Tinton hengkang, 'si anak hilang' datang
A
A
A
Sindonews.com - Krisis yang dihadapi Persis Solo versi LPIS atas hengkangnya dua pilar sedikit terobati. Eks pemain tengah Persis LPIS musim lalu yang sempat bergabung Persija IPL, Yunet Hadiyanto Wibowo memilih kembali memperkuat tim Laskar Sambernyawa. Artinya, hengkangnya Tinton Suharto sudah bisa ditutupi atas kehadiran pemain yang pernah dipanggil seleksi Timnas U-23 ini.
Pelatih Persis LPIS Widyantoro mengaku senang atas kembalinya 'anak yang hilang' ke pangkuan tim Kota Bengawan. Pemain kelahiran Sukoharjo 16 Januari 1991 ini sudah terlihat dalam latihan bersama Ferry Anto dkk di Lapangan Lanud Adi Soemarmo Colomadu. "Dia (Yunet) pemain asli daerah, tentu mendapat prioritas memperkuat tim ini. Kita akan memaksimalkannya," ujarnya, kemarin.
Wiwid, sapaan akrab Widyantoro, menambahkan, kehadiran Yunet tentu mempunyai nilai positif bagi tim besutannya. Apalagi pekan depan Persis LPIS harus melawat ke Banjarnegara menantang Persires di laga perdana Divisi Utama LPIS, Rabu (17/4). "Ini melegakan kami dari jajaran pelatih," imbuhnya.
Eks Pelatih PSS Sleman ini pantas lega Yunet memilih kembali ke Persis LPIS. Pasalnya, pascahengkangnya Tinton Suharto dan Hendri Aprilianto membuat skuad yang berdiri sejak 1923 ini benar-benar kelabakan menutupi dua lobang yang ditinggalkan duo eks pemain PPSM Magelang ini.
Memang sudah ada dua pemain yang mencoba peruntungan bersama Persis LPIS, yakni Masdar Aspiran dan Asmad. Keduanya diproyeksikan bisa menutupi lobang yang ditinggalkan Tinton dan Hendri. Namun, dalam beberapa hari mengikuti seleksi di Persis LPIS, kualitasnya masih belum memuaskan pelatih. "Kualitas keduanya (Asmad dan Masdar) belum sesuai yang kita harapkan," kata Wiwid.
Dengan kondisi ini, hampir pasti Yunet masuk dalam rencana pelatih. Dari segi kualitas, Yunet masih di atas Tinton. Teamwork dengan rekan lain juga lebih padu mengingat pemain ini mengawali karirnya di Persis Junior.
Jika lini tengah sudah mendapatkan Yunet sebagai pengisi lobang yang ditinggalkan Tinton, kini tinggal lini belakang yang ditinggalkan Hendri. Wiwid enggan bertaruh dengan mempercayakan salah satu dari kedua pemain yang sedang menjalani seleksi di tim yang bermarkas di Stadion Manahan Solo tersebut. "Itu (lini belakang) yang saat ini harus segera diatasi," kata Wiwid.
Lebih lanjut, Wiwid menambahkan, secara umum tim besutannya menunjukkan perkembangan positif. Dalam sepekan ke depan sebelum bertolak ke Banjarnegara, latihan diintensifkan pada kekompakan tim. "Secara umum sudah lebih baik. Kami optimis bisa kompetitif mengarungi kompetisi ini. Dukungan dari Pasoepati (julukan suporter Persis Solo) jelas sangat membantu kami," ungkapnya
Pelatih Persis LPIS Widyantoro mengaku senang atas kembalinya 'anak yang hilang' ke pangkuan tim Kota Bengawan. Pemain kelahiran Sukoharjo 16 Januari 1991 ini sudah terlihat dalam latihan bersama Ferry Anto dkk di Lapangan Lanud Adi Soemarmo Colomadu. "Dia (Yunet) pemain asli daerah, tentu mendapat prioritas memperkuat tim ini. Kita akan memaksimalkannya," ujarnya, kemarin.
Wiwid, sapaan akrab Widyantoro, menambahkan, kehadiran Yunet tentu mempunyai nilai positif bagi tim besutannya. Apalagi pekan depan Persis LPIS harus melawat ke Banjarnegara menantang Persires di laga perdana Divisi Utama LPIS, Rabu (17/4). "Ini melegakan kami dari jajaran pelatih," imbuhnya.
Eks Pelatih PSS Sleman ini pantas lega Yunet memilih kembali ke Persis LPIS. Pasalnya, pascahengkangnya Tinton Suharto dan Hendri Aprilianto membuat skuad yang berdiri sejak 1923 ini benar-benar kelabakan menutupi dua lobang yang ditinggalkan duo eks pemain PPSM Magelang ini.
Memang sudah ada dua pemain yang mencoba peruntungan bersama Persis LPIS, yakni Masdar Aspiran dan Asmad. Keduanya diproyeksikan bisa menutupi lobang yang ditinggalkan Tinton dan Hendri. Namun, dalam beberapa hari mengikuti seleksi di Persis LPIS, kualitasnya masih belum memuaskan pelatih. "Kualitas keduanya (Asmad dan Masdar) belum sesuai yang kita harapkan," kata Wiwid.
Dengan kondisi ini, hampir pasti Yunet masuk dalam rencana pelatih. Dari segi kualitas, Yunet masih di atas Tinton. Teamwork dengan rekan lain juga lebih padu mengingat pemain ini mengawali karirnya di Persis Junior.
Jika lini tengah sudah mendapatkan Yunet sebagai pengisi lobang yang ditinggalkan Tinton, kini tinggal lini belakang yang ditinggalkan Hendri. Wiwid enggan bertaruh dengan mempercayakan salah satu dari kedua pemain yang sedang menjalani seleksi di tim yang bermarkas di Stadion Manahan Solo tersebut. "Itu (lini belakang) yang saat ini harus segera diatasi," kata Wiwid.
Lebih lanjut, Wiwid menambahkan, secara umum tim besutannya menunjukkan perkembangan positif. Dalam sepekan ke depan sebelum bertolak ke Banjarnegara, latihan diintensifkan pada kekompakan tim. "Secara umum sudah lebih baik. Kami optimis bisa kompetitif mengarungi kompetisi ini. Dukungan dari Pasoepati (julukan suporter Persis Solo) jelas sangat membantu kami," ungkapnya
(aww)