Suksesor Suimin, Suharto tuntut kejelasan gaji
A
A
A
Sindonews.com - Pencoretan Suimin Diharja sebagai pelatih kepala PSMS Medan versi PT Liga Indonesia (LI) menjadi tantangan tersendiri bagi Suharto yang menjadi asisten pelatih. Mantan pelatih PSMS ISL tersebut didaulat menjadi suksesor.
Kembali dipercaya menukangi PSMS Medan setelah pelatih dipecat bukan kali pertama dialami prajurit TNI Angkatan Darat (AD) itu. Sebelumnya di musim 2010/2011, Suharto ditunjuk menggantikan Rudy Keltjes. Lalu, musim ISL 2011/2012, dia menggantikan posisi Raja Isa. Ketiga, Suharto diangkat menjadi suksesor setelah sebelumnya menjadi asisten pelatih.
Menanggapi pengangkatannya, pria plontos ini mengatakan, selama surat keputusan (SK) belum di tangannya ia belum resmi berstatus pelatih kepala. "Belum ada saya terima SK. Masih lisan saja. Apalagi pelatih kepala sebelumnya kan juga belum ada keputusan soal haknya," katanya
Namun Suharto mengaku, pada dasarnya tidak menolak jika dia menjadi suksesor Suimin. Niat membangun PSMS dikedepankan. Meskipun Suharto punya persyaratan yang harus dipenuhi sebelum tongkat estafet itu diberikan kepadanya.
"Pada prinsipnya kami ingin membangun PSMS kalau SK nya ada dan penggajiannya jelas. Tapi soal hak, mereka harus menyelesaikan dulu yang diputaran pertama. Pemain haknya bagaimana, juga untuk pemain yang dicoret . Kami juga harus tahu. Jadi belum bisa cerita bagaimana dulu," jelasnya. .
Apalagi sampai sekarang belum juga ada titik terang soal gaji. Kondisi psikologis pemain juga sudah ambruk. Itu menjadi kendala baginya saat memulai kinerja sebagai pelatih kepala.
"Semalam di rapat ada dibahas soal gaji. Tapi belum kelar sudah bubar. Dalam kondisi seperti ini jelas kami kesulitan. Terutama kondisi psikis anak-anak (pemain). Kami berharap sesegera mungkin diselesaikan problemnya biar anak-anak bisa segera berlatih," katanya.
Apalagi Suharto punya PR berat untuk mendongkrak posisi PSMS di putaran kedua. Untuk itu ia butuh tambahan amunisi baru. Itu yang masih kabur sampai saat ini."Kami akan berbicara target. Kalau mau targetnya 12 besar maksimal harus mencari tambahan pemain. Terutama di depan. Ini yang belum jelas seperti apa," katanya.
Awal Mei nanti PSMS sudah harus menjalani laga putaran kedua. Karena itu Suharto berharap persiapan bisa segera digelar. "Kalau bisa sesegera mungkin mempersiapkan diri. Kami tidak mau nanti babak belur di putaran kedua. Harus ada tambahan pemain. Kan gak cukup 18 itu. Tim itu minimal 23, idealnya 25 pemain," jelasnya.
Lalu jika nanti sudah resmi menjabat bagaimana dengan perangkat pelatih? Sejauh ini ada Coly Misrun yang juga asisten pelatih dan Mardianto sebagai pelatih kiper. Suharto mengatakan tidak ada perubahan dan tidak akan menunjuk asisten baru.
"Belum sampai ke situ. Tapi yang ada ini kami maksimalkan. Sekarang yang menjadi pertanyaan merekanya mau enggak?," bebernya.
Coly Misrun mengatakan tidak ada masalah jika dirinya diminta meneruskan tugas sebagai asisten pelatih. "Bersedia saja. Prinsipnya atas . Kami ini kan ada atasan. Tapi ya hak kami harus dibayarlah," pungkasnya.
Kembali dipercaya menukangi PSMS Medan setelah pelatih dipecat bukan kali pertama dialami prajurit TNI Angkatan Darat (AD) itu. Sebelumnya di musim 2010/2011, Suharto ditunjuk menggantikan Rudy Keltjes. Lalu, musim ISL 2011/2012, dia menggantikan posisi Raja Isa. Ketiga, Suharto diangkat menjadi suksesor setelah sebelumnya menjadi asisten pelatih.
Menanggapi pengangkatannya, pria plontos ini mengatakan, selama surat keputusan (SK) belum di tangannya ia belum resmi berstatus pelatih kepala. "Belum ada saya terima SK. Masih lisan saja. Apalagi pelatih kepala sebelumnya kan juga belum ada keputusan soal haknya," katanya
Namun Suharto mengaku, pada dasarnya tidak menolak jika dia menjadi suksesor Suimin. Niat membangun PSMS dikedepankan. Meskipun Suharto punya persyaratan yang harus dipenuhi sebelum tongkat estafet itu diberikan kepadanya.
"Pada prinsipnya kami ingin membangun PSMS kalau SK nya ada dan penggajiannya jelas. Tapi soal hak, mereka harus menyelesaikan dulu yang diputaran pertama. Pemain haknya bagaimana, juga untuk pemain yang dicoret . Kami juga harus tahu. Jadi belum bisa cerita bagaimana dulu," jelasnya. .
Apalagi sampai sekarang belum juga ada titik terang soal gaji. Kondisi psikologis pemain juga sudah ambruk. Itu menjadi kendala baginya saat memulai kinerja sebagai pelatih kepala.
"Semalam di rapat ada dibahas soal gaji. Tapi belum kelar sudah bubar. Dalam kondisi seperti ini jelas kami kesulitan. Terutama kondisi psikis anak-anak (pemain). Kami berharap sesegera mungkin diselesaikan problemnya biar anak-anak bisa segera berlatih," katanya.
Apalagi Suharto punya PR berat untuk mendongkrak posisi PSMS di putaran kedua. Untuk itu ia butuh tambahan amunisi baru. Itu yang masih kabur sampai saat ini."Kami akan berbicara target. Kalau mau targetnya 12 besar maksimal harus mencari tambahan pemain. Terutama di depan. Ini yang belum jelas seperti apa," katanya.
Awal Mei nanti PSMS sudah harus menjalani laga putaran kedua. Karena itu Suharto berharap persiapan bisa segera digelar. "Kalau bisa sesegera mungkin mempersiapkan diri. Kami tidak mau nanti babak belur di putaran kedua. Harus ada tambahan pemain. Kan gak cukup 18 itu. Tim itu minimal 23, idealnya 25 pemain," jelasnya.
Lalu jika nanti sudah resmi menjabat bagaimana dengan perangkat pelatih? Sejauh ini ada Coly Misrun yang juga asisten pelatih dan Mardianto sebagai pelatih kiper. Suharto mengatakan tidak ada perubahan dan tidak akan menunjuk asisten baru.
"Belum sampai ke situ. Tapi yang ada ini kami maksimalkan. Sekarang yang menjadi pertanyaan merekanya mau enggak?," bebernya.
Coly Misrun mengatakan tidak ada masalah jika dirinya diminta meneruskan tugas sebagai asisten pelatih. "Bersedia saja. Prinsipnya atas . Kami ini kan ada atasan. Tapi ya hak kami harus dibayarlah," pungkasnya.
(aww)