Persis LPIS setujui bayar gaji pemain 40%
A
A
A
Sindonews.com - Managemen Persis Solo versi LPIS memastikan laga menjamu Persekap Pasuruan pada Rabu (29/5/2013) tetap dihelat di Stadion Manahan Solo. Managemen sudah menyetujui permintaan pemain agar gaji dibayarkan minimal 40% dari total gaji April sebelum laga kontra Laskar Untung Suropati digelar.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengatakan, managemen sudah menyetujui keinginan pemain seputar pembayaran gaji 40% dari total gaji April sebelum laga melawan Pasuruan. Sebelumnya, pemain sudah menerima gaji 20%, sehingga tinggal menambah 20% lagi. "Kami sudah bernegoisasi dengan perwakilan pemain. Prinsipnya, pemain dan
managemen sepakat. Gaji dibayarkan 40% dulu," katanya, Minggu (26/5/2013).
Menurut dia, dengan kesepakatan tersebut, dipastikan pemain tidak akan mogok latihan dan siap menjamu pemuncak klasemen semenatar Persekap. "Hak pemain kami bayarkan sebelum pertandingan. Jadi kami siap menjamu Persekap Rabu (29/5/2013) besok. Pemain juga antusias menghadapi laga tersebut," ujarnya.
Usai kesepakatan terjadi, managemen juga berharap agar pemain yang masih menjalani masa libur di luar kota atau pulang ke kampung halaman segera merapat ke Kota Bengawan. Selain menerima gaji, juga untuk menjalani latihan rutin menghadapi tim besutan Rudy William Keltjes tersebut. "Kami berharap pemain yang masih berada di luar kota segera datang ke Solo," pintanya.
Pengusaha jasa transportasi menegaskan, sampai saat ini tim berjuluk Laskar Sambernyawa tetap konsisten mengarungi kompetisi meski segudang persoalan finansial masih membelit. "Usai ada kata sepakat dengan pemain, kami sama sekali belum menyerah membawa tim ini untuk berprestasi. Peluang menjadi yang terbaik, setidaknya di Grup II masih terbuka lebar," jelasnya.
Joni mengatakan, untuk mengatasi krisis finansial, managemen terus mencari solusi untuk memecahkannya. Salah satu wacana yang dibangun adalah menggelar laga kandang di Stadion Manahan pada malam hari yang dianggap mampu mendongkrak pendapatan dari penjualan tiket penonton.
Hanya saja, untuk laga kontra Persekap, belum ada kepastikan apakah laga tersebut akan digelar malam hari atau sore seperti biasanya. Yang jelas, managemen dan panitia pelaksana masih menggodok kemungkinan laga digelar malam hari. "Selain berencana menggelar pada malam hari, kita akan meminimalisir penonton yang masuk tanpa tiket," ujarnya.
Solusi lain yang akan ditempuh untuk meminimalisir pengeluaran tim, adalah dengan pindah mess. Saat ini punggawa Persis LPIS menempati mess di Wisma Teratai Mangkubumen yang dianggap biayanya kurang terjangkau untuk ukuran Persis LPIS. Untuk biaya sewa ruang saja mencapai Rp39 juta belum termasuk katering.
"KIta sedanmg mencari alternatif pindah mess. Kita ingin mencari mess yang memiliki enam kamar dengan ukuran besar. Sehingga, dari segi biaya sewa relatif lebih terjangkau oleh keuangan kita," kata Joni.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengatakan, managemen sudah menyetujui keinginan pemain seputar pembayaran gaji 40% dari total gaji April sebelum laga melawan Pasuruan. Sebelumnya, pemain sudah menerima gaji 20%, sehingga tinggal menambah 20% lagi. "Kami sudah bernegoisasi dengan perwakilan pemain. Prinsipnya, pemain dan
managemen sepakat. Gaji dibayarkan 40% dulu," katanya, Minggu (26/5/2013).
Menurut dia, dengan kesepakatan tersebut, dipastikan pemain tidak akan mogok latihan dan siap menjamu pemuncak klasemen semenatar Persekap. "Hak pemain kami bayarkan sebelum pertandingan. Jadi kami siap menjamu Persekap Rabu (29/5/2013) besok. Pemain juga antusias menghadapi laga tersebut," ujarnya.
Usai kesepakatan terjadi, managemen juga berharap agar pemain yang masih menjalani masa libur di luar kota atau pulang ke kampung halaman segera merapat ke Kota Bengawan. Selain menerima gaji, juga untuk menjalani latihan rutin menghadapi tim besutan Rudy William Keltjes tersebut. "Kami berharap pemain yang masih berada di luar kota segera datang ke Solo," pintanya.
Pengusaha jasa transportasi menegaskan, sampai saat ini tim berjuluk Laskar Sambernyawa tetap konsisten mengarungi kompetisi meski segudang persoalan finansial masih membelit. "Usai ada kata sepakat dengan pemain, kami sama sekali belum menyerah membawa tim ini untuk berprestasi. Peluang menjadi yang terbaik, setidaknya di Grup II masih terbuka lebar," jelasnya.
Joni mengatakan, untuk mengatasi krisis finansial, managemen terus mencari solusi untuk memecahkannya. Salah satu wacana yang dibangun adalah menggelar laga kandang di Stadion Manahan pada malam hari yang dianggap mampu mendongkrak pendapatan dari penjualan tiket penonton.
Hanya saja, untuk laga kontra Persekap, belum ada kepastikan apakah laga tersebut akan digelar malam hari atau sore seperti biasanya. Yang jelas, managemen dan panitia pelaksana masih menggodok kemungkinan laga digelar malam hari. "Selain berencana menggelar pada malam hari, kita akan meminimalisir penonton yang masuk tanpa tiket," ujarnya.
Solusi lain yang akan ditempuh untuk meminimalisir pengeluaran tim, adalah dengan pindah mess. Saat ini punggawa Persis LPIS menempati mess di Wisma Teratai Mangkubumen yang dianggap biayanya kurang terjangkau untuk ukuran Persis LPIS. Untuk biaya sewa ruang saja mencapai Rp39 juta belum termasuk katering.
"KIta sedanmg mencari alternatif pindah mess. Kita ingin mencari mess yang memiliki enam kamar dengan ukuran besar. Sehingga, dari segi biaya sewa relatif lebih terjangkau oleh keuangan kita," kata Joni.
(wbs)