Spurs ikuti jejak Heat
A
A
A
Sindonews.com - Setelah sang pemimpin Wilayah Timur Miami Heat unggul 3-0 atas Milwaukee Bucks, kini giliran San Antonio Spurs yang membuka peluang lolos ke semifinal wilayah.
Unggulan kedua Wilayah Barat itu juga tinggal selangkah ke babak berikut setelah unggul 3-0 atas LA Lakers. Di Wilayah Barat, selain pemimpin klasemen Oklahoma City Thunder, Spurs juga digadanggadang lolos ke final wilayah. Kini, Tim Duncan dkk mulai membuktikan itu dengan menjaga peluang lolos ke semifinal Wilayah Barat lewat kemenangan 120- 89 atas Lakers pada game ketiga babak play-offpertama di Staples Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, kemarin.
Mereka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk bisa merebut tiket semifinal wilayah pada game keempat di Los Angeles, hari ini waktu setempat, atau Senin (29/4). Dari sejarah pertemuan mereka, Lakers sebetulnya lebih mendominasi. Apalagi, jika mereka tampil di depan publik sendiri. Terbukti, dari rekor kemenangan Lakers 107-88 atas Spurs, sebagian besar dilangsungkan di Staples Center. Bahkan, selama pertemuan di babak play-off, Lakers juga unggul 34-18.
Terakhir, mereka unggul 4-1 atas Spurs saat final Wilayah Barat pada 2008. Sementara pada pertemuan terakhir mereka di babak pertama play-off,Lakers unggul 3-0 pada 1988. Masalahnya, apakah Lakers akan mampu mengulang sukses tersebut? Ini yang hampir tidak mungkin. Secara teori, peluang Lakers untuk bangkit setelah tertinggal 0-3 pada play-off pertama ini sangat berat.
Mereka butuh keajaiban untuk bisa membalikkan keadaan. Selain itu, kekuatan Lakers dulu sangat berbeda dengan saat ini. Bahkan, pada play-off kali ini, Lakers tidak diperkuat dua bintang mereka, Kobe Bryant dan Steve Nash. Bryant membutuhkan waktu enam bulan untuk memulihkan cedera lututnya, sedangkan Nash mengalami masalah hamstring sehingga tak bisa membela Lakers pada babak playoff ini.
Alhasil, Lakers hanya mengandalkan Dwight Howard dan Pau Gasol untuk menyelamatkan timnya. Ini yang membuat Lakers akan sulit bisa memperkecil kekalahan mereka dari Spurs. Bahkan, untuk lolos ke babak play-off saja mereka harus bekerja keras bersaing dengan Utah Jazz sebelum membukukan rekor 45-37 (54,9% kemenangan).
Sebaliknya, kinerja Spurs begitu luar biasa sepanjang musim ini. Mereka mampu membukukan rekor 58-24 (70,7% kemenangan) selama kompetisi reguler sehingga bisa unggulan kedua Wilayah Barat. Selain itu, soliditas tim juga sangat mendukung karena Spurs diperkuat para pemain inti macam Duncan, Tony Parker, Manu Ginobili, dll. Wajar jika mereka menaklukkan Lakers dengan mudah.
Mereka mampu menebus kegagalankegagalan sebelumnya saat bertemu tim asal Los Angeles tersebut. Bahkan, pada game kedua babak play-off kemarin, Spurs seperti tak mengalami kesulitan apa pun meski bermain di hadapan pendukung fanatik Lakers. Dalam laga itu, Duncan menjadi mesin poin timnya dengan menorehkan 26 poin dan sembilan rebound.
Bahkan, pada menit pembuka, dia telah menorehkan enam poin beruntun dan memblok beberapa serangan Howard. Sementara rekannya, Parker, menorehkan 20 poin dan tujuh assist. ”Kami sangat respek dengan kinerja tim ini. Kami meredam Lakers tanpa memberi mereka peluang mengembangkan diri,” ujar Duncan, dilansir Yahoo Sports.
Di sisi lain, para pemain Lakers memang kecewa dengan kenyataan ini. Namun, skuad asuhan Mike D’Antoni tersebut tak patah semangat. Bahkan, mereka siap menebus kegagalankegagalan itu pada laga keempat. ”Kami tahu persaingan musim ini sangat ketat dan kami tak mau berdalih. Tapi, kami juga tidak mau menyerah dulu,” ujar Howard, yang mengoleksi double-double dengan 25 poin dan 11 rebound.
Howard menilai timnya masih bisa bangkit. Bahkan, dia siap memaksimalkan kinerja Gasol yang tampil cemerlang dengan merebut triple double pertamanya di babak play-off dengan 11 poin, 13 rebound, dan 10 assist.
Sementara pada pertandingan lain, New York Knicks juga mencatatkan hasil sama seperti Spurs. Carmelo Antoni dkk membukukan kemenangan 3-0 atas Boston Celtics setelah unggul 90- 76 pada game ketiga babak play-off di TD Garden, Boston, kemarin.
