Persib harus pintar hadapi bola mati
A
A
A
Sindonews.com – Persib Bandung tak memiliki banyak waktu untuk menikmati kemenangan meyakinkan 3-1 atas Persegres Gresik United, akhir pekan lalu. Hanya selang waktu 84 jam usai laga kontra Laskar Joko Samudro, Persib harus kembali fokus menjalani pertandingan melawan klub promosi Barito Putera, Rabu (3/4) besok.
Karena itu, pelatih Djadjang Nurdjaman meminta anak asuhnya untuk segera meninggalkan euforia kemenangan 3-1 atas Gresik United. Jika tiga angka penuh kembali diraih, Maung Bandung membuka peluang untuk merangsek minimal ke posisi enam klasemen sementara Indonesia Super League.
“Dengan jeda waktu sekitar tiga hari dari satu pertandingan ke pertandingan lain, memang tak memberikan kita banyak waktu. Para pemain tentu harus pintar-pintar bisa menjaga kondisi dan fokus dari satu pertandingan ke pertandingan,” terang Djanur.
Dalam rentang waktu sembilan hari, Persib memang bakal menjalani tiga pertandingan. Usai menghadapi Gresik United, akhir pekan lalu. Selang tiga hari kemudian Maung Bandung akan menjajal Barito Putera dan empat hari kemudian menghadapi Persiba Balikpapan, Minggu (7/4).
Secara teknis laga kontra Gresik United memberikan banyak pelajaran buat Djadjang Nurdjaman. Menurutnya masih ada sejumlah kelemahan yang ditunjukan anak asuhnya, terutama transisi dari menyerang ke bertahan serta antisipasi bola-bola mati.
“Lagi-lagi kita kebobolan dari situasi saat lawan mendapatkan bola set-piece. Musim ini beberapa kali kita kebobolan dalam situasi seperti itu. Ini jadi pelajaran buat kita agar lebih antisipatif saat menghadapi situasi bola mati,” papar Djanur.
Dari 11 pertandingan yang sudah dijalani Maung Bandung memang sering kebobolan dalam situasi bola mati. Seperti saat bermain imbang 1-1 dengan Persipura Jayapura, kemudian ketika bermain imbang 2-2 dengan tuan rumah Persiram Raja Ampat. Lalu saat kalah 1-2 dari Persisam Samarinda, 2-4 dari Mitra Kukar. Kalah 1-2 dari Sriwijaya FC, serta menang dengan skor 3-1 atas Pelita Bandung Raya dan Gresik United.
Karena itu, pelatih Djadjang Nurdjaman meminta anak asuhnya untuk segera meninggalkan euforia kemenangan 3-1 atas Gresik United. Jika tiga angka penuh kembali diraih, Maung Bandung membuka peluang untuk merangsek minimal ke posisi enam klasemen sementara Indonesia Super League.
“Dengan jeda waktu sekitar tiga hari dari satu pertandingan ke pertandingan lain, memang tak memberikan kita banyak waktu. Para pemain tentu harus pintar-pintar bisa menjaga kondisi dan fokus dari satu pertandingan ke pertandingan,” terang Djanur.
Dalam rentang waktu sembilan hari, Persib memang bakal menjalani tiga pertandingan. Usai menghadapi Gresik United, akhir pekan lalu. Selang tiga hari kemudian Maung Bandung akan menjajal Barito Putera dan empat hari kemudian menghadapi Persiba Balikpapan, Minggu (7/4).
Secara teknis laga kontra Gresik United memberikan banyak pelajaran buat Djadjang Nurdjaman. Menurutnya masih ada sejumlah kelemahan yang ditunjukan anak asuhnya, terutama transisi dari menyerang ke bertahan serta antisipasi bola-bola mati.
“Lagi-lagi kita kebobolan dari situasi saat lawan mendapatkan bola set-piece. Musim ini beberapa kali kita kebobolan dalam situasi seperti itu. Ini jadi pelajaran buat kita agar lebih antisipatif saat menghadapi situasi bola mati,” papar Djanur.
Dari 11 pertandingan yang sudah dijalani Maung Bandung memang sering kebobolan dalam situasi bola mati. Seperti saat bermain imbang 1-1 dengan Persipura Jayapura, kemudian ketika bermain imbang 2-2 dengan tuan rumah Persiram Raja Ampat. Lalu saat kalah 1-2 dari Persisam Samarinda, 2-4 dari Mitra Kukar. Kalah 1-2 dari Sriwijaya FC, serta menang dengan skor 3-1 atas Pelita Bandung Raya dan Gresik United.
(wbs)