Benteng kurang mentereng?

Sabtu, 25 Mei 2013 - 14:29 WIB
Benteng kurang mentereng?
Benteng kurang mentereng?
A A A
Sindonews.com -Persela Lamongan pantas mengkhawatirkan soliditas benteng pertahanan kala menjamu Persegres Gresik United di Stadion Surajaya, Minggu (26/5) malam. Absennya centre back Djayusman Triasdi yang terkena kartu merah saat lawan Arema Cronous membuat dia harus menyingkir sementara dari line up tim.

Praktis, kehilangan Djayusman pantas menjadi kecemasan Laskar Joko Tingkir, julukan Persela. Sebab kolaborasinya dengan Roman Golian membuktikan Persela tampil mentereng dengan mencatat clean sheet melawan Persita Tangerang dan Arema Cronous. Kini Persela harus memasang Han Sang Min untuk mengganjal posisi di samping Roman Golian di jantung pertahanan.

Menariknya, peran Han Sang Min justru kurang meyakinkan musim ini dan terlalu lama gagal menjaga clean sheet. Di sinilah kelemahan yang pantas diperhatikan kubu tuan rumah. Belum lagi harus mengembalikan produktifitas setelah Samsul Arif gagal melanjutkan rekor mencetak gol ketika ditahan imbang tanpa gol oleh Arema Cronous.

Persela sebenarnya memiliki kans mengamankan angka sempurna jika melihat progres permainan di dua pertandingan terakhir. Namun tak dimungkiri bahwa pertahanan merupakan salah satu titik lemah utama selama ini. Pelatih Caretaker Persela Didik Ludiyanto mengakui pihaknya sedikit rugi harus kehilangan Djayusman Triasdi.

"Djayusman telah menunjukkan permainan bagus di dua pertandingan. Saya berharap itu bisa dijaga siapa saja yang nanti mendapat tugas di tim utama. Dua clean sheet sangat menggembirakan dan saya ingin itu bisa diteruskan lawan Persegres. Tentunya juga diimbangi dengan produktifitas yang cukup," terang Didik Ludiyanto.

Selain perubahan komposisi di pertahanan, mungkin tidak ada perubahan berarti dalam tim Persela. Samsul Arif menjadi penggedor utama bersama Mario Costas. Nama terakhir menjadi sorotan utama di Stadion Surajaya karena semakin jauh dari gol. Catatan Costas musim ini tergolong mengkhawatirkan karena baru mencetak empat gol.

Dia kelihatan mulai kehilangan kepercayaan diri yang menjadi modal awal seorang eksekutor. Sialnya, Persela tidak memiliki striker pelapis yang bisa mengimbangi sepak terjang Samsul Arif. Ada nama Zaenal Arifin yang bisa menjadi alternatif, tapi produktifitasnya juga belum meyakinkan.

Disinggung kualitas Persegres, Didik menunjuk nama Aldo Baretto dan Shohei Matsunaga yang pantas diwaspadai. "Kedua pemain itu bagus sebagai striker dan sayap. Kami akan bermain menyerang, sekaligus mengantisipasi serangan balik dari kedua pemain itu," urai Didik.

Sementara, Persegres Gresik juga tidak meremehkan kekuatan tim tetangganya itu. Kendati masih belum sepenuhnya stabil, Pelatih Persegres Widodo C Putro mengatakan Persela memiliki spirit untuk bangkit dan menjadi ujian yang tidak ringan bagi timnya di Stadion Surajaya.

"Kekuatan Persela ada di lini tengah karena ada Gustavo Lopez dan dua sayap. Sebisa mungkin pasokan bola dari tengah harus diminimalisir. Kami punya bek berpengalaman seperti Erol Iba dan Diogo Santos yang bisa mengantisipasi serangan sayap Persela," ucap Widodo C Putro.

Menyikapi kondisi lapangan yang bergelombang, pelatih yang pernah menangani Persela Lamongan ini akan menyiasatinya dengan umpan panjang. Dirinya tidak akan memaksakan umpan pendek jika itu tidak efektif. "Saya sudah tahu kondisi lapangan dan akan siapkan strategi yang pas," terangnya.(Kukuh setyawan)

Persela Lamongan (4-4-2):
Khoirul Huda (gk); Taufik Kasrun, Roman Golian, Han Sang Min, Erol Iba; Jimmy Suparno, Gustavo Lopez, Dhanu Rosade; Inkyun Oh; Samsul Arif, Mario Costas.

Persegres Gresk (4-2-3-1):
Hery Prasetya (gk), Diogo Santos, Sasa Zecevic, Ambrizal, Erol Iba; Kacung Munif, Agus Indra; Shohei Matsunaga, Siswanto, Ngon Mamoun; Aldo Baretto.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8052 seconds (0.1#10.140)