Unggulan kedua Wilayah Barat itu juga tinggal selangkah ke babak berikut setelah unggul 3-0 atas LA Lakers. Di Wilayah Barat, selain pemimpin klasemen Oklahoma City Thunder, Spurs juga digadanggadang lolos ke final wilayah. Kini, Tim Duncan dkk mulai membuktikan itu dengan menjaga peluang lolos ke semifinal Wilayah Barat lewat kemenangan 120- 89 atas Lakers pada game ketiga babak play-offpertama di Staples Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, kemarin.
Mereka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk bisa merebut tiket semifinal wilayah pada game keempat di Los Angeles, hari ini waktu setempat, atau Senin (29/4). Dari sejarah pertemuan mereka, Lakers sebetulnya lebih mendominasi. Apalagi, jika mereka tampil di depan publik sendiri. Terbukti, dari rekor kemenangan Lakers 107-88 atas Spurs, sebagian besar dilangsungkan di Staples Center. Bahkan, selama pertemuan di babak play-off, Lakers juga unggul 34-18.
Terakhir, mereka unggul 4-1 atas Spurs saat final Wilayah Barat pada 2008. Sementara pada pertemuan terakhir mereka di babak pertama play-off,Lakers unggul 3-0 pada 1988. Masalahnya, apakah Lakers akan mampu mengulang sukses tersebut? Ini yang hampir tidak mungkin. Secara teori, peluang Lakers untuk bangkit setelah tertinggal 0-3 pada play-off pertama ini sangat berat.
Mereka butuh keajaiban untuk bisa membalikkan keadaan. Selain itu, kekuatan Lakers dulu sangat berbeda dengan saat ini. Bahkan, pada play-off kali ini, Lakers tidak diperkuat dua bintang mereka, Kobe Bryant dan Steve Nash. Bryant membutuhkan waktu enam bulan untuk memulihkan cedera lututnya, sedangkan Nash mengalami masalah hamstring sehingga tak bisa membela Lakers pada babak playoff ini.
Alhasil, Lakers hanya mengandalkan Dwight Howard dan Pau Gasol untuk menyelamatkan timnya. Ini yang membuat Lakers akan sulit bisa memperkecil kekalahan mereka dari Spurs. Bahkan, untuk lolos ke babak play-off saja mereka harus bekerja keras bersaing dengan Utah Jazz sebelum membukukan rekor 45-37 (54,9% kemenangan).
Sebaliknya, kinerja Spurs begitu luar biasa sepanjang musim ini. Mereka mampu membukukan rekor 58-24 (70,7% kemenangan) selama kompetisi reguler sehingga bisa unggulan kedua Wilayah Barat. Selain itu, soliditas tim juga sangat mendukung karena Spurs diperkuat para pemain inti macam Duncan, Tony Parker, Manu Ginobili, dll. Wajar jika mereka menaklukkan Lakers dengan mudah.
Mereka mampu menebus kegagalankegagalan sebelumnya saat bertemu tim asal Los Angeles tersebut. Bahkan, pada game kedua babak play-off kemarin, Spurs seperti tak mengalami kesulitan apa pun meski bermain di hadapan pendukung fanatik Lakers. Dalam laga itu, Duncan menjadi mesin poin timnya dengan menorehkan 26 poin dan sembilan rebound.
Bahkan, pada menit pembuka, dia telah menorehkan enam poin beruntun dan memblok beberapa serangan Howard. Sementara rekannya, Parker, menorehkan 20 poin dan tujuh assist. ”Kami sangat respek dengan kinerja tim ini. Kami meredam Lakers tanpa memberi mereka peluang mengembangkan diri,” ujar Duncan, dilansir Yahoo Sports.
Di sisi lain, para pemain Lakers memang kecewa dengan kenyataan ini. Namun, skuad asuhan Mike D’Antoni tersebut tak patah semangat. Bahkan, mereka siap menebus kegagalankegagalan itu pada laga keempat. ”Kami tahu persaingan musim ini sangat ketat dan kami tak mau berdalih. Tapi, kami juga tidak mau menyerah dulu,” ujar Howard, yang mengoleksi double-double dengan 25 poin dan 11 rebound.
Howard menilai timnya masih bisa bangkit. Bahkan, dia siap memaksimalkan kinerja Gasol yang tampil cemerlang dengan merebut triple double pertamanya di babak play-off dengan 11 poin, 13 rebound, dan 10 assist.
Sementara pada pertandingan lain, New York Knicks juga mencatatkan hasil sama seperti Spurs. Carmelo Antoni dkk membukukan kemenangan 3-0 atas Boston Celtics setelah unggul 90- 76 pada game ketiga babak play-off di TD Garden, Boston, kemarin.
(wir)