Lima gol Persiba tenggelamkan Persema
A
A
A
Sindonews.com - Persiba Bantul mendulang kemenangan besar. Mereka berpesta gol dengan memberondong gawang Persema Malang lima gol tanpa balas dalam lanjutan Indonesian Premier League (IPL) di Stadion Sultan Agung, Kamis (25/4).
Lima gol Laskar Sultan Agung dicetak oleh Ezequiel Gonzalez pada menit ke-21, Eduardo Bizarro (41'), Oktavianus (74'), dan Roberto Kwateh (77', 80'). Tampil di depan ribuan Paserbumi (julukan suporter Persiba), tuan rumah langsung tampil menekan. Namun, baru pada menit ke-21, gawang Laskar Ken Arok yang dikawal Ruhanda Mardiansyah bergetar.
Adalah Ezequiel Gonzalez yang membuka pesta gol bagi tim yang berdiri sejak 1967 ini. Memanfaatkan free kick dari rusuk kiri pertahanan Persema, pemain asal Argentina itu menyambut bola lewat heading yang tidak mampu dihalau kiper Ruhanda. Paserbumi pun bergemuruh menyabut gol sang kapten ini.
Unggul satu gol membuat Persiba semakin beringas membombardir benteng pertahanan tim asal Malang ini. Sektor pertahanan Persema dibuat kalang kabut yang akhirnya melakukan pelanggaran di kotak penalti setelah Agung Dwi menjatuhkan Slamet Nurcahyo pada menit ke-41. Eduardo Bizarro yang ditunjuk sebagai algojo penalti sukses melakukan tugasnya. Persiba memimpin 2-0 pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, Persiba memasukkan Oktavianus menggantikan Slamet Nurcahyo. Tak lama berselang Ugiek Sugiyanto ditarik keluar digantikan Roberto Kwateh. Masuknya dua pemain ini membuat serangan Persiba semakin gencar. Banyak peluang yang tercipta, namun baru menit ke-74 Persiba baru berhasil menyarangkan gol ketiganya lewat aksi Oktavinus. Gol pemain pengganti inilah yang menjadi petaka bagi Persema.
Pasalnya, dalam kurun waktu 6 menit, jala Persema terkoyak tiga gol. Adalah Roberto Kwateh yang memaksa kiper Persema memunggut bola dari gawangnya untuk keempat dan kelima kalinya masing-masing menit ke77 dan 80.
Persema sebenarnya punya peluang memperkecil defisit gol di masa injury time lewat titik putih setelah Kerry Yudiono melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Sayangnya, Syaiful Indra Cahya gagal mengeksekusi tendangan 12 pas. Tendangannya melebar di sisi kiri gwang Persiba.
Manager Persema Patrick Tarigan mengakui, pemain Persema datang ke Bantul dalam kondisi yang kurang prima. "Kami kelelahan, namun kami harus angkat topi kepada Persiba. Tuan rumah bermain luar biasa," katanya usai laga.
Sementara Asisten Pelatih Persiba Albert Rudiana mengaku puas atas kemenangan telak ini. Setidaknya kemenangan ini menjadi modal penting menjamu PSIR Rembang tiga hari kemudian. "Kami puas, namun ke depan harus lebih baik lagi," tegasnya.
Namun, dia mengakui dua striker yang dipasang sejak menit pertama I Made Wirahadi dan Ugiek Sugiyanto kurang tampil maksimal. "Makanya kami menarik Ugik dan memasukkan Kwateh. Hasilnya kami berhasil menambah 3 gol di babak kedua, dua gol di antaranya dari Kwateh," jelasnya.
Lima gol Laskar Sultan Agung dicetak oleh Ezequiel Gonzalez pada menit ke-21, Eduardo Bizarro (41'), Oktavianus (74'), dan Roberto Kwateh (77', 80'). Tampil di depan ribuan Paserbumi (julukan suporter Persiba), tuan rumah langsung tampil menekan. Namun, baru pada menit ke-21, gawang Laskar Ken Arok yang dikawal Ruhanda Mardiansyah bergetar.
Adalah Ezequiel Gonzalez yang membuka pesta gol bagi tim yang berdiri sejak 1967 ini. Memanfaatkan free kick dari rusuk kiri pertahanan Persema, pemain asal Argentina itu menyambut bola lewat heading yang tidak mampu dihalau kiper Ruhanda. Paserbumi pun bergemuruh menyabut gol sang kapten ini.
Unggul satu gol membuat Persiba semakin beringas membombardir benteng pertahanan tim asal Malang ini. Sektor pertahanan Persema dibuat kalang kabut yang akhirnya melakukan pelanggaran di kotak penalti setelah Agung Dwi menjatuhkan Slamet Nurcahyo pada menit ke-41. Eduardo Bizarro yang ditunjuk sebagai algojo penalti sukses melakukan tugasnya. Persiba memimpin 2-0 pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, Persiba memasukkan Oktavianus menggantikan Slamet Nurcahyo. Tak lama berselang Ugiek Sugiyanto ditarik keluar digantikan Roberto Kwateh. Masuknya dua pemain ini membuat serangan Persiba semakin gencar. Banyak peluang yang tercipta, namun baru menit ke-74 Persiba baru berhasil menyarangkan gol ketiganya lewat aksi Oktavinus. Gol pemain pengganti inilah yang menjadi petaka bagi Persema.
Pasalnya, dalam kurun waktu 6 menit, jala Persema terkoyak tiga gol. Adalah Roberto Kwateh yang memaksa kiper Persema memunggut bola dari gawangnya untuk keempat dan kelima kalinya masing-masing menit ke77 dan 80.
Persema sebenarnya punya peluang memperkecil defisit gol di masa injury time lewat titik putih setelah Kerry Yudiono melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Sayangnya, Syaiful Indra Cahya gagal mengeksekusi tendangan 12 pas. Tendangannya melebar di sisi kiri gwang Persiba.
Manager Persema Patrick Tarigan mengakui, pemain Persema datang ke Bantul dalam kondisi yang kurang prima. "Kami kelelahan, namun kami harus angkat topi kepada Persiba. Tuan rumah bermain luar biasa," katanya usai laga.
Sementara Asisten Pelatih Persiba Albert Rudiana mengaku puas atas kemenangan telak ini. Setidaknya kemenangan ini menjadi modal penting menjamu PSIR Rembang tiga hari kemudian. "Kami puas, namun ke depan harus lebih baik lagi," tegasnya.
Namun, dia mengakui dua striker yang dipasang sejak menit pertama I Made Wirahadi dan Ugiek Sugiyanto kurang tampil maksimal. "Makanya kami menarik Ugik dan memasukkan Kwateh. Hasilnya kami berhasil menambah 3 gol di babak kedua, dua gol di antaranya dari Kwateh," jelasnya.
(aww)