Nasib tak pasti, pemain Persebaya berlatih lagi

Selasa, 09 April 2013 - 14:57 WIB
Nasib tak pasti, pemain...
Nasib tak pasti, pemain Persebaya berlatih lagi
A A A
Sindonews.com - Kendati ditinggal Gede Widiade dan bernasib tak pasti, Persebaya Surabaya masih terlihat memiliki gairah. Buktinya, hari ini sebagian skuad Persebaya masih mengikuti latihan di lapangan Karanggayam, yang terletak di belakang Kompleks kantor dan mes Persebaya.

Sebenarnya tidak ada arahan dari manajemen agar para pemain berlatih rutin. Namun mereka berinisiatif menggelar latihan atas kemauan sendiri, sembari menunggu perkembangan di tubuh klub berjuluk Bajul Ijo. ''Latihan kali ini murni dari inisiatif pemain,” cetus Pelatih Persebaya Ibnu Grahan.

Kendati belum ada kepastian soal masa depan Persebaya, dia mengakui pemain masih memiliki tanggungjawab untuk klub. ''Bagaimana pun mereka masih merasa menjadi bagian dari Persebaya. Kami akan menunggu bagaimana kelanjutan Persebaya ke depan dengan terus berlatih,” ungkapnya.

Kendati nasib Persebaya di Indonesian Premier League (IPL) belum ada kepastian, sejumlah pemain masih memiliki gairah. Pada latihan Selasa (9/4), sebanyak 12 pemain terlihat mengikuti latihan seperti biasanya. Di antaranya terlihat Andik Vermansyah, Taufik, serta pemain senior Mat Halil.

Mat Halil menuturkan, apa pun yang terjadi di Persebaya nanti tidak mengganggu semangat pemain saat ini. ''Kami belum tahu apa yang terjadi nanti. Apakah Persebaya lanjut atau tidak, semua belum tahu. Terpenting sekarang membuktikan bahwa kami adalah pemain profesional,” cetus Mat Halil.

Nasib Persebaya sendiri sejauh ini masih menunggu pembicaraan antara Komisaris Persebaya Saleh Ismail Mukadar, Direktur Utama Persebaya Cholid Goromah, serta Pelatih Ibnu Grahan. Direncanakan dalam pekan ini pertemuan bakal digelar untuk membahas nasib Persebaya, walau waktu belum dipastikan.

Persebaya kolaps mendadak setelah ditinggal Gede Widiade yang selama ini membantu klub, terutama dalam aspek finansial. Mundurnya Gede membuat Persebaya dalam ketidakpastian dhingga supporter Bonek akhirnya menyalahkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret lalu.

Kongres tersebut membuat keputusan yang dianggap 'menghabisi' Persebaya sebagai klub yang terkena dualisme. Salah satu keputusan KLB, klub yang masih terlibat dualisme dianggap tak layak ikut kompetisi unifikasi. Dan klub dualisme di IPL otomatis bakal terhapus.

Sementara, Bonek sendiri bertekad tidak akan kendor dalam melakukan perlawanan terhadap keputusan KLB. Setelah melakukan aksi menentang keputusan KLB pada Minggu (7/4) lalu, ke depannya Bonek bakal menggalang kekuatan yang lebih besar dari supporter lain.

“Sekarang ini bukan Persebaya saja yang terkena dampak negatif dari KLB. Beberapa klub ISL seperti Persibo Bojonegoro dan Persema Malang juga mengalami nasib sama. Kami akan mencoba mengontak mereka agar bersama-sama berjuang menentang ketidakadilan di KLB,” ujar Andy Peci, tokoh Bonek asal Manukan.

Pria yang memang terbiasa memakai peci ini memastikan Bonek akan terus melakukan perlawanan hingga keadilan berpihak pada Persebaya. “Kami terus memikirkan bagaimana langkah selanjutnya agar bisa mengubah situasi yang ada. Bonek akan terus melawan,” tandasnya.

Namun agaknya reaksi Bonek ini sedikit terlambat karena klub lain justru mulai adem. Persema Malang misalnya, sudah tidak lagi berpikir keputusan KLB dan terus mengarungi kompetisi walau musim depan harus terjebur ke kompetisi amatir sekalipun. Persibo sendiri lebih terfokus pada aspek finansial untuk kelangsungan klub
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6653 seconds (0.1#10.140)