelas sembari menunggu perkembangan lebih lanjut. Manajemen mengatakan hingga kini belum ada hasrat berangkat ke Makassar untuk melakoni pertandingan lanjutan IPL. Padahal sebelumnya Bledeg Biru sangat bersemangat.
''Kami belum memutuskan apakah akan berangkat ke Makassar. Semuanya masih buram dan kami belum bisa mengambil keputusan. Kami tentu masih bicara dengan pemegang saham terkait langkah selanjutnya,” ujar Asisten Manajer Persema Malang Dito Arief, Jumat (22/3).
Persema terus mempertimbangkan apakah bakal melanjutkan keterlibatan di IPL setelah ada 'fatwa' dari KLB mereka tidak akan bisa lolos ke kompetisi hasil unifikasi musim depan. Manajemen pun masih terus berkoordinasi dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) terkait persoalan tersebut.
Klub yang dulunya dikelola Pemerintah Kota Malang ini terus mencari celah agar nasib mereka lebih baik. Sebab jika hanya menerima begitu saja keputusan KLB, maka tidak ada gunanya melanjutkan kompetisi yang jelas membutuhkan dana besar. “Jadi tunggu saja perkembangan selanjutnya,” tukas Dito.
Penampilan Persema sendiri musim ini kurang kompetitif di awal kompetisi. Dari tiga pertandingan, tim ramuan Slave Radovski hanya menang sekali dan kalah dua kali. Prospek tim sebenarnya tidak begitu cerah jika melihat komposisi tim. Namun lebih mengkhawatirkan adalah ancaman terhapus dari sepakbola Indonesia musim depan.
Sebaliknya dengan calon lawan, PSM Makassar dinyatakan masih berpeluang merebut tempat di kompetisi anyar pada 2014 nanti. Klub kebanggaan warga Sulawesi Selatan itu dinyatakan sudah terbebas dari sanksi PSSI karena sudah melalui tahap pemutihan pada kongres 2011 silam.
Pertandingan lain yang terancam batal adalah derby Jawa Timur antara Persibo Bojonegoro dan Persebaya Surabaya. Laga yang sedianya digelar pekan depan di Surabaya tersebut hingga kini belum ada kepastian karena pihak Persibo meminta penundaan jadwal.
Menurut pihak Persebaya, penundaan itu dengan alasan Persibo ingin konsentrasi ke AFC Cup. Sayang manajemen Persibo sendiri belum ada yang bisa dimintai statemen resmi terkait permintaan penundaan jadwal tersebut. Namun salah satu sumber di internal klub menyatakan, penundaan itu bukan semata karena AFC Cup.
Namun manajemen meminta waktu lebih panjang untuk membujuk pemain agar bisa kembali bertanding. Setelah tampil lawan New Radiant di Solo lalu, para pemain kehilangan semangat dan pulang kampung. Pelatih Gunsul Yakin pun tidak bisa berbuat banyak dengan fakta tersebut.
“Pemain sampai sekarang belum semuanya datang ke Bojonegoro. Mereka malas bertanding sebelum ada kepastian kontrak dari manajemen. Sedangkan katanya manajemen masih akan membahas urusan kontrak itu dapam rapat CEO. Kalau digelar sesuai jadwal, pemain mungkin tidak mau bertanding,” ujar sumber tersebut.
Persibo Bojonegoro adalah satu-satunya tim yang masih ribut urusan kontrak pemain. Maklum, hingga kompetisi IPL sudah memainkan tiga pertandingan, manajemen tidak mempunyai uang sepeser pun untuk membayar pemain yang telah berjibaku di dua kompetisi.
(aww)