Megahnya kandang anyar Persib
A
A
A
Sindonews.com – Mimpi Persib Bandung menempati Stadion anyar bakal segera terwujud. Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung dalam waktu dekat bakal segera rampung pembangunannya.
Tepat pada hari penetapan nama BLA sebagai nama Stadion berkapasitas 40 ribu penonton tersebut oleh DPRD Kota Bandung, Kamis (28/3) lalu. Pihak PT. Adhi Karya selaku pemegang proyek pembangunan Stadion yang menelan anggaran ratusan miliar rupiah ini sudah melakukan uji coba lampu penerangan stadion.
Keinginan Maung Bandung untuk menempati Stadion anyar sebenarnya sudah ada sejak dua dekade silam pada saat R. Nuriana menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, pertengahan 1990’an. Kala itu Pemprop Jabar berencana membangun Stadion megah di kawasan Cingcin, Soreang. Sayangnya rencana tersebut gagal terwujud.
Salah satu tokoh yang mengusulkan nama GBLA sendiri adalah Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf yang merupakan Duta Persib. Meski nama Stadion Gelora BLA tersebut atas sumbangsih dirinya, namun dia menegaskan bahwa tidak ada kepentingan politik apapun.
“Saya hanya berpikir saat itu bahwa sebuah nama yang monumental dan dekat dengan masyarakat yang cocok untuk sebuah stadion semegah Gedebage, akhirnya tersirat Nama Bandung Lautan Api,” ucapnya.
Impian publik sepak bola Jabar, khususnya Bobotoh baru terwujud pada tahun 2009. Wali Kota Bandung, Dada Rosada secara resmi melakukan peletakan batu pertama yang menandai pembangunan SUS Gedebage. Meski melenceng dari target selesai yang awalnya diperkirakan rampung akhir tahun 2012 lalu. Kehadiran Stadion GBLA tetap menumbuhkan semangat baru.
“Ya sebelumnya saya sudah pernah dengar Persib akan memiliki salah satu stadion terbaik di Indonesia. Ini cukup bagus buat tim. Stadion besar dan berkualitas adalah identitas lain dari sebuah klub sepak bola,” papar striker andalan Persib, Serginho Van Dijk.
Stadion GBLA memang menjanjikan kenyamanan tak hanya buat penonton karena memiliki atap di seluruh tribun penonton dan bahan kursi penonton yang digunakan pun tak kalah bagusnya dari Stadion Si Jalak Harupat, Soreang. Juga menjanjikan kenyamanan dalam bermain bagi tim yang bertanding.
Kualitas permukaan lapangan yang bakal digunakan memiliki standari internasional. Sistem subdrainage tersebut sangat dibutuhkan agar lapangan olahraga ini, tidak tergenang air pada saat hujan, sehingga aktifitas olah raga dapat terus berlangsung, tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga terpenuhi standar kualitas prasarana kegiatan olah raga lapangan rumput sebagaimana yang disyaratkan.
Area lapangan rumput stadion sepak bola, terdiri dari dua unsur lapisan penting sebagai pendukung, yaitu lapisan rumput dan lapisan sistem subdrainage.
Sistem subdrainage tersebut sangat dibutuhkan agar lapangan olahraga ini, tidak tergenang air pada saat hujan danb aktifitas olah raga dapat terus berlangsung, tanpa terganggu oleh cuaca. Sehingga terpenuhi standar kualitas prasarana kegiatan olah raga lapangan rumput sebagaimana yang disyaratkan
Tepat pada hari penetapan nama BLA sebagai nama Stadion berkapasitas 40 ribu penonton tersebut oleh DPRD Kota Bandung, Kamis (28/3) lalu. Pihak PT. Adhi Karya selaku pemegang proyek pembangunan Stadion yang menelan anggaran ratusan miliar rupiah ini sudah melakukan uji coba lampu penerangan stadion.
Keinginan Maung Bandung untuk menempati Stadion anyar sebenarnya sudah ada sejak dua dekade silam pada saat R. Nuriana menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, pertengahan 1990’an. Kala itu Pemprop Jabar berencana membangun Stadion megah di kawasan Cingcin, Soreang. Sayangnya rencana tersebut gagal terwujud.
Salah satu tokoh yang mengusulkan nama GBLA sendiri adalah Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf yang merupakan Duta Persib. Meski nama Stadion Gelora BLA tersebut atas sumbangsih dirinya, namun dia menegaskan bahwa tidak ada kepentingan politik apapun.
“Saya hanya berpikir saat itu bahwa sebuah nama yang monumental dan dekat dengan masyarakat yang cocok untuk sebuah stadion semegah Gedebage, akhirnya tersirat Nama Bandung Lautan Api,” ucapnya.
Impian publik sepak bola Jabar, khususnya Bobotoh baru terwujud pada tahun 2009. Wali Kota Bandung, Dada Rosada secara resmi melakukan peletakan batu pertama yang menandai pembangunan SUS Gedebage. Meski melenceng dari target selesai yang awalnya diperkirakan rampung akhir tahun 2012 lalu. Kehadiran Stadion GBLA tetap menumbuhkan semangat baru.
“Ya sebelumnya saya sudah pernah dengar Persib akan memiliki salah satu stadion terbaik di Indonesia. Ini cukup bagus buat tim. Stadion besar dan berkualitas adalah identitas lain dari sebuah klub sepak bola,” papar striker andalan Persib, Serginho Van Dijk.
Stadion GBLA memang menjanjikan kenyamanan tak hanya buat penonton karena memiliki atap di seluruh tribun penonton dan bahan kursi penonton yang digunakan pun tak kalah bagusnya dari Stadion Si Jalak Harupat, Soreang. Juga menjanjikan kenyamanan dalam bermain bagi tim yang bertanding.
Kualitas permukaan lapangan yang bakal digunakan memiliki standari internasional. Sistem subdrainage tersebut sangat dibutuhkan agar lapangan olahraga ini, tidak tergenang air pada saat hujan, sehingga aktifitas olah raga dapat terus berlangsung, tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga terpenuhi standar kualitas prasarana kegiatan olah raga lapangan rumput sebagaimana yang disyaratkan.
Area lapangan rumput stadion sepak bola, terdiri dari dua unsur lapisan penting sebagai pendukung, yaitu lapisan rumput dan lapisan sistem subdrainage.
Sistem subdrainage tersebut sangat dibutuhkan agar lapangan olahraga ini, tidak tergenang air pada saat hujan danb aktifitas olah raga dapat terus berlangsung, tanpa terganggu oleh cuaca. Sehingga terpenuhi standar kualitas prasarana kegiatan olah raga lapangan rumput sebagaimana yang disyaratkan
(wbs)