IPL berlumur WO
A
A
A
Sindonews.com — Kualitas kompetisi Indonesian Premier League (IPL) semakin memburuk dengan banyaknya pertandingan yang tak bisa digelar. Terakhir, Persibo Bojonegoro dipastikan kalah walk over (WO) dari Arema IPL, Kamis (18/4).
Pertandingan Persibo menjamu Arema IPL sejatinya digelar di Stadion Letjen H Soedirman, Bojonegoro. Namun karena tuan rumah tidak siap karena minimnya jumlah pemain, akhirnya pertandingan tidak digelar walau tim Arema sudah berada di Bojonegoro.
Dengan demikian sudah ada enam pertandingan klub-klub IPL Jatim yang berakhir dengan WO. Persema dan Arema IPL bahkan sudah dua kali mengalami kekalahan WO. Itu belum termasuk tumpukan jadwal yang mengalmi penundaan karena berbagai sebab.
Tanda-tanda pertandingan urung digelar sudah terbaca pada Rabu (17/4) petang. Pihak tuan rumah sudah angkat tangan karena situasi tim yang tidak ideal untuk menjalani pertandingan. Persibo hanya memiliki tujuh pemain dan tidak mungkin menghadapi Arema.
“Kami mohon maaf karena tidak mampu menggelar pertandingan. Sebenarnya semua kebutuhan pertandingan sudah disiapkan, tapi tim sama sekali tidak siap. Konsekuensinya ya Persibo kalah 0-3 alias WO,” jelas Media Officer Persibo Imam Nur Cahyo.
Ini kekalahan WO pertama bagi Persibo Bojonegoro setelah sebelumnya mengalami beberapa penundaan pertandingan, yakni kontra Persepar Palangkaraya, Persebaya Surabaya, Bontang FC, serta Persiba Bantul. Praktis sepanjang musim ini Persibo baru memainkan dua pertandingan, kontra PSM Makassar dan Perseman Manokwari.
Persoalan Persibo sebenarnya adalah ketidakmampuan mengontrak pemain secara permanen. Sejauh ini hanya tujuh pemain yang terikat kontrak, sehingga pemain lain yang belum mendapatkan kepastian akhirnya malas menjalani rutinitas tim.
Jadi, solusi satu-satunya bagi Persibo adalah menyediakan dana untuk mengontrak pemain. “Itu (kontrak) merupakan kebutuhan paling utama. Kami akan berupaya secepatnya menangani masalah tersebut agar tim bisa komplit dan bisa bertanding,” terang CEO Persibo Lukman Wafy.
Pihak Arema yang sudah terlanjur datang dan menginap di Bojonegoro tidak langsung berjingkrak dengan kemenangan ini. Pelatih Arema Abdulrahman Gurning menyatakan sangat tidak senang dengan kemenangan WO, walau mendatangkan tiga angka tanpa berkeringat.
“Kami ingin menang, tapi bukan dengan cara yang demikian. Tim sudah siap bertanding dan susah-susah datang ke Bojonegoro. Pihak Persibo sudah memberitahu soal batalnya pertandingan dan kami akan langsung balik ke Malang,” ujar Gurning, Kamis (18/4).
Dengan demikian semua klub IPL asal Jawa Timur sudah pernah mengalami kekalahan WO. Arema sendiri telah merasakan kekalahan WO ketika tidak hadir di Stadion Agus Salim, Padang, Februari silam. Sedangkan dua klub lain, Persema Malang dan Persebaya Surabaya juga pernah mengalami nasib serupa.
Persibo dan Persebaya merupakan dua klub paling tidak bergairah karena persoalan dana. Sementara dua klub asal malang, Persema dan Arema IPL, masih relatif rutin menjalani kewajiban di kompetisi walau menghadapi masalah serupa di aspek finansial.
Pertandingan Persibo menjamu Arema IPL sejatinya digelar di Stadion Letjen H Soedirman, Bojonegoro. Namun karena tuan rumah tidak siap karena minimnya jumlah pemain, akhirnya pertandingan tidak digelar walau tim Arema sudah berada di Bojonegoro.
Dengan demikian sudah ada enam pertandingan klub-klub IPL Jatim yang berakhir dengan WO. Persema dan Arema IPL bahkan sudah dua kali mengalami kekalahan WO. Itu belum termasuk tumpukan jadwal yang mengalmi penundaan karena berbagai sebab.
Tanda-tanda pertandingan urung digelar sudah terbaca pada Rabu (17/4) petang. Pihak tuan rumah sudah angkat tangan karena situasi tim yang tidak ideal untuk menjalani pertandingan. Persibo hanya memiliki tujuh pemain dan tidak mungkin menghadapi Arema.
“Kami mohon maaf karena tidak mampu menggelar pertandingan. Sebenarnya semua kebutuhan pertandingan sudah disiapkan, tapi tim sama sekali tidak siap. Konsekuensinya ya Persibo kalah 0-3 alias WO,” jelas Media Officer Persibo Imam Nur Cahyo.
Ini kekalahan WO pertama bagi Persibo Bojonegoro setelah sebelumnya mengalami beberapa penundaan pertandingan, yakni kontra Persepar Palangkaraya, Persebaya Surabaya, Bontang FC, serta Persiba Bantul. Praktis sepanjang musim ini Persibo baru memainkan dua pertandingan, kontra PSM Makassar dan Perseman Manokwari.
Persoalan Persibo sebenarnya adalah ketidakmampuan mengontrak pemain secara permanen. Sejauh ini hanya tujuh pemain yang terikat kontrak, sehingga pemain lain yang belum mendapatkan kepastian akhirnya malas menjalani rutinitas tim.
Jadi, solusi satu-satunya bagi Persibo adalah menyediakan dana untuk mengontrak pemain. “Itu (kontrak) merupakan kebutuhan paling utama. Kami akan berupaya secepatnya menangani masalah tersebut agar tim bisa komplit dan bisa bertanding,” terang CEO Persibo Lukman Wafy.
Pihak Arema yang sudah terlanjur datang dan menginap di Bojonegoro tidak langsung berjingkrak dengan kemenangan ini. Pelatih Arema Abdulrahman Gurning menyatakan sangat tidak senang dengan kemenangan WO, walau mendatangkan tiga angka tanpa berkeringat.
“Kami ingin menang, tapi bukan dengan cara yang demikian. Tim sudah siap bertanding dan susah-susah datang ke Bojonegoro. Pihak Persibo sudah memberitahu soal batalnya pertandingan dan kami akan langsung balik ke Malang,” ujar Gurning, Kamis (18/4).
Dengan demikian semua klub IPL asal Jawa Timur sudah pernah mengalami kekalahan WO. Arema sendiri telah merasakan kekalahan WO ketika tidak hadir di Stadion Agus Salim, Padang, Februari silam. Sedangkan dua klub lain, Persema Malang dan Persebaya Surabaya juga pernah mengalami nasib serupa.
Persibo dan Persebaya merupakan dua klub paling tidak bergairah karena persoalan dana. Sementara dua klub asal malang, Persema dan Arema IPL, masih relatif rutin menjalani kewajiban di kompetisi walau menghadapi masalah serupa di aspek finansial.
(wbs)