Malang dicoret dari persaingan juara IPL

Jum'at, 26 April 2013 - 17:08 WIB
Malang dicoret dari...
Malang dicoret dari persaingan juara IPL
A A A
Sindonews.com - Dua klub Indonesian Premier League (IPL) asal Malang, Arema IPL dan Persema Malang, semakin sulit bersaing di kompetisi musim ini. Progres menunjukkan tidak ada tanda-tanda kemajuan yang dicatat kedua klub yang sama-sama bermarkas di Stadion Gajayana tersebut.

Arema IPL pada Kamis (25/4) kembali tertahan di kandang kala menjamu PSIR Rembang, sedangkan Persema Malang kalah di kandang Persiba Bantul. Secara kualitas maupun mental, kedua klub yang masih berada di papan tengah-bawah terlampau sulit menembus papan atas.

Arema yang musim lalu menjadi salah satu kekuatan dominan di IPL, sekarang ini turun drastis. Tim asuhan Abdulrahman Gurning malah terpaksa mengurangi skuatnya dengan melepas Bruno Cashmir dan Emile Mbamba karena beban gaji yang terlampau tinggi dan memberatkan keuangan klub.

Tim berjuluk Singo Edan sejauh ini baru memetika dua kemenangan, sekali imbang dan tiga kali kalah. Dua kemenangan itu salah satunya hanya menang walk over (WO) atas Persibo Bojonegoro. Pelatih Abdulrahman Gurning menyatakan timnya butuh lebih percaya diri di kompetisi IPL.

“Kami memang bermodal banyak pemain baru. Beberapa pemain senior memilih mundur dan kami masih harus menata diri. Semangat pemain sebenarnya sudah bagus, hanya saja terkadang masih sulit untuk menjaga stabilitas permainan di lapangan. Kami masih perlu banyak perbaikan,” tutur Gurning.

Kendati Arema sudah semakin jauh dari papan atas klasemen IPL, Gurning enggan lempar handuk. Dia mengatakan kompetisi masih panjang dan belum bisa memberikan penilaian pada performa tim dalam beberapa pertandingan terakhir. “Harus yakin bisa lebih baik. Kalau tidak yakin ya gak usah ikut kompetisi,” tukasnya.

Selain faktor teknis, Gurning juga harus memperhatikan aspek psikologi dengan ancaman turunnya motivasi tim. Maklum, Arema IPL bukan tim bergelimang uang setelah ditinggal Ancora awal musim lalu. Malah tim yang telat terbentuk ini kesulitan membayar gaji pemain secara rutin.

Sementara, saudara tua Persema Malang juga tidak bisa diharapkan prestasinya di IPL musim ini. Permainan Agung Dwijaksono dkk juga belum menunjukkan perkembangan menjanjikan baik di partai kandang maupun tandang. Mental pemain muda Persema belum ampu menghadapi kompetisi level satu.

''Kami paham musim ini akan lebih sulit karena kami dihuni mayoritas pemain muda dan tidak punya pemain asing. Tapi apa pun situasinya, harus kami hadapi karena itu sebagian dari konsekuensi. Apa pun hasil yang dicapai tim, akan kami terima dengan lapang dada,” ulas Manajer Persema Patrick Tarigan.

Persema yang kini dilatih Rudi Hariantoko memiliki kelemahan yang lengkap. Selain tim yang belia dan minim pengalaman, pelatih pun belum memiliki pengalaman berarti di kompetisi level satu. Rudi sebelumnya hanyalah asisten pelatih dan belum pernah menangani tim di IPL maupun ISL
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0365 seconds (0.1#10.140)