Arena pembuktian para bomber tajam
A
A
A
Sindonews.com - Laga Persib Bandung melawan Arema Crounus di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Sabtu sore (20/4), bakal jadi arena pembuktian barisan striker kedua tim dalam urusan ketajaman.
Persib memiliki trisula maut, Sergio Van Dijk (10 gol), Kenji Adachihara (5 gol) dan Herman Dzumafo Epandi (5 gol) yang sejauh ini menyumbang 60% dari total 33 gol yang sudah diciptakan Persib hingga 14 laga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Para bomber Arema pun tak kalah tajam. Bahkan dua striker Arema, Alberto ‘Beto’ Goncalves dan Cristian Gonzales, nangkring di papan atas daftar top skor sementara.Beto untuk sementara sudah mengoleksi 11 gol, sedangkan Gonzales mengemas 10 gol.
Maung Bandung akan kembali menumpukan harapan pada ketajaman Sergio. Striker naturalisasi ini, meski belum pernah memimpin daftar top skor sementara. Namun, sudah membuktikan diri sebagai striker dengan rasio paling tinggi dibandingkan pemain lain yang menghuni 10 besar top skor sementara.
Koleksi 10 gol yang sudah dicetak Sergio diciptakan pada 10 laga sejak pertama kali dirinya bergabung ke Persib pada 11 Februari lalu, atau rata-rata 1 gol per pertandingan. Lebih dari itu, Sergio jadi satu-satunya pemain di skuad Persib yang selalu mencetak gol di delapan laga beruntun.
Lain Sergio, lain pula Beto. Meski sempat seret di awal musim, top skor ISL musim lalu itu, belakangan mulai menunjukan ketajamannya sebagai bomber kelas satu. Ketajamannya mulai kembali muncul sejak mencetak dua gol ke gawang Sriwijaya FC, 24 Februari lalu. Setelah itu, kiprah Beto di skuad Singo Edan lebih dominan dibandingkan rekan duetnya di lini depan Cristian Gonzales.
El Loco sendiri dalam dua laga terakhir gagal menorehkan namanya di papan skor. Striker yang pernah membela Persib selama dua musim setengah itu, terakhir kali mencetak gol saat Arema mengandaskan Persita Tangerang 1-0 di Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan, 31 Maret lalu.
Lalu siapa diantara mereka yang bakal menjadi penentu cerita akhir duel yang disebut-sebut sebagai big match pekan ini? Pelatih Djadjang Nurdjaman mengatakan sulit menilai siapa yang terbaik diantara Sergio, Beto dan Gonzales. Sebab menurutnya diantara mereka memiliki kelebihan masing-masing.
Namun, Djanur tentu lebih berharap Sergio bisa kembali membuktikan ketajaman dan efektivitas permainan di lapangan seperti yang selama ini ditunjukan Sergio. “Saya tidak bisa katakan siapa yang lebih unggul. Karena Arema juga memiliki barisan striker yang cukup produktif,” kata Djanur.
“Tapi saya pribadi tentu lebih berharap Sergio maupun pemain Persib lainnya, bisa bermain efektif dan sabar. Sebab dalam permainan sepak bola kesabaran dan disiplin bisa menjadi kunci sebuah tim dalam memenangkan pertandingan,” tandasnya.
Persib memiliki trisula maut, Sergio Van Dijk (10 gol), Kenji Adachihara (5 gol) dan Herman Dzumafo Epandi (5 gol) yang sejauh ini menyumbang 60% dari total 33 gol yang sudah diciptakan Persib hingga 14 laga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Para bomber Arema pun tak kalah tajam. Bahkan dua striker Arema, Alberto ‘Beto’ Goncalves dan Cristian Gonzales, nangkring di papan atas daftar top skor sementara.Beto untuk sementara sudah mengoleksi 11 gol, sedangkan Gonzales mengemas 10 gol.
Maung Bandung akan kembali menumpukan harapan pada ketajaman Sergio. Striker naturalisasi ini, meski belum pernah memimpin daftar top skor sementara. Namun, sudah membuktikan diri sebagai striker dengan rasio paling tinggi dibandingkan pemain lain yang menghuni 10 besar top skor sementara.
Koleksi 10 gol yang sudah dicetak Sergio diciptakan pada 10 laga sejak pertama kali dirinya bergabung ke Persib pada 11 Februari lalu, atau rata-rata 1 gol per pertandingan. Lebih dari itu, Sergio jadi satu-satunya pemain di skuad Persib yang selalu mencetak gol di delapan laga beruntun.
Lain Sergio, lain pula Beto. Meski sempat seret di awal musim, top skor ISL musim lalu itu, belakangan mulai menunjukan ketajamannya sebagai bomber kelas satu. Ketajamannya mulai kembali muncul sejak mencetak dua gol ke gawang Sriwijaya FC, 24 Februari lalu. Setelah itu, kiprah Beto di skuad Singo Edan lebih dominan dibandingkan rekan duetnya di lini depan Cristian Gonzales.
El Loco sendiri dalam dua laga terakhir gagal menorehkan namanya di papan skor. Striker yang pernah membela Persib selama dua musim setengah itu, terakhir kali mencetak gol saat Arema mengandaskan Persita Tangerang 1-0 di Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan, 31 Maret lalu.
Lalu siapa diantara mereka yang bakal menjadi penentu cerita akhir duel yang disebut-sebut sebagai big match pekan ini? Pelatih Djadjang Nurdjaman mengatakan sulit menilai siapa yang terbaik diantara Sergio, Beto dan Gonzales. Sebab menurutnya diantara mereka memiliki kelebihan masing-masing.
Namun, Djanur tentu lebih berharap Sergio bisa kembali membuktikan ketajaman dan efektivitas permainan di lapangan seperti yang selama ini ditunjukan Sergio. “Saya tidak bisa katakan siapa yang lebih unggul. Karena Arema juga memiliki barisan striker yang cukup produktif,” kata Djanur.
“Tapi saya pribadi tentu lebih berharap Sergio maupun pemain Persib lainnya, bisa bermain efektif dan sabar. Sebab dalam permainan sepak bola kesabaran dan disiplin bisa menjadi kunci sebuah tim dalam memenangkan pertandingan,” tandasnya.
(wbs)