Sayap kanan PSM tertekan
A
A
A
Sindonews.com -- Wing bek kanan PSM Makassar Hendra Wijaya dipastikan tidak diturunkan dalam laga lanjutan Indonesian Premier League (IPL) 2012/2013 kontra PSLS Lhouksumawe, Rabu (174) lantaran mengoleksi dua kartu kuning dipertandingan sebelumnya.
Hendra adalah pemain PSM dengan koleksi kartu kuning paling banyak dimusim ini. Saat menghadapi Persibo Bojonegoro, dia harus diusir keluar lapangan lantaran mendapat akumulasi kartu kuning.
Praktis, dipertandingan ketiga saat PSM menghadapi Persepar Palangkaraya, Hendra tidak bisa main. Tidak sampai disitu. Saat laga home kontra PSIR Rembang, kembali lagi mendapat satu kartu kuning.
Kemudian, pada laga berikutnya melawan Persiraja Banda Aceh, Hendra kembali mendapat satu kartu kuning. Dua kartu di dua pertandingan membuatnya absen saat PSM menghadapi PSLS Lhoksumawe, Rabu (17/3) nanti.
Dia mengaku tertekan dengan kondisi tersebut. Menurutnya, dua kartu kuning yang berujung hukuman kartu merah tidak murni keselahannya. “Itu karena kesalahan wasit dalam mengambil keputusan,” tegasnya.
Menurutnya, saat itu wasit mengira sudah ada kartu kuning pertama. Sehingga saat melakukan pelanggaran kedua kalinya, langsung diganjar dengan kartu merah. “Wasit keliru dan saya dijadikan korban atas kekeliruan itu,” katanya.
Dia mengaku dalam setiap pertandingan, sudah berusaha bermain sebaik-baiknya dan tidak ingin mendapatkan hukuman akibat pelanggaran yang dibuatnya dan berujung hukuman.
Hendra mengaku, ingin terus bermain untuk PSM dan tidak punya niat untuk membuat banyak pelanggaran. “Saya juga tidak suka dapat hukuman. Saya ingin bermain disetiap pertandingan,” ucapnya.
Walaupun sudah mengoleksi banyak kartu kuning, namun Hendra mengaku akan terus bermain disiplin dan tidak akan memberikan toleransi kepada pemain lawan menembus pertahanan PSM.
Sementara itu, pelatih PSM Petar Segrt mengatakan, persoalan kartu menjadi masalah pelik di IPL musim ini. Alasannya, tidak ada rekaman pertandingan yang bisa dijadikan acuan atas hukuman yang diberikan kepada anak-anak asuhnya.
Dia berharap, PT Liga Prima Indonesian Sportindo (LPIS) selaku operator IPL, mendokumentasikan semua pertandingan. Jika ada masalah, rekaman tersebut dijadikan bukt. “Kalau tidak ada rekaman siapa yang harus tanggung jawab jika ada masalah dalam pemberian hukuman,” tegasnya.
Hendra adalah pemain PSM dengan koleksi kartu kuning paling banyak dimusim ini. Saat menghadapi Persibo Bojonegoro, dia harus diusir keluar lapangan lantaran mendapat akumulasi kartu kuning.
Praktis, dipertandingan ketiga saat PSM menghadapi Persepar Palangkaraya, Hendra tidak bisa main. Tidak sampai disitu. Saat laga home kontra PSIR Rembang, kembali lagi mendapat satu kartu kuning.
Kemudian, pada laga berikutnya melawan Persiraja Banda Aceh, Hendra kembali mendapat satu kartu kuning. Dua kartu di dua pertandingan membuatnya absen saat PSM menghadapi PSLS Lhoksumawe, Rabu (17/3) nanti.
Dia mengaku tertekan dengan kondisi tersebut. Menurutnya, dua kartu kuning yang berujung hukuman kartu merah tidak murni keselahannya. “Itu karena kesalahan wasit dalam mengambil keputusan,” tegasnya.
Menurutnya, saat itu wasit mengira sudah ada kartu kuning pertama. Sehingga saat melakukan pelanggaran kedua kalinya, langsung diganjar dengan kartu merah. “Wasit keliru dan saya dijadikan korban atas kekeliruan itu,” katanya.
Dia mengaku dalam setiap pertandingan, sudah berusaha bermain sebaik-baiknya dan tidak ingin mendapatkan hukuman akibat pelanggaran yang dibuatnya dan berujung hukuman.
Hendra mengaku, ingin terus bermain untuk PSM dan tidak punya niat untuk membuat banyak pelanggaran. “Saya juga tidak suka dapat hukuman. Saya ingin bermain disetiap pertandingan,” ucapnya.
Walaupun sudah mengoleksi banyak kartu kuning, namun Hendra mengaku akan terus bermain disiplin dan tidak akan memberikan toleransi kepada pemain lawan menembus pertahanan PSM.
Sementara itu, pelatih PSM Petar Segrt mengatakan, persoalan kartu menjadi masalah pelik di IPL musim ini. Alasannya, tidak ada rekaman pertandingan yang bisa dijadikan acuan atas hukuman yang diberikan kepada anak-anak asuhnya.
Dia berharap, PT Liga Prima Indonesian Sportindo (LPIS) selaku operator IPL, mendokumentasikan semua pertandingan. Jika ada masalah, rekaman tersebut dijadikan bukt. “Kalau tidak ada rekaman siapa yang harus tanggung jawab jika ada masalah dalam pemberian hukuman,” tegasnya.
(wbs)