PSMS menanti pengesahan enam penggawa

Jum'at, 26 April 2013 - 15:48 WIB
PSMS menanti pengesahan enam penggawa
PSMS menanti pengesahan enam penggawa
A A A
Sindonews.com - Hasil tidak maksimal PSMS Medan di laga perdana Divisi Utama (DU) PT LPIS menghadapi PSSB Bireuen (seri 1-1), Rabu (24/4) ditengarai karena minimnya pemain. Betapa tidak, tim berjuluk Ayam Kinantan tidak bisa menurunkan enam dari 20 pemain yang dibawa ke Bireuen lantaran terkendala pengesahan alih status.

Padahal, beberapa di antara mereka dipersiapkan sebagai pemain inti pada laga di Stadion Cot Gapu, Bireuen. Sayangnya, belum kelarnya dokumen pengesahan menggagalkan ambisi merebut kemenangan akibat pelatih Edy Syahputra tidak punya banyak opsi. PSMS yang tidak mau kejadian itu terulang, kembali melakukan upaya verifikasi pemain yakni, Muhammad Antoni, Patriz Khan, Agung Prasetyo, Safri Koto, dan Luis Irsandi.

Menurut Sekretaris PSMS, Adi Sofyan, salah paham menjadi penyebab belum keluarnya dokumen tersebut. PT LPIS menganggap, kendati beberapa pemain merupakan eks skuad PSMS di musim ISL 2011/2012, Antoni, Patriz Khan dan Luis Irsandi tidak terdaftar sebagai pemain profesional. "Saya sudah tanyakan itu. Masalahnya dokumen mereka katanya tak ada di PSSI. Jadi harus alih status lagi," katanya.

Adi mengatakan alih status sudah diurus sejak 4 April lalu. "Saya kirim email kepada LPIS. Tapi mereka (LPIS) bilang kalau belum menerima berkas kita. Besok akan kita urus ulang ke Pengrov PSSI Sumut dahulu dan akan kita kirim ulang ke PSSI Pusat," bebernya.

Adi memastikan izin pemain akan keluar sebelum kick off. "Insya Allah hari ini (kemarin) atau satu hari jelang pertandingan, izinnya sudah keluar," ucapnya optimistis.

Sementara, CEO PSMS LPIS, Wimvi Tri Hadi Irawan mengatakan, kondisi ini disebabkan ketidakbecusan operator kompetisi, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang mempersulit terbitnya alih status.

"Sudah diurus. Bahkan surat alih status itu sudah ditandatangani sekjen (sekretaris jenderal PSSI Hadiyandra). Tapi kendalanya faksimile tidak bisa dikirim ke sekretariat panpel (panitia pelaksana) pertandingan di Bireuen karena tidak adanya email dan faks di sana. Jadi mau tidak mau harus konfirmasi panpel lewat telepon. Tapi pihak LPIS sebagai yang berwenang malah tidak mau menelpon panpel," jelas Wimvi.

Kondisi ini sempat memancing emosi Wimvi. Jelang kickoff dia mengaku sempat mengancam bakal menarik mundur timnya. "Saya bahkan sudah sempat telepon bang Edy (pelatih PSMS Edy Syahputra) supaya tidak main sebagai bentuk protes. Tapi Ketua Umum PSSI pak Djohar telepon saya dan meminta tetap melanjutkan pertandingan," ujar Wimvi.

Menurut Wimvi, keanehan terjadi lantaran sebenarnya sebagian pemain yang dipermasalahkan statusnya itu tak lagi berstatus amatir. Seperti Antoni, Patriz Khan dan Luis Irsandi yang musim lalu memperkuat PSMS ISL.

Mereka bahkan sudah diturunkan dan di lapangan, siap bertanding. Namun entah kenapa karena beda operator, ketiganya disebut kembali berstatus amatir. Berbeda dengan para pemain PON Sumut seperti Edy Syahputra, Safri Koto dan Agung Prasetyo yang harus beralih status dari amatir ke profesional.

Wimvi berharap, kondisi itu tidak lagi terjadi saat PSMS menantang tuan rumah PSBL di Stadion Langsa, besok (Minggu 28/4) lantaran akan sangat merugikan tim. "Ya, sektim sudah koordinasi dengan saya. Katanya, jelang kick-off pengesahan mudah-mmudahan sudah akan dikeluarkan," bebernya.

Saat ini, skuad PSMS Medan telah berada di Langsa untuk melakoni persiapan jelang pertandingan. Dari 20 pemain yang dibawa, hanya Donny F Siregar yang kembali ke Medan untuk menemani istri usai melahirkan putra pertamanya El Nino Iniesta Siregar. Dijadwalkan, Donny akan kembali bergabung dengan tim PSMS antara hari ini (Sabtu 27/4) atau Minggu (28/4) pagi.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6054 seconds (0.1#10.140)