Krisis striker Persis berlanjut

Rabu, 10 April 2013 - 12:39 WIB
Krisis striker Persis...
Krisis striker Persis berlanjut
A A A
Sindonews.com - Krisis lini depan Persis Liga indonesia yang menjadi titik lemah selama putaran pertama Grup 5 Divisi Utama Liga Indonesia (Liga) masih berlanjut. Pasalnya, mantan striker Timnas U-22 Miko Ardianto yang menjadi bidikan utama, gagal direkrut. Eks pemain Persebaya Surabaya ini lebih memilih berkostum Persip Pekalongan. Padahal, jajaran pelatih dan manajemen sangat berharap Miko bersedia bergabung menjadi juru gedor Persis Liga.

Sebelumnya kehadiran Miko diharapkan bisa menjadi alternatif sepadan setelah striker utamanya, Puji Widodo masih dibekap cedera. Atas gagalnya merekrut Miko, praktis lini depan Persis Liga tetap mengalami krisis karena hanya menyisakan dua striker saja, yakni Yanuar Ruspuspito dan Zuhri. Persis Liga memang masih memiliki satu striker lagi, Bagus Setya yang masih berstatus magang. Tentu sangat riskan memainkan Bagus Setya di ajang resmi mengingat masih belum memiliki jam terbang tinggi.

Manajer Persis Liga Totok Supriyanto mengaku kecewa gagal merekrut pemain bidikannya. Dia menilai, keberadaan Miko dianggap mampu menjadi penguatan yang signifikan di lini depan. Selain berkualitas, pemain muda ini juga sudah memiliki jam terbang yang mumpuni mengingat pernah berkostum Merah Putih. "Mau gimana lagi, Miko sudah bergabung dengan Persip (Pekalongan)," ujarnya, Rabu (10/4/2013).

Namun, manajemen Persis Liga tidak patah arang untuk memperkuat juru gedor tim yang pada putaran kedua nanti rencananya kembali berhome base di Stadion Manahan Solo. Meski dalam laga uji coba kontra tim lokal Mars berhasil menang besar 5-0, namun manajemen Persis tekadnya sudah bulat mendatangkan amunisi baru, khususnya striker. "Kami harus tetap mencari striker lagi," tegasnya.

Kegagalan Persis Liga memboyong Miko karena manajemen dianggap terlalu lamban dalam memberikan kepastian. Padahal, Persis Liga menawarkan nilai kontrak yang lebih tinggi dari yang disodorkan Persip Pekalongan. Persis Liga menawarkan gaji Rp4 juta per bulan sedangkan tim berjuluk Laskar Kalong Pantura hanya membandrol Rp3,5 juta per bulan.

Salah satu agen si pemain mengatakan, kliennya lebih memilih bergabung dengan tim yang berdiri sejak 1955 ini karena lebih cepat dalam memberikan kepastian kontrak. Dia mengakui, sebenarnya Miko lebih berhasrat bisa menjadi bagian tim asal Kota Bengawan dari pada Persip Pekalongan. "Karena Persip lebih cepat dalam memberikan kepastian, akhirnya Miko lebih memilih bergabung Persip," ungkapnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)