Lima gol Persema hancurkan Persija
A
A
A
Sindonews.com - Persema Malang menunjukkan kedigdayaannya, saat menggulung tim tamu Persija Jakarta, dengan skor telah 5-2 di ajang Indonesian Premier League (IPL). Bermain di kandangnya sendiri Setadion Gajayana Malang, para pemain muda tim berjuluk Laskar Ken Arok ini, bermain ngotot sejak menit awal babak pertama.
Kemenangan besar yang diraih di kandang sendiri ini, belum mampu mengangkat Persema dari papan bawah klasemen sementara IPL. Karena hasil tiga poin ini menutup defisit tiga poin yang diderita Persema akibat satu kali tidak menjalankan pertandingan.
Gol pembuka tim tuan rumah dicetak oleh pemain muda hasil binaan kompetisi lokal Persema, Syaiful Indra Cahya pada menit ke-26 melalui titik pinalti. Hadiah pinalti diberikan wasit Dedi Wahyudi, setelah penjaga gawang Persija Jakarta, Burhan menjatuhkan penyerang Persema, Dodit Fitrio Efendi.
Sementara pemain tengah Persema, Didik Ariyanto menyumbangkan dua gol untuk kemenangan timnya. Yakni pada menit ke-31, dan tendangan pinalti di tambahan waktu babak kedua 90+2. Dua gol lainnya diciptakan pemain tengah Dicky Prayoga pada menit ke-55, dan Pandi Widiarto melalui titik putih pinalti di tambahan waktu babak kedua 90+4.
Tim tamu Persija Jakarta, yang hanya membawa 12 pemain saat bertandang ke Setadion Gajayana, mampu menciptakan dua gol ke gawang Persema yang dikawal Ruhanda Merdiyansa, melalui sontekan pemain belakang Rinto Ali di menit 72 dan 80.
Persema berambisi meraih kemanangan besar, memanfaatkan kondisi lawan yang kurang maksimal. M. Kamri bermain ngotot dan tampil menyerang. Usaha penyerangan yang dimotori Kim Jeffery Kurniawan, didukung Pandi Widiarto dan Yogi Saiful Rizal di lapangan tengah, terbukti membuahkan hasil positif. Mereka mampu menguasai lapangan tengah, dan mengatur alur pemainan.
Sayangnya, kondisi fisik yang tidak mendukung dan terlalu keasyikan melakukan penyerangan. Para pemain Persema lengah di lini pertahanan, utamanya saat memasuki menit ke-70. Tim tamu yang lebih banyak bertahan dan mengandalkan serangan balik, mampu mencuri peluang dan menciptakan dua gol menjelang babak kedua berakhir.
Kondisi fisik yang kurang mendukung tersebut, juga diakui pelatih Persema, Rudi Hariantoko. “Wajar dua gol lawan terjadi menjelang akhir babak kedua, karena pemain terlalu asyik menyerang dan konsentrasinya sedikit menurun akibat kelelahan fisik,” tegasnya.
Di luar persoalan kesalahan dua gol di menit akhir tersebut, Rudi mengaku sangat bangga dengan daya juang dan permainan ngotot yang ditampilkan anak asuhnya. “Dalam kondisi tidak menentu, para pemain mampu tampil maksimal. Persija juga tampil sangat bagus, sehingga serangan baliknya sangat membahayakan,” tegasnya.
Sementara manajer tim Persija Jakarta, Gatot Susanto mengaku, para pemainnya sangat terbatas. Bahkan, datang ke Malang hanya dengan satu orang pemain cadangan, itupun penjaga gawang. Selain kondisi tim yang pas-pasan, menurutnya kondisi hujan juga menjadi faktor yang kurang menguntungkan. “Permainan menjadi kurang maksimal, akibat hujan. Selain itu Persema juga sangat bagus. Meski banyak pemain muda, tetapi mereka sudah mampu tampil solid,” paparnya.
Kemenangan besar yang diraih di kandang sendiri ini, belum mampu mengangkat Persema dari papan bawah klasemen sementara IPL. Karena hasil tiga poin ini menutup defisit tiga poin yang diderita Persema akibat satu kali tidak menjalankan pertandingan.
Gol pembuka tim tuan rumah dicetak oleh pemain muda hasil binaan kompetisi lokal Persema, Syaiful Indra Cahya pada menit ke-26 melalui titik pinalti. Hadiah pinalti diberikan wasit Dedi Wahyudi, setelah penjaga gawang Persija Jakarta, Burhan menjatuhkan penyerang Persema, Dodit Fitrio Efendi.
Sementara pemain tengah Persema, Didik Ariyanto menyumbangkan dua gol untuk kemenangan timnya. Yakni pada menit ke-31, dan tendangan pinalti di tambahan waktu babak kedua 90+2. Dua gol lainnya diciptakan pemain tengah Dicky Prayoga pada menit ke-55, dan Pandi Widiarto melalui titik putih pinalti di tambahan waktu babak kedua 90+4.
Tim tamu Persija Jakarta, yang hanya membawa 12 pemain saat bertandang ke Setadion Gajayana, mampu menciptakan dua gol ke gawang Persema yang dikawal Ruhanda Merdiyansa, melalui sontekan pemain belakang Rinto Ali di menit 72 dan 80.
Persema berambisi meraih kemanangan besar, memanfaatkan kondisi lawan yang kurang maksimal. M. Kamri bermain ngotot dan tampil menyerang. Usaha penyerangan yang dimotori Kim Jeffery Kurniawan, didukung Pandi Widiarto dan Yogi Saiful Rizal di lapangan tengah, terbukti membuahkan hasil positif. Mereka mampu menguasai lapangan tengah, dan mengatur alur pemainan.
Sayangnya, kondisi fisik yang tidak mendukung dan terlalu keasyikan melakukan penyerangan. Para pemain Persema lengah di lini pertahanan, utamanya saat memasuki menit ke-70. Tim tamu yang lebih banyak bertahan dan mengandalkan serangan balik, mampu mencuri peluang dan menciptakan dua gol menjelang babak kedua berakhir.
Kondisi fisik yang kurang mendukung tersebut, juga diakui pelatih Persema, Rudi Hariantoko. “Wajar dua gol lawan terjadi menjelang akhir babak kedua, karena pemain terlalu asyik menyerang dan konsentrasinya sedikit menurun akibat kelelahan fisik,” tegasnya.
Di luar persoalan kesalahan dua gol di menit akhir tersebut, Rudi mengaku sangat bangga dengan daya juang dan permainan ngotot yang ditampilkan anak asuhnya. “Dalam kondisi tidak menentu, para pemain mampu tampil maksimal. Persija juga tampil sangat bagus, sehingga serangan baliknya sangat membahayakan,” tegasnya.
Sementara manajer tim Persija Jakarta, Gatot Susanto mengaku, para pemainnya sangat terbatas. Bahkan, datang ke Malang hanya dengan satu orang pemain cadangan, itupun penjaga gawang. Selain kondisi tim yang pas-pasan, menurutnya kondisi hujan juga menjadi faktor yang kurang menguntungkan. “Permainan menjadi kurang maksimal, akibat hujan. Selain itu Persema juga sangat bagus. Meski banyak pemain muda, tetapi mereka sudah mampu tampil solid,” paparnya.
(aww